BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu yang
dilakukan secara sadar untuk mengembangkan keperibadian dan kemanpuan berpikir
atau bernalar. Salah satu hal yang penting dalam pendidikan tidak hanya akan
memberikan arahan tetapi juga memberikan
ketentua-ketentuan dalam memilih materi, dan metode mengarahkan, menuntut siswa
bersifat logis, ilmiah, dan bertanggungjawab. Salah satu ukuran siswa
berkualitas dalam lingkungan pendidikan di sekolah adalah perolehan hasil
belajar atau prestasi yang tinggi, keberhasilan suatu kegiatan belajar
ditentukan oleh tujuan awal siswa dalam melakukan kegiatan belajar.
Dalam hal ini ada tiga jenis lingkungan pendidikan
yang sangat penting. Karena ketiganya merupakan komponen yang saling mengisi
dan memperkuat dalam proses pendidikan seseorang. Ketiga jenis lingkungan
pendidikan yang dimaksud adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.
GBHN 1993 menjelaskan bahwa pembinaan terhadap
pendidikan di lingkungan keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan
pendidikan prasekolah. Disamping sebagai wahana sosialisasi awal sebelum
pendidikan dasar dikembangkan agar lebih mampu meletakan landasan dan
pembentukan watak dan keperibadian. Penanaman dan pengenalan agama, budi pekerti,
serta dasar pergaulan dalam hal ini. Perlu keadaan dan pengembangan sifat, pengetahuan,
keterampilan, dan daya cipta. Sebab dari keluargalah yang paling awal
memberikan layanan interaksi kepada anak, seperti dalam periluku seorang ibu
menyusui anaknya, menyayangi, memandikan, memberi makan, makan, membantu
berpakaian, dan memberi perhatian kepada anak.
Penjelasan di atas menunjukan bahwa pendidikan bukan
hanya tanggung jawab pendidik, tetapi merupakan tanggung jawab bersama dan
tanggung jawab tersebut, maka keluarga
merupakan wahana pendidikan.
pengaruh keluarga amat besar pada proses perkembangan
potensi dan pembentukan peribadi anak, komunikasi terhadap anaknya akan membawa
dampak kehidupan anak dimasa kini maupun dimasa tuanya. Dalam mengambangkan
potensi yang ada dalam dirinya, maka kelak pendidikan anak itu akan membekas
pada kehidupan dan tingkah lakunya.
Berdasarkan asumsi di atas, mengisyaratkan suatu
makna bahwa bimbingan dan kasih sayang orang tua mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap faktor kejiwaan seseorang motivasi orang tua merupakan suatu upaya untuk membantu anak
menanggulangi masalahnya dalam belajar.
Lingkungan sekolah sangat menentukan dalam kegiatan
pendidikan pengajaran bahasa Indonesia
merupaka sala satu kunci pendidikan di Indonesia . Hal ini sejalan dengan
fungsi bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar pendidikan di semua jenjang pendidikan di Indonesia .
Lingkungan masyarakat di sekitar siswa juga
berpengaruh terhadap proses belajar. Masyarakat yang terdiri dari orang tua
yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri, dan mempumnyai kebiasaan yang
tidak baik akan berpengaruh jelek pada murid sebab akan menggangu dalam proses
belajar. Alasan memilih sekolah tersebut, karena Madrasah Aliyah Muallimin
Makassar adalah salah satu sekolah yang menurut penulis cocok untuk dijadikan
objek penelitian, juga sekolah tersebut pernah penulis tempati Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL)
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa tingkat prestasi
belajar bahasa Indonesia siswa kelas XII
Madrasah Aliyah Muallimin Makassar sangat berpengaruh tehadap prestasi
belajar bahasa Indonesia .
Dilihat dari nilai rapor rata-rata 7. diharapkan prestasi siswa bisa menunjang
dan lebih ditingkatkan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis terdorong
untuk meneliti kembali dan mencoba dengan usaha maksimal terhadap pengaruh
lingkungan dalam prestasi belajar bahasa Indonesia dengan judul penelitian “Pengaruh
Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI Madrasah
Aliyah Mualimin Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis
merumuskan masalah yaitu: Adakah Pengaruh Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar
Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk mendikripsikan pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar bahasa
Indonesia siswa kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat:
1.
Menjadi masukan terhadap siswa, berhasil tidaknya
seorang anak dalam menuntut ilmu ditentukan oleh lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat.
2.
Menjadi bahan masukan terhadap guru dan orang tua dalam
meningkatkan pembinaan dan bimbingan kepada siswa yang mengalami, kesulitan dalam
belajar.
3.
Menjadi bahan masukan kepada siswa untuk meningkatkan
prestasi balajar pada bidang studi bahasa Indonesia .
E. Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini, penulis mengambil
judul: Pengaruh Lingkungan terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa
Kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar
Penulis membaginya dalam tema bab yaitu :
Bab I Pendahuluan meliputi: Latar Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
Bab II Tinjauan
Pustaka dan Kerangka Pikir meliputi: Pengertian dan Bagan Kerangka Pikir.
Bab III Metode Penelitian meliputi: Variabel dan Desain
Penelitian, Definisi Variabel, Populasi dan Sampel, Teknik pengumpulan data, dan
Teknik Analisis Data.
BAB IV Hasil
penelitian dan pembahasan meliputi: penyajian hasil penelitian, pembahasan
hasil penelitian.
BAB V Penutup yang meliputi: simpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian lingkungan
Kata lingkungan mengandung arti atau meliputi banyak
hal seperti: pendidikan, pendidik, keluarga, sekolah, masyarakat, adat-istiadat,
dan situasi umum (politik, ekonomi,
sosial, dan kebudayaan).
Menurut Poerwadarminta (1982: 595) lingkungan adalah “semua
yang mempengaruhi tingkahlaku mereka dan interaksi antara mereka”.
Menurut Settain (dalam Ngalin, 1999: 28) bahwa
lingkungan (envioment) adalah meliputi kondisi-kondisi dalam dunia ini yang
dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkahlaku, pertumbuhan, perkembangan,
atau live processes kecuali gen-gen.
