|
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup di
Negara dan bangsa. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan wahana untuk
meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Guna mewujudkan
tujuan diatas diperlukan usaha yang keras dari masyarakat maupun pemerintah.
Masyarakat Indonesia dengan laju perkembangannya masih menghadapi masalah
berat, terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi, dan efesiensi pendidikan.
Departemen pendidikan nasional sebagai lembaga yang
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pendidikan dan telah melakukan sistem pembaruan dan sistem pendidikan. Usaha
tersebut antara lain adalah penyempurnaan kurikulum, perbaikan sarana dan
prasarana, serta peningkatan kualitas tenaga pengajar. Guru sebagai salah satu unsur manusiawi dalam kegiatan
pendidikan mempunyai tanggung jawab yang tidak ringan untuk keberhasilan
pendidikan. Boleh dikatakan bahwa guru adalah faktor yang paling menentukan
keberhasilan pendidikan di tanah air, karan gurulah ujung tombak pendidikan,
sebab guru secara langsung mempengaruhi, membimbing, dan mengembangkan siswa.
Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik seorang guru harus menguasai
komponen pengetahuan dan keterampilan, sikap serta nilai yang terintegrasi
dengan baik dalam keseluruhan pribadinya.
Sehubungan dengan hal diatas, bahasa Indonesia
merupakan mata pelajaran yang sangat penting disekolah, bukan saja karena
bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi yang terpenting dalam masyarakat, bahkan
juga karena penguasaan bahasa yang baik sangat membantu siswa untuk memahami
mata pelajaran yang lain. Seorang yang menguasai bahasa Indonesia dengan baik
tentu akan mudah memahami semua mata pelajaran yang tertulis dalam bahasa
Indonesia. Sebaliknya yang kurang menguasai bahasa Indonesia akan mengalami
hambatan dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Misalnya: Bagaimana seorang
siswa akan menyelesaikan soal bahasa Indonesia jika tidak memahami soal dengan
baik? Bagaimana seorang siswa dapat mengemukakan pendapatnya secara jalas
sehingga dapat dipahami oleh orang lain kalau kemampuan kosa katanya kurang
memadai untuk mengungkapkan pikirannya itu ? Bagaimana seorang dapat menyusun
kalimat dengan baik sehingga dapat dipahami oleh orang lain kalau dia tidak
memahami struktur kalimat dengan baik. Pada kurikulum telah dinyatakan
bagaimana pelajaran harus diberikan dan bagaimana cara siswa belajar agar dapat
mencapai tujuan pelajaran. Cara belajar yang baik tentu sangat berpengaruh bagi
keberhasilan siswa. Dasar yang perlu dipahami oleh siswa dalam belajar ialah
bagaimana cara belajar yang teratur dan hemat tenaga tentunya memerlukan teknik
yang baik. Hanya dengan bekerja secara teratur seorang siswa akan memperoleh
hasil yang baik misalnya:
-
Ia harus mengikuti pelajaran secara
teratur.
-
Ia harus membaca buku pelajaran secara
teratur.
-
Catatan pelajaran harus disusun secara
teratur.
-
Alat-alat belajar harus disiapkan secara teratur.
Menurut Humalik (1983:
50) cara mengikuti pelajaran yang baik adalah:
-
Persiapan; yang harus dilakukan adalah
mempelajari bahan pelajaran yang sebelumnya diajarkan, mempelajari bahan yang
akan dibahas, dan mencatat atau merumuskan pertanyaan tentang materi atau bahan
pelajaran yang belum dipahami.
-
Aktivitas selam mengikuti pelajaran, hal
yang perlu diperatikan selama mengikuti pelajaran antara lain kehadiran,
kosentrasi, catatan pelajaran, dan partisifasi terhadap belajar.
-
Memantapkan hasil belajar, Surya Brata
(1989: 39) mengemukakan bahwa “ untuk memantapkan hasil belajar maka harus
membaca kembali buku catatan pelajaran “.
Kalau hal ini sudah menjadi kebiasaan seorang siswa
dalam mengikuti pelajaran dan rajin mencatat pelajaran yang diterangkan oleh
gurunya, tentu prestasi belajarnya akan meningkat. Keteraturan belajar dan
rajin mencatat apa yang diterangkan oleh guru harus diperhatikan dengan baik
setiap siswa selama mengikuti pelajaran, siswa harus diwajibkan untuk mencatat
semua uraian yang dianggap penting misalnya pokok-pokok pikiran, pendapat,
defenisi, dan istilah-istilah yang terdapat dalam pelajaran tersebut. Catatan
pelajaran yang baik adalah yang mudah dipahami oleh siswa yang berisi mata
pelajaran tertentu kemudian ditulis diatas kertas dalam bentuk garis besar.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis bermaksud
mengadakan penelitian tentang “ korelasi catatan siswa dengan peningkatan
prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar”.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah korelasi catatan siswa
dengan peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XII SMA
Muhammadiyah 6 Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
deskripsi yang jelas tentang korelasi catatan siswa dengan peningkatan prestasi
belajar bahasa siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar.
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat
yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1.
Memberikan informasi kepada guru untuk
tetap mempertahankan dan memeriksa catatan siswa, karena hal tersebut merupakan
wujud keberhasilan belajar mengajar khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia.
2.
Memotivasi siswa untuk lebih
mempertahankan catatan sebagai salah satu penunjang dalam peningkatan prestasi
belajar.
3.
Menjadi bahan acuan dan rujukan dalam
usaha peningkatan mutu pelajaran yang dapat mengacuh pada peningkatan kualitas
proses belajar mengajar.
|
TINJAUAN
PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan
Pustaka
1. Pengertian
Catatan dan Manfaat Buku Catatan
a. Pengertian
Catatan
Catatan adalah hasil mencatat. Selanjutnya
dikatakan bahwa mencatat adalah menuliskan sesuatu untuk peringatan dalam buku.
(Kamus umum bahasa Indonesia, 2000: 64).
Berdasarkan pengertian catatan diatas, maka catatan siswa
dapat diartikan sebagai buku catatan siswa yang berisi materi pelajaran yang
berhubungan dengan mata pelajaran tertentu. Jadi, yang dimaksud penulis,
catatan siswa dalam penelitian ini adalah buku catatan siswa yang berisi materi
pelajaran bahasa Indonesia yang telah disajikan oleh guru selama dalam proses
belajar.
The Liong Gie (1998: 81) mengemukakan
pendapat tentang catatan siswa sebagai berikut:
Kalimat-kalimat
catatan pelajaran cukup pendek-pendek saja hendaknya dengan menggunakan
kata-kata sendiri, kecuali untuk catatan-catatan yang berupa definisi-definisi
dimana dikehendaki rumusan yang tepat. Kalau seorang siswa atau dapat
meningkatkan uraian guru yang kadang-kadang panjang lebar, dalam kata-katanya
sendiri, ini berarti bahwa ia mengerti batas apa yang diuraikan itu. Contoh-contohnya
yang penting dapat juga dicatat seperlunya, tetapi tidak perlu dalam bentuk
cerita seperti uraian guru, cukup dengan satu, dua perkataan saja untuk
keperluan asosiasi kelak (Liong Gie,1979: 81).
Berdasarkan
uraian diatas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang
penggunaan catatan siswa yang hubungannya dengan prestasi belajar bahasa
Indonesia. Adapun topik yang dipilih penulis untuk menguraikan masalah tersebut
adalah “ Korelasi catatan siswa dengan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa
kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar”.
Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui keadaan di lapangan tentang hubungan catatan siswa
dengan prestasi belajar bahasa Indonesia. Hubungan kedua hal tersebut belum
diketahui secara pasti. Oleh karena itu, dibutuhkan penyelidikan melalui suatu
penelitian ilmiah untuk mengungkapkannya.
b. Manfaat
Buku Catatan
Pada umumnya
siswa memakai buku tulis untuk mencatat mata pelajaran untuk setiap mata
pelajaran dipergunakan sebuah buku tulis, adapula siswa yang mencatat semua
mata pelajaran pada sebuah buku notes yang besar, setiap pelajaran yang diikuti berturut-turut
dicampur menjadi satu dalam notes itu dengan anggapan bahwa hal itu lebih
praktis.
The Liong Gie
(1998:78) mengupas manfaat buku catatan. Pertama, buku catatan pelajaran dengan
lembaran-lembaran yang terlepas akan menghemat kertas, karena setiap lembar
kertas dapat dipakai kalau memakai buku tulis, pada akhir tahun pelajaran
tertentu ada lembaran-lembaran yang tidak terpakai. Selanjutnya, buku catatan
pelajaran memungkinkan seorang siswa menghimpun semua mata pelajaran pada satu
tempat. Dengan demikian ini memenuhi syarat kepraktisan yang dikehendaki itu.