Novak dan Gowing (dalam Ali, 2002: 6) mengistilahkan
lingkungan fisik tempat belajar dengan istilah “millien” yang berarti konteks
terjadinya pengalaman belajar. Lingkangan ini meliputi keadaan ruangan, tata
ruang, dan berbagai situasi fisik yang ada disekitar tempat berlangsungnya
proses belajar mengajar.
Menurut Hamalik (1994: 140) lingkungan adalah segalah
sesuatu yang berada disekitar kita yang ada hubungannya dan pengaruh terhadap
diri kita. Dalam arti yang spesifik lingkungan adalah hal-hal atau sesuatu yang
berpengaruh terhadap perkembangan manusia. Berpengaruh artinya bermakna, dan
berperan terhadap pertumbuhan serta perkembangan peserta didik.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka penulis
berpendapat bahwa lingkungan adalah segala yang berada diluar dari anak yang
dapat mempengaruhi perkembangan gengnya. Ada
bagian lingkungan yang tidak dapat diubah atau dipengaruhi misalnya iklim dan
ada pula bagian lingkungan yang dapat diubah atau dipengaruhi untuk kepentingan
anak didik misalnya makanan, pakaian, rumah, lingkungan belajar, dan
sebagainya. Bahkan ada juga bagian lingkungan yang sengaja ditujukan untuk
kepentingan dengan usaha pendidikan yang merupakan bagian dan sarana pendidikan
misalnya penyediaan buku bacaan.
2. Jenis-jenis lingkungan
Dewasa ini baik di negara yang sudah maju maupun di negara
sedang berkembang mulai disadari akan pentingnya memahami hubungan timbal-balik
antara makhluk hidup dengan lingkungan.
Dengan hubungan ini, Sertain (dalam Ngalim, 1999: 28)
membedakan dalam tiga jenis lingnkungan yaitu:
a.
Lingkungan fisik (physical
emvironmental), yaitu segala sesuatu di sekitar manusia yang berbentuk
benda mati, rumah, kendaraan, gunung, air, dan sebagainya.
b.
Lingkungan biologis (biological inviromental) yaitu segala sesuatu yang berada disekitar
manusia yang berupa organisme hidup selain dari manusianya itu sendiri seperti
binatang-binatang mulai dari besar sampai kecil, tumbuh-tumbuhan dari yang
besar sampai yang terkecil.
c.
Lingkungan sosial/ masyarakat (social enverimental), yaitu semua orang/ manusia lain yang
mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan social itu ada yang kita terimah secara
langsung seperti dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain yang tidak
langsung melalui radio dan televisi, dengan membaca buku, majalah dan berbagai
cara yang lain.
Berdasarkan kutipan tersebut diatas, sangat jelas
bahwa lingkungan masyarakat sesuatu faktor yang sangat kompleks dan berpengaruh
terhadap proses belajar mengajar. Lingkungan sebagai salah satu bagian dari
komponen proses belajar mengajar tidak dapat dilepaskan dari kehidupan anak,
sehingga dalam mengelolah kegiatan belajar mengajar kondisi lingkungan perlu
diperhatikan baik pada taraf konseptual, maupun dari taraf operasional
pengajaran.
Lingkungan yang dapat digunakan dalam proses
pendidikan dan pengajaran, secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga jenis
lingkungan belajar yaitu:
a.
Lingkungan keluarga.
Orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga
sangat dibutuhkan contoh perkembangan dan pertumbuhan seorang anak. Hal ini
jelas karena dalam lingkungan keluarga seorang anak memperoleh pendidikan.
Sebagai pendidik yang utama dan pertama adalah orang tuanya sendiri. Dengan
kata yang lain ibu dan bapaknya, sebagai pendidik harus memperhatikan
perkembangan dan pertumbuhan seorang anak.
Bila pendidikan yang diterima anak dalam lingkungan
keluarga tidak baik, maka tidak akan memberikan kesempatan kepada anaknya untuk
mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya, maka kelak pendidikan anak
itu akan membekas pada kehidupan dan tingkah lakunya. Sebaliknya bila
pendidikan yang diterima anak dalam lingkungan keluarga baik maka akan
memberikan kesempatan pada anaknya untuk mengembangkan segalah potensi yang ada
dalam dirinya. Orang tua harus dapat bertindak seperti seorang guru disekolah,
memberikan pendidikan dan pelajaran anaknya. Bila pendidikan dan pengajaran
yang diberikan kepada anak itu baik, merupakan suatu modal yang besar bagi
perkembangan anak.
Orang tua sebagai pendidik dalam rumahtangganya perlu
adanya kerja sama yang erat antara ramah tangga dengan sekolah, sehingga anak dapat
dibawa kepada tujuan yang memberikan keuntungan kepada kehidupan anak bila
kelak anak itu dewasa, dan lepas dari pengawasan orang tuanya, pentingnya pendidikan
anak-anak dalam rumahtangga yang dilaksanakan oleh orang tua, sudah dapat kita
ketahui bersama. Tanpa adanya pendidikan yang diberikan kepada anak-anaknya
dalam rumahtangga, maka anak itu akan tumbuh dan berkembang secara tidak wajar.
Karena tujuan pendidikan yang dilaksanakan dalam rumahtangga adalah untuk
membinah, membimbing, mengarahkan anak kepada tujuan yang suci, maka secara tidak langsung anak
itu dapat dibentuk atau diarahkan sesuai dengan keinginan orang tua.
b.
Lingkungan sekolah
Sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun
rapi. Segala aktivitas didalamnya direncanakan dengan sengaja. Untuk membimbing
dan membina siswa dalam proses belajar. Sekolah sebagai lembaga yang membantu
lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta
memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawanya dari
lingkungan keluarga.
Adapaun peranan sekolah dalam perkembangan anak didik
diharapkan mampu mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang
berguna bagi agama, bangsa, dan Negara. Dalam hal ini tugas guru yang utama
ialah memberikan pengetahuan (cognitive),
sikap dan nilai (effektive), dan
keterampilan (psychomotoric) kepada
anak didik. Dengan kata lain, tugas guru yang utama terletak dilapangan
pekerjaan.
Telah diketahui bersama bahwa sekolah adalah lembaga
pendidikan formal, tempat membimbing, dan membina siswa dalam memperlancar
proses belajar dalam keadaan tertentu dapat menyebabkan kesulitan belajar
seperti kurangnya alat-alat, sarana, dan prasarana sekolah berupa gedung,
perabot-perabotnya, dan kondisi lingkungan seperti kebersihan, keadaan suhu
udara dan penerangan.
c.
Lingkungan masyarakat.
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga
berpengaruh terhadap belajar siswa, masyarakat yang terdiri dari orang tua yang
terpelajar, penjudi, suka mencuri, dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik.
Akan berpengaruh jelek kepada anak yang berada disekitarnya siswa berpengaruh
ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang disekitarnya. Akibatnya belajar
terganggu dan siswa kehilangan semangat belajar karena perhatiannya semula terpusat
kepada pelajaran. Akahirnya terpengaruh terhadap perbuatan yang selalu
dilakukan orang-orang disekitarnya.
Sebaliknya, jika di lingkungan masyarakat adalah
orang-orang yang terpelajar, mereka mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya
dengan antusias dan cita-cita yang luhur agar supaya masa depan anaknya atau
siswa terpengaruh dengan hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya.
3. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama
seseorang tidak melakukan sesuatu kegiatan untuk mendapatkan suatu prestasai
yang telah dibayangkan didalam benak seseorang.
Prestasi adalah sesuatu yang telah dicapai,
dikerjakan, dan dilakukan (Habeyb, 1997: 274).
Menurut Djamarah (1986: 286) prestasi adalah hasil
dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual
maupun kelompok.
Sehubungan dengan pengertian di atas, maka secara
singkat penulis memberikan arti bahwa yang di maksud dengan prestasi adalah
suatu hasil yanga dicapai berkat kesungguhan atas usaha yang dilakukan. Segala
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari tentu dengan
tujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan oleh penulis.
Prestasi yang dicapai oleh siswa dengan sangat
memuaskan tidak terlepas dari belajar dengan tekun disertai dengan adanya
kemauan untuk belajar. Karena itu apa bila berbicara prestasi, maka selalu
dikaitkan dengan kegiatan belajar.
Menurut Abdurrahman (1993: 97) belajar adalah
interaksi dengan individu, lingkungan yang membawa perubahan sikap, tindakan,
perbuatan, dan perilakunya. Belajar diartikan juga sebagai semua upaya manusia
atau individu memobilisasikan (menggerakkan dan mengarahkan) semua sumber yang
dimilikinya (fisik, mental, intelektual, emosional, dan sosial) untuk
memberikan gambaran atau jawaban (respon) yang tepat terhadap problema yang
dihadapinya.
Cronbach (dalam Suryabrata, 1984: 247) mengemukakan
bahwa “learning is shown by change in
behavior as a result of experience”. Belajar yang sebaik-baiknya adalah
memahami isi pelajaran yang telah dibacanya dengan menggunakan panca inderanya.
Witherington (dalam Naglim, 1999: 84) mengemukakan
bahwa pelajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri
sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap,
kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.
Menurut Slameto (1991: 2) mengemukakan bahwa belajar
juga merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh studi
perubahan tingkahlaku yang baru serta keseluruhan hasil yang telah dicapai
dalam interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas disimpulkan
bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku yang lebih baik, tetapi
ada juga kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
Belajar merupakan suatu perubahan yang disebabkan
oleh pertumbuhan atau kematangan. Prestasi belajar dapat diartikan sebagai
hasil yang dicapai setelah melakukan kegiatan belajar hasil belajar tertuju
pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar, merupakan indicator adanya
dirajat, tingkah laku siswa (Hamalik, 1995: 159).
Kemudian Mappa (1977: 2) mengemukakan bahwa prestasi
belajar adalah hasil yang dicapai siswa dalam bidang studi tertentu dengan
menggunakan teks standar sebagai alat pengukur keberhasilan belajar seorang
siswa.
Prestasi belajar merupakan suatu proses atau
aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mengetahui daya nalar dikalangan
siswa yang berada pada suatu jenjang pendidikan. Prestasi belajar adalah suatu
hal yang terpenting pada suatu sekolah, sebab berhasil tidaknya seorang siswa
atau pelajar tercermin pada prestasi belajar.
Peningkatan prestasi belajar itu dapat dijadikan
pusat perhatian, baik terhadap orang tua maupun dikalangan guru sebab menjadi
harapan orang tua siswa agar anaknya dalam proses balajar di sekolah
mendapatkan prestasi dan dapat pula dikembangkan disaat anak tersebut berada
pada jenjang pendidikan selanjutnya.
4. Prestasi belajar bahasa Indonesia
Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah hasil yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi bahasa Indonesia
setelah mengikuti proses belajar mengajar di suatu sekolah. Prestasi ini dapat
dilihat melalui yang terdapat dalam rapor siswa setiap selesai ujian semester.
Sebagai upaya peningkatan prestasi belajar bahasa
Indonesia pemerintah telah mengupayakan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia ,
mulai dari bangku SD sampai dengan perguruan tinggi. Hal ini merupakan
pencerminan dari pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatakan bahwa bahasa
Negara adalah bahasa Indonesia .
Dilihat dari kedudukan dan fungsinya, bahasa
Indonesia melebihi dari mata pelajaran yang lain. Hal ini dapat dilihat dari
semua mata pelajaran yang disampaikan dalam bahasa Indonesia . Prestasi belajar bahasa
Indonesia sebagai hasil akhir proses
belajar mengajar yang mempunyai fungsi sangat penting. Secara umum fungsi dan
peranan prestasi belajar terhadap perkembangan pendidikan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1.