Buku catatan
meningkatkan pula seorang siswa memperbaiki catatannya tanpa merusakkan seluruh
buku. Misalnya, ada satu halaman yang catatannya salah atau kacau, halaman itu
dapat diperbaiki atau disalin diatas selembar kertas lain dengan tidak
mengganggu halaman berikutnya. Akhirnya, buku catatan itu memudahkan semua catatan
pelajaran dibagi-bagi atau diatur kembali menurut pokok persoalannya dengan
jalan memindah-mindahkan lembaran-lembaran itu seperlunya.
Catatan yang
baik adalah catatan pelajaran yang mudah dipahami oleh siswa kemudian ditulis
diatas kertas dalam bentuk garis besar.
Langkah-langkah
yang harus diperhatikan oleh siswa atau mahasiswa untuk membuat catatan
pelajaran yang baik adalah Sebagai berikut:
a. Setiap
siswa harus rajin mengikuti tiap-tiap mata pelajaran.
b. Mencatat pelajaran berarti, mendengarkan penjelasan
guru, menangkap penjelasan tersebut, mengolah di dalam otak, dan kemudian
ditulis di atas kertas.
c. Memilih
tempat duduk dibagian depan sehingga
mudah melihat, mendengarkan, dan dapat menulis dengan sempurna.
d. Diusahakan
agar dapat berkonsentrasi dalam mengikuti materi pelajaran.
e. Dalam
menangkap pelajaran, mencatat pelajaran jangan menulis setiap kata, setiap
kalimat yang diberikan oleh guru, dan jangan menulis dengan steno. tetapi
tulislah persoalan-persoalan yang penting saja.
f. Mengikuti
pelajaran sendiri berarti telah melatih mata, telinga, tangan, dan otak untuk
belajar serempak.
g. Dalam
mengikuti pelajaran (mencatat) dapat bekerjasama dengan kawan lainnya yang
bersifat saling mengisi dan saling melengkapi hasil catatan.
h. Jangan
mengandalkan meminjam catatan orang lain karena hal itu akan mendidik malas
dalam diri sendiri, yang akhirnya enggan mengikuti suatu mata pelajaran.
i.
Apabila ada bagian penjelasan materi
pelajaran yang terlewat, kosongkan dulu beberapa baris, kemudian ikutilah
penjelasan keterangan berikutnya.
j.
Jangan membuat catatan pelajaran dari
bermacam-macam pelajaran dalam satu buku serempak
Menurut
Ahmadi ( C. Crawfed 1950: 11-12) tentang membuat catatan pelajaran yang baik
antara lain:
1. Sediakan
kertas lembaran bergaris, berilah lubang
pada sisinya untuk disimpan pada tempat tertentu.
2. Catatlah
pokok-pokok persoalan yang penting saja dalam menerima pelajaran
3. Hasil
mencatat materi pelajaran agar dibaca ulang pada hari itu juga, kalau perlu
diadakan perbaikan.
4. Tiap-tiap
kertas agar dihimpun dalam satu tempat hasil mengikuti palajaran.
5. Tiap
kertas lembaran agar disusun kembali ( hasil pelajaran yang sudah banyak )
menurut pkok-pokok persoalan, dan kemudian diberi nomor halaman. Dan tiap
persoalan diberi kertas berwarna.
6. Hasil
catatan materi tersebut, berilah tanda ( garis bawah) untuk memudahkan
menghafal kembali.
7. Apabila
lembaran-lembaran materi pelajaran sudah banyak, agar diberi daftar isi,
kemudian disimpan didepan tiap materi pelajaran yang bersangkutan.
8. Catatan
sangat membantu untuk menggunakan pengetahuan secara berulang-ulang.
9. Tiap-tiap
akan mengikuti materi pelajaran, agar membaca catatan tersebut terlebih dahulu.
Dalam melaksanakan pedoman-pedoman
tersebut anda akan sukses dalam belajar.
2. Pengertian
belajar
Untuk mengetahui dan memahami apa itu belajar, maka
dibawa ini akan disajikan beberapa defenisi belajar dari para ahli .
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.(
Slameto,2003)
James O. Whittaker, belajar adalah proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Witting (1981) mendifinisikan belajar adalah
perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan
tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.
Crombach berpendapat bahwa belajar adalah sebagai
suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman.
Howard L. Kingskey mengatakan bahwa belajar adalah
proses dimana tingkah laku ( dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui
praktek atau latiahan.
Dari beberapa pendapat para ahli tentang definisi
belajar yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
3. Faktor
yang mempengaruhi belajar
Secara global faktor yang mempengaruhi
belajar siswa dibedakan menjadi dua yakni:
a) Faktor
Internal ( Faktor dari dalam diri siswa), yakni: keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa,
meliputi dua aspek yakni:
1) Aspek
Fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus ( tegangan
otot ) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya,
dapat mempengaruhi semangat intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi
organ tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif)
sehingga materi yang dipelajarinya kurang.