Memberikan gambaran tingkat penguasaan materi pelajaran
yang diberikan kepada siswa.
2.
Memberikan konfirmasi tentang kesulitan dan hambatan
yang dialami siswa untuk selanjutnya menjadi kriteria efektif dalam melakukan
bimbingan dan penyuluhan disekolah.
3.
Menilai tingkat efektifitas, dan
4.
Menjadi landasan dalam mengambil keputusan pendidikan
serta menjadi perangsang untuk belajar dalam upaya meningkatkan siswa mencapai
prestasi belajar yang lebih baik dan memuaskan.
5. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Prestasi belajar sebagai hasil dari proses belajar
mengajar yang sangat diharapkan untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan
ada pun faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar terdiri atas dua, yaitu faktor yang bersumber dari
dalam diri individu (faktor internal) dan faktor yang bersumber dari luar
individu (faktor eksternal).
a.
faktor internal
faktor internal adalah faktor yang bersumber dari
dalam individu. Faktor yang bersifat internal ini dapat mempengaruhi prestasi
belajar dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor fisik dan fisikis kedua faktor
ini berkaitan satu sama lain dimana masing-masing terdiri dari beberapa aspek:
1.
Faktor fisiologis
Faktor fisiologis yaitu faktor-faktor yang berkaitan
dengan fisik atau jasmani siswa yang meliputi keadaan pencernaan, pernafasan,
peredaran darah, urat syaraf, dan termasuk didalamnya yaitu konstitusi tubuh
adalah tinggi, besar, dan berat. Untuk mengetahui keadaan jasmanai setiap orang
sejak dilahirkan telah menunjukan adanya perbedaan-perbadaan keadaan fisik atau
konstitusi tubuh berlainan. Menyebabkan sikap dan sifat-sifat yang berbeda-beda,
karena kondisi fisik mempunyai pengaruh
terdadap proses siswa kapan dan dimana saja maka kondisi fisik ini harus
di perhatikan dijaga sebaik mungkin
2.
Faktor psikologis
faktor psikologis yaitu faktor-faktor yang berkaitan
dengan kejiwaan. Faktor ini lebih
kompleks dari faktor fisik, karena proses belajar itu lebih didominasi oleh
unsur psikologos. Aspek-aspek fisik hanyalah sebagai dan media persepsi
aspek-aspek psikologos yang erat kaitannya dengan prestasi belajar lain:
Motivasi adalah pendorong suatu usaha yang disadari
untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia bergerak hatinya untuk
bertindak melakukan sesuatu, sehingga mempunyai hasil atau tujuan tetentu.
Motivasi merupakan pendorong bagi perbuatan seseoarang yang menyangkut soal
mengapa seseorang berbuat demikian dan apa tujuannya sehingga ia berbuat
demikian untuk mencari jawaban pertanyaan tersebut, mungkin harus mencari apa
yang mendorongnya (dari dalam) dan pada stimulus (faktor luar) yang menariknya
untuk melakukan perbuatan.
Usaha untuk mengembangkan motivasi yang baik pada
anak didik agar menjadi manusia yang berkualitas. Yang harus dilakukan adalah
membina pribadi anak didik agar dalam diri anak tersebut mempunyai mempunyai
sifat-sifat yang mulia, luhur dan dapat diterima masyarakat, untuk itu berbagai
usaha yang dapat dilakukan agar dapat mengatur dan menyediakan situasi-situasi
baik dalam lingkungan keluarga maupun di sekolah yang memungkinkan timbulnya persaingan yang
sehat antara anak didik membangkitkan self competition dengan jalan menimbulkan
perasaan puas terhadap hasil dan prestasi yang dicapai sejak kecil. Membiasakan
anak didik mendiskusikan suatu pendapat untuk memperkuat motivasi yang baik.
b.
Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari
luar individu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi siswa dalam belajar
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.
Faktor yang datang dari sekolah.
Pengaruh yang datang dari sekolah juga turut
menentukan kesuksesan belajar siswa, dapat berupa:
a.
Interaksi guru dengan siswa.
b.
Hubungan antara siswa
c.
Standar pelajaran di atas ukuran.
d.
Kurikulum.
e.
Media pengajaran atau alat peraga yang dipakai dalam
menjunjung proses belajar mengajar.
f.
Keadaan gedung (sarana dan prasarana).
g.
Cara penyajian guru tentang materi pelajaran.
h.
Metode belajar.
i.
Pelaksanaan disiplin/ tata tertib di sekolah.
j.
Tugas rumah (ekstrakurikuler).
2.
Faktor yang datang dari masyarakat
Pengaruh yang datang dari masyarakat juga turut
menentukan kesuksesan belajar siswa, dapat berupa:
a.
Media massa ,
baik cetak maupun elektronik.
b.
Teman bergaul yang kurang konstruktif.
c.
Aktivitas-aktivitas lain sepaerti olahraga.
d.
Cara hidup lingkungan (tetangga).
3.
Faktor yang datang dari keluarga
Pengaruh yang datang dari keluarga juga dapat
mempengaruhi kesuksesan belajar siswa, dapat berupa:
a.
Cara mendidik orang tua (bersifat otoriter, liberal,
dan demokrasi).
b.
Suasana keluarga, ada keluarga yang selalu diliputi
suasana permusuhan, perselisihan, dan kericuhan sehingga tidak ada keharmonisan.
c.
Keadaan ekonomi keluarga.
d.
Latar belakang kebudayaan yang berlaku dalam keluarga.
Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas,
adapun beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yang
dapat di pandang sebagai faktor khusus ini adalah berupa ketidakmampuan belajar
yang muncul sebagai indicator adanya ketidak normalan psikis yang dapat
menyebabkan merosotnya prestasi belajar siswa, seperti ketidak mampuan
mengerjakan soal-soal bahasa Indonesia .
B. Kerangka Pikir
Kerangka pikir yang dikemukakan didalam penelitian ini
adalah merupakan garis besar struktur teori yang digunakan sebagai penunjang
dan arahan penelitian dalam menemukan data, menganalisis data dan menarik
kesimpulan. Penelitian ini membatasi kajian pada masalah Pengaruh Lingkungan
Terhadap Prestasi Balajar siswa kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.
BAGAN KERANGKA PIKiR
C. Hipotesis
Winarso Surachmad (1985: 30) mengemukakan bahwa
hipotesis adalah perumusan jawaban sementara terhadap suatu soal yang di maksud
sebagai tuntunan sementara dalam penyelidikan untuk memperoleh jawaban
sementara.
Hipotesis adalah pernyataan sementara yang merupakan
suatu dugaan atau terkaan tentang apa saja yang diamati dalam usaha untuk
memahaminya. Hipotesis itu adalah kemungkinan benar, dan kemungkinan salah.
Hipotesis ini ditolak jika ternyata tidak sesuai, dan diterima jika data yang
dikumpulkan membenarkannya.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini sebagai
berikut:
“Ada
Pengaruh Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia siswa kelas XII
Madrasah Aliyah Muallimin Makassar”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu penelitian yang
dilaksanakan untuk menemukan jawaban masalah yang dirumuskan, identifikasi
variabel penelitian merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh peneliti
untuk memastikan variabel-variabel apa saja yang dilibatkan dalam penelitian
ini. Hal ini sejalan dengan pendapat Roni Henitjo Soemitro (dalam Suwanti,
1989: 31) yang menyatakan bahwa peneliti perlu mengidentifikasi
variabel-variabel itu didefenisikan, diklasifikasikan, dan ditentukan cara atau
instrumen penelitiannya.
Variabel adalah gajala yang bervariasi yang menjadi
objek penelitian. Hadi (dalam Arikunto, 1992: 8) mendefenisikan bahwa variabel
sebagai gejala yang bervariasi, gejala adalah objek penelitian yang bervariasi
baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu lingkungan
sebagai variabel bebas (variabel x), dan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
sebagai variabel terikat (variabel y).
2. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif yaitu suatu cara yang dilakukan dengan menguraikan data dengan
angka-angka. Peneliti ini didesain secara sistematis agar dapat diperoleh data
yang akurat, diolah dengan cermat dan menghasilkan kesimpulan yang dapat
dipercaya.
Desain penelitian ini menggunakan angket dan dokumentasi
sebagai instrument untuk menjaring data yang diperlukan. Instrumen penelitian
tersebut disusun sedemikian rupa agar data yang diperoleh sesuai dengan data
yang diperlukan. Data yang diperoleh dari distribusi angket adalah lingkungan,
sedangkan data dokumentasi diperoleh dari nilai rapor bahasa Indinesia yang
diterima siswa setelah selesai mengikuti semester.
B. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam
menafsirkan variabel penelitian, maka dilakukan defenisi variabel secara
operasional, lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar siswa yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Lingkungan adalah segalah sesuatu yang berada
disekitar siswa yang berpengaruh terhadap siswa, dalam penelitian ini
lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan keluarga, dan masyarakat. Lingkungan
keluarga adalah orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga sangat
dibutuhkan oleh perkembangan dan pertumbuhan seorang anak. Lingkungan sekolah
adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi segala aktivitas didalamnya
terencanakan dengan sengaja. Lingkungan masyarakat adalah kehidupan masyarakat
di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa, masyarakat yang
terdiri dari orang tua yang terpelajar, penjudi, suka mencuri, dan mempunyai
kebiasaan yang tidak baik. Akan berpengaruh jelek kepada anak yang berada
disekitarnya siswa berpengaruh ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang
disekitarnya. Akibatnya belajar terganggu dan siswa kehilangan semangat belajar
karena perhatiannya semula terpusat kepada pelajaran. Akahirnya terpengaruh
terhadap perbuatan yang selalu dilakukan orang-orang disekitarnya.
Sebaliknya, jika di lingkungan masyarakat adalah
orang-orang yang terpelajar, mereka mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya
dengan antusias dan cita-cita yang luhur agar supaya masa depan anaknya atau
siswa terpengaruh dengan hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya.
Prestasi belajar adalah sesuatu yang telah dicapai,
dikerjakan, dan dilakukan. Prestasi belajar bahasa Indonesia adalah hasil yang
dicapai oleh siswa dalam bidang studi bahasa Indonesia . Setelah mengikuti proses
belajar mengajar di suatu sekolah.
Intelegensi adalah keseluruhan kemampuan individu
untuk brfikir dan bertindak secara terarah serta mengelolah dan menguasai
lngkungan secara efektif. Intelenjensin seseorang memainkan peranan yang sangat
penting dalam kehidupan seseorang untuk menjalani pendidikan, kecerdasan atau
intelejensi seorang anak untuk dapat diberi kesempatan untuk bergerak dan
berkembang dalam bidang yang ditekuni.
Minat adalah kecenderungan jiwa untuk bereaksi dengan
cara tertentu terhadap sesuatu objek. Minat dalam peserta didik sangat besar
pengaruhnya dalam proses belajar, karena minat sebagai daya tarik untuk
memperhatikan, bahkan untuk melakukan konsentrasi terhadap pelajaran atau
bidang studi yang sedang diikuti. Minat yang besar untuk belajar akan menambah
perasaan tenang terhadap pengajar dan lebih memudahkan berlangsungnya proses
belajar mengajar yang optimal.
Bakat adalah aktualisasi potensial yang sering pula
disebut sebagai kemampuan khusus individu. Suatu potensi yang dibawa sejak
lahir kemudian dikembangkan oleh lingkungan melalui berbagai kegiatan,
pengalaman, dan latihan. Bakat mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses
dan hasil belajar individu sehingga hampir tidak ada orang yang membantu pernyataan
bahwa individu yang belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya ia akan
berhasil, sukses, dan berprestasi. Apakah itu, bidang pelajaran atau bidang
lain dalam berbagai aktivitas atau kegiatan.