2) Aspek
Psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek
psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan
pembelajaran siswa. Namun, di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada
umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:
a) Tingkat
kecerdasan atau intelegensi siswa
Intelegensi
pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan pisiko-fisik untuk mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dari lingkungannya dengan cara tepat. (
Reber, 1988). Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan otak saja, melainkan
juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa
peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari
pada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol”
hampir seluruh aktivitas manusia.
Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tidak
dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.Ini
bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin
tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk
memperoleh sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seorang
siswa maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh sukses.
b) Sikap
siswa
Sikap
adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk
mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang,
barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap merupakan faktor
psikologis yang akan mempengaruhi belajar. Dalam hal ini sikap yang akan
menunjang belajar seseorang adalah sikap positif (menerima) terhadap bahan atau
pelajaran yang akan dipelajari, terhadap guru yang mengajar dan terhadap
lingkungan tempat dimana ia belajar seperti: kondisi kelas, teman-temanya,
sarana pengajaran dan sebagainya.
c) Bakat
siswa
Secara
umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan dating(Chaplin,1972; Reber,1988). Dengan
demikian, sebetulnya setiap orang mempunyai bakat dalam arti berpotensi untuk
mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai dengan kapasitas
masing-masing. Jadi, secara global bakat mirip dengan intelegensi. Itulah
sebabnya seorang anak berintegrasi sangat cerdas (superior) atau cerdas
luar biasa (very superior) disebut juga sebagai talented child,
yakni anak berbakat.
d) Minat
siswa
Secara
sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil
belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.Umpamanya, seorang siswa yang
menaruh minat besar terhadap matematika akan memusatkan perhatiannya lebih
banyak daripada siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang
intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar
lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
e) Motivasi
Siswa
Motivasi adalah kondisi psikologis yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi, motivasi untuk belajar
adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk balajar. Penemuan –
penemuan penelitian bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi
untuk belajar bertambah.
Selanjutnya, motivasi dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu: 1) motivasi intrinsik; 2) motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang
, bersangkutan,tanpa rangsangan
atau bantuan orang lain. Sedangkan Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
timbul akibat rangsangan dari luar.
Dalam perkembangan perspektif psikologi
kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik
karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau
pengaruh orang lain. Selanjutnya, dorongan mencapai prestasi dan dorongan
memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan juga memberi pengaruh
kuat dan relatif lebih langgeng dibandingkan dengan dorongan hadiah atau
dorongan keharusan dari oran tua atau guru.
b) Faktor
Eksternal (faktor dari luar diri siswa) terdiri atas dua macam, yakni: faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
1) Lingkungan
Sosial
Lingkungan sosial sekolah meliputi para
guru,para staf admistrasi, dan teman - teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan
prilaku yang simpatik dan memperlihatkan suriteladan yang baik dan rajin
khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat
menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.
2) Lingkungan
Nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan
nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga
siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan dan waktu belajar
yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa.
4. Prinsip-prinsip
Belajar
Proses
belajar kompleks sekali, tetapi dapat juga dianalisis dan diperinci dalam
bentuk prinsip-prinsip atau hasil belajar. Hal ini perlu diketahui agar
terdapat pedoman atau teknik belajar yang baik. Prinsip-prinsip belajar itu
adalah:
a. Belajar
itu harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntunnya dalam belajar untuk
mencapai harapan-harapannya.
b. Belajar
merupakan bimbingan, baik bimbingan dari guru maupun pelajaran itu sendiri.
c. Belajar
memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh
pengertian-pengertian.
d. Belajar
memerlukan latihan dan ulangan, agar apa yang telah dipelajari dapat dikuasai
e. Belajar
adalah suatu proses aktif yang didalamnya terjadi saling berpengaruh secara
dinamis antara murid dengan lingkungannya.
f. Belajar
harus disertai keinginan atau kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan.
g. Belajar
dianggap berhasil apabila telah sanggup
menerapkan ke dalam bidang praktek sehari-hari.
5. Pengertian
Prestasi Belajar
Prestasi berarti
hasil usaha. (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2000: 6)
Prestasi
berhubungan dengan masalah keterampilan, pengetahuan, dan sikap seorang dalam
menyelesaikan suatu hal. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang
olah raga, sosial budaya