Bakat yang dimiliki peserta didik dapat berkembang
apabila ada kerja sama antara pengajar, siswa, dan orang tua siswa. Melakukan
berbagai bentuk kegiatan misalnya guru memberikan pelajaran tambahan yang
berhubungan dengan bakat yang dimiliki anak didik. Usaha-usaha ini hendaknya
dilakukan dengan kontinyu untuk mencapai hasil yang maksimal.
C. Populasi dan Sampel
- Populasi
Populasi adalah seluruh objek penelitian, baik berupa
manusia, peristiwa, maupun gejala yang terjadi (Ali, 1995: 5)
Menurut
Hadi, (1986: 220) bahwa populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk
diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang
paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka populasi
diartikan sebagai keseluruhan yang diteliti (objek penelitian). Dalam hal ini
yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin
Makassar. Untuk lebih jelasnya mengenai populasi siswa kelas XII Madrasah
Aliyah Muallimin Makassar, sebanyak 21 orang.
- Sampel
Sampel menurut Hadi adalah “sejumlah penduduk yang jumlahnya
kurang dari populasi”. (1988: 221). Suharsimi mengatakan bahwa pengertian sampel
dilakukan sedemikian rupa sehingga benar-benar dapat mewakili dari populasi.
Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini yakni apabila dalam subjeknya kurang
dari 100 lebih baik secara keseluruhan sehingga penelitian ini merupakan
penelitian populasi (1992: 104). Dari pengertian tersebut maka yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah seluruh dari jumlah keseluruhan siswa kelas
XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar sebanyak 21 orang. Dengan sampel total
digunakan, yakni keseluruhan populasi yang dijadikan sampel.
D. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
digunakan tehnik angket dan dokumentasi.
1. Angket
Angket yaitu cara yang dilakukan dengan menyiapkan
daftar pertanyaan terlebih dahulu sesuai dengan tujuan penelitian yang kemudian
disebarkan kepada responden untuk diisi.dalam hal ini dimaksudkan untuk
memperoleh data yang menggambarkan tentang pengaruh lingkungan siswa. Angket ini
terdiri dari 10 nomor didistribusikan dalam bentuk pilihan ganda. Pada setiap
nomor terdapat 4 option dengan bobot nilai yang berbeda-beda nilai setiap
pilihan adalah berdasarkan kualitas pilihan itu. Kriteria penilaian hasil kerja
siswa pada angket tersebut adalah sebagai berikut :
Pilihan ( a ) berbobot 4;
Pilihan ( b ) berbobot 3;
Pilihan ( c ) berbobot 2;
Pilihan ( d ) berbobot 1.
2.
Dokumentasi
Data dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara
melalui hasil tulisan. Data dikumpulkan dengan pencatatan melalui dokumentasi
atau arsip-arsip laporan.
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai
prestasi belajar siswa.data ini diperoleh dari buku rapor atau daftar nilai
siswa kelas XII tahun pelajaran 2008/ 2009 yang terdapat pada bangian
administrasi sekolah.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data digunakan untuk mengkaji
kebenaran hipotesis yang diajukan berdasarkan variabel-variabel yang diteliti.
Teknik analisis data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis statistik koefisien korelasi product moment dengan rumus sebagai
berikut:
Rxy =
(Sutrisno, Hadi.
1994: 122)
Keterangan rumus:
rxy = Koefesien korelasi antara variabel x dan y
x = Variabel lingkungan siswa
y = Variabel prestasi belajar bahasa Indonesia
x 2 = Kuadrat dari variabel x
y 2 = Kuadrat dari variabel y
N = Jumlah siswa yang diteliti
BAB IV
HASI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bagian ini dikemukakan hasil penelitian tentang
pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas XII
Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.
Data diperoleh melalui pemberian angket untuk Variabel
lingkungan dan prestasi belajar Bahasa Indonesia diambil dari buku rapor siswa
pada semester ganjil tahun pelajaran 2009-2010. Data tersebut dapat dikemukakan
pada table berikut ini.
Tabel. 1: Distribusi Hasil Penelitian…………………30
No
|
Kode Sampel
|
Skor Angket (x)
|
Prestasi Belajar
Bahasa
|
1
|
001
|
36
|
7
|
2
|
002
|
38
|
7
|
3
|
003
|
37
|
6
|
4
|
004
|
34
|
7
|
5
|
005
|
34
|
6
|
6
|
006
|
33
|
7
|
7
|
007
|
34
|
7
|
8
|
008
|
33
|
6
|
9
|
009
|
34
|
6
|
10
|
010
|
30
|
7
|
11
|
011
|
36
|
7
|
12
|
012
|
73
|
8
|
13
|
013
|
32
|
8
|
14
|
014
|
34
|
6
|
15
|
015
|
35
|
7
|
16
|
016
|
31
|
7
|
17
|
017
|
34
|
6
|
18
|
018
|
34
|
7
|
19
|
019
|
33
|
7
|
20
|
020
|
33
|
6
|
21
|
021
|
37
|
6
|
Data yang ada pada tabel 1: akan diolah kembali kedalam tabel kerja
sebagai berikut:
Tabel 2. Tabel
kerja dari tabel 2…………….31
No
|
X
|
Y
|
X2
|
Y2
|
XY
|
1
|
36
|
7
|
1296
|
49
|
252
|
2
|
38
|
7
|
1444
|
49
|
266
|
3
|
37
|
6
|
1369
|
36
|
222
|
4
|
34
|
7
|
1156
|
49
|
238
|
5
|
34
|
6
|
1156
|
36
|
204
|
6
|
33
|
7
|
1089
|
49
|
231
|
7
|
34
|
7
|
1156
|
49
|
238
|
8
|
33
|
6
|
1089
|
36
|
198
|
9
|
34
|
6
|
1156
|
36
|
204
|
10
|
30
|
7
|
900
|
49
|
210
|
11
|
36
|
7
|
1296
|
49
|
252
|
12
|
73
|
8
|
5329
|
64
|
584
|
13
|
32
|
8
|
1024
|
49
|
224
|
14
|
34
|
6
|
1156
|
36
|
204
|
15
|
35
|
7
|
1225
|
49
|
245
|
16
|
31
|
7
|
961
|
49
|
217
|
17
|
34
|
6
|
1156
|
36
|
204
|
18
|
34
|
7
|
1156
|
49
|
238
|
19
|
33
|
7
|
1089
|
49
|
231
|
20
|
33
|
6
|
1089
|
36
|
198
|
21
|
37
|
6
|
1369
|
36
|
222
|
N21
|
Σ= 755
|
140
|
Σ= 28661
|
Σ= 940
|
Σ = 5082
|
Diketahui:
N =
21
X = 755
Y = 140
X2 = 28661
Y2 = 940
XY = 5082
Jika rxy =
=
=
= 0,475
Setelah nilai r=0,475 diperoleh, maka dikonsultasikan
dengan r-tabel signifikan 5% dengan n=21, maka nilai r-tabel=0,433
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penyajian hasil analisis data dimaksudkan untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Data-data yang diperoleh dari penelitian ini adalah
data tentang Pengaruh Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar. Tentang pengaruh lingkungan
diperoleh dari tanggapan siswa melalui penyebaran angket kepada siswa kelas XII
Madrasah, dari hasil tanggapan siswa inilah yang kemudian diolah.
Sedangkan data mengenai prestasi belajar siswa diperoleh
melalui analisis dokumentasi yaitu nilai rapor semester ganjil, nilai tersebut
yang menjadi data penelitian.
Dari hasil pengelolahan data di atas, diperoleh nilai rxy=0,475.
Selanjutnya ditetapkan bahwa tingkat signifikasi penerimaan adalah 5% dengan
ketentuan r xy > r-tabel diterima dan sebaliknya jika rxy < r-tabel H2
ditolak.
Setelah nilai rxy (0,475) dikonsultasikan dengan nilai
r-tabel dengan besarnya sampel 21, ternyata taraf signifikan 5% diperoleh nilai
r-tabel sebesar 0,433. dengan demikian nilai rxy (0,475) lebih besar dari nilai
r-tabel (0,433). Jadi HI diterma.
Berarti ada pengaruh lingkungan sebagai berikut:
1.
Faktor yang datang dari sekolah.
Pengaruh yang datang dari sekolah juga turut
menentukan kesuksesan belajar siswa, dapat berupa:
a.
Interaksi guru dengan siswa.
b.
Hubungan antara siswa
c.
Standar pelajaran di atas ukuran.
d.
Kurikulum.
e.
Media pengajaran atau alat peraga yang dipakai dalam
menjunjung proses belajar mengajar.
f.
Keadaan gedung (sarana dan prasarana).
g.
Cara penyajian guru tentang materi pelajaran.
h.
Metode belajar.
i.
Pelaksanaan disiplin/ tata tertib di sekolah.
j.
Tugas rumah (ekstrakurikuler).
2.
Faktor yang datang dari masyarakat
Pengaruh yang datang dari masyarakat juga turut
menentukan kesuksesan belajar siswa, dapat berupa:
a.
Media massa ,
baik cetak maupun elektronik.
b.
Teman bergaul yang kurang konstruktif.
c.
Aktivitas-aktivitas lain sepaerti olahraga.
d.
Cara hidup lingkungan (tetangga).
3.
Faktor yang datang dari keluarga
Pengaruh yang datang dari keluarga juga dapat
mempengaruhi kesuksesan belajar siswa, dapat berupa:
a.
Cara mendidik orang tua (bersifat otoriter, liberal,
dan demokrasi).
b.
Suasana keluarga, ada keluarga yang selalu diliputi
suasana permusuhan, perselisihan, dan kericuhan sehingga tidak ada
keharmonisan.
c.
Keadaan ekonomi keluarga.
d.
Latar belakang kebudayaan yang berlaku dalam keluarga.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Lingkungan adalah segalah sesuatu yang berada disekitar
siswa yang berpengaruh terhadap siswa, dalam penelitian ini lingkungan yang
dimaksud adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam
penelitian ini, maka di kemukakan simpulan sebagai berikut:
1.
Nilai r-hitung yang diperoleh lebih besar yaitu 0,475
dari pada nilai r-tabel yaitu 0,433 atas dasar signifikan 5%. Diambil dari
nilai rapor kelas XII semester ganjil Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.
2.
Ada
pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XII Madrasah
Aliyah Muallimin Makassar. Adapun urutan lingkungan yang sangat berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa adalah lingkungan, keluarga yaitu orangtua dan
anak, lingkungan sekolah yaitu guru dan siswa, dan lingkungan masyarakat yaitu
masyarakat setempat (masyarakat sekitarnya).
B. Saran
Berdasarkan
hasil kesimpulan di atas, dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
- Di dalam meninkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa di sekolah disarankan agar koordinasi dan komunikasi yang baik antara orangtua dengan guru di sekolah dibina dengan baik.
- Disarankan kepada orangtua, agar memperhatikan anaknya serta memberikan bimbingan dalam belajar dirumah.
- Disarankan kepada, agar melaksanakan tugasnya sesuai dengan kode etik guru,tanpa membeda-bedakan siswanya.
- Di dalam meningkatkan mutu pendidikan maka disarankan agar semua pihak yang terkait utamanya departemen pendidikan nasional memberikan fasilitas yang cukup disemua sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman.
1993. Pengelolaan Pelajaran. Ujung Pandang : Bintang
Selatan.
Ali,
Muhammad. 1995. Penelitian Kepemimpinan
Produser dan Strategi. Bandung :
Angkasa.
. 2002. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algasindo.
Arikunto,
Suharsimi. 1992. Presodur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta :
Tarsito.
Djamara,
Syaiful Bahri. 1986. Prestasi Belajar dan
Kompetensi Guru. Surabaya :
Usaha Nasional.
Habeyb. 1997. Kamus
Popular, Cet XV. Jakarta :
Centra.
Hadi, Sutrisno. 1986. Statistik
II. Jakarta :
Bina Aksara.
. 1994. Statistik II. Yogyakarta :
Fakultas Psikologi UGM.
Hamalik, Oemar. 1994. Media
Pendidikan. Bandung :
Citra Aditya Bhakti.
. 1995. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta :
bumi aksara.
Mappa,
Syamsu. 1977. Aspirasi Pendidikan
Lingkungan Sosial dan Proses Belajar. Jakarta :
IKIP Negeri.
Ngalim Purwanto, MP. 1999. Psikologi Pendidikan. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Poerdarminto,
W. J. S. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia .
Jakarta : Balai
Pustaka.
Slameto.
1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta : Bina
Aksara.
Surachmat,
Winarno. 1985. Metode dan Masalah Penelitian
Sosial. Jakarta :
Riefika Aditya.
Suryabrata, Sumadi. 1984. Psikologi
Pendidikan. Jakarta :
Raja Grafindo.
Suwanti,
Sri. 1989. Korelasi Antara Kemampuan
Membaca Pemahaman Dan Prestasi Siswa Kelas III SMP Negeri 18 Ujung Pandang . Skripsi. FKIP: Universitas Muhammadiyah Makassar .
LAMPIRAN
Tabel. 1: Distribusi nilai bobot angket yang diperoleh
siswa Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.
No
|
Kode Sampel
|
No Item
|
Skor
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
|||
1
|
001
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
2
|
36
|
2
|
002
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
2
|
38
|
3
|
003
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
37
|
4
|
004
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
34
|
5
|
005
|
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
2
|
34
|
6
|
006
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
2
|
33
|
7
|
007
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
2
|
34
|
8
|
008
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
2
|
33
|
9
|
009
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
2
|
34
|
10
|
010
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
2
|
3
|
2
|
30
|
11
|
011
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
2
|
3
|
36
|
12
|
012
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
35
|
13
|
013
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
2
|
37
|
14
|
014
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
2
|
32
|
15
|
015
|
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
2
|
35
|
16
|
016
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
2
|
3
|
34
|
17
|
017
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
2
|
31
|
18
|
018
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
2
|
34
|
19
|
019
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
2
|
4
|
3
|
33
|
20
|
020
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
2
|
33
|
21
|
021
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
2
|
47
|
Tabel 2. Nilai-nilai r Product Moment
No
|
Taraf
|
Signifikan
|
N
|
Taraf
|
Signifan
|
N
|
Taraf
|
Signifikan
|
5%
|
1%
|
5%
|
1%
|
5%
|
1%
|
|||
3
|
0,977
|
0,999
|
26
|
0,388
|
0,946
|
55
|
0,266
|
0,345
|
4
|
0,950
|
0,990
|
27
|
0,381
|
0,487
|
60
|
0,254
|
0,330
|
5
|
0,878
|
0,959
|
28
|
0,374
|
0,478
|
65
|
|
0,317
|
|
|
|
29
|
0,367
|
0,470
|
70
|
0,235
|
0,306
|
6
|
0,811
|
0,917
|
30
|
0,361
|
0,463
|
75
|
0,227
|
0,296
|
7
|
0,754
|
0,874
|
|
|
|
|
|
|
8
|
0,707
|
0,834
|
31
|
0,355
|
0,456
|
80
|
0,220
|
0,286
|
9
|
0,606
|
0,798
|
32
|
0,349
|
0,449
|
85
|
0,213
|
0,278
|
10
|
0,632
|
0,765
|
33
|
0,339
|
0,436
|
90
|
0,207
|
0,270
|
|
|
|
34
|
0,339
|
0,436
|
95
|
0,202
|
0,263
|
11
|
0,602
|
0,735
|
35
|
0,334
|
0,430
|
100
|
0,195
|
0,256
|
12
|
0,576
|
0,708
|
|
|
|
|
|
|
13
|
0,553
|
0,648
|
36
|
0,329
|
0,424
|
125
|
0,176
|
0,230
|
14
|
0,532
|
0,661
|
37
|
0,325
|
0,418
|
150
|
0,159
|
0,210
|
15
|
0,514
|
0,641
|
38
|
0,320
|
0,413
|
175
|
0,148
|
0,181
|
|
|
|
39
|
0,316
|
0,408
|
200
|
0,138
|
0,181
|
16
|
0,497
|
0,632
|
40
|
0,312
|
0,403
|
300
|
0,113
|
0,148
|
17
|
0,482
|
0,690
|
|
|
|
|
|
|
18
|
0,468
|
0,590
|
41
|
0,308
|
0,398
|
400
|
0,098
|
0,128
|
19
|
0,456
|
0,757
|
42
|
0,304
|
0,393
|
500
|
0,088
|
0,115
|
20
|
0,444
|
0,561
|
43
|
0,301
|
0,389
|
|
|
|
|
|
|
44
|
0,297
|
0,384
|
600
|
0,080
|
0,105
|
21
|
0,433
|
0,549
|
45
|
0,294
|
0,380
|
700
|
0,074
|
0,115
|
RIWAYAT
HIDUP
ASRIANTI, lahir pada tanggal 10 November 1985 kabupaten Bantaeng tepatnya
di kelurahan Letta. Anak ketujuh dari tujuh bersaudara dari pasangan Hj.
Nuriana dan H. Solle.
Penulis
memulai Pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri 10 Pasorongi pada tahun 1992
dan tamat pada tahun 1998. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan Pendidikan di
SLTP Negeri I Bantaeng kemudian tamat tahun 2001, penulis melanjutkan Pendidikan
ke SMU Negeri I Bantaeng dan tamat tahun 2004.
Selanjutnya
tahun 2005 melanjutkan ke perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar dengan
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia , Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
Akhirnya,
penulis mengajukan judul skripsi dan disetujui oleh Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia .
Penulis pun melanjutkan penelitian dengan judul skripsi “Pengaruh Lingkungan
Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah
Muallimin Makassar” yang diajukan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia ,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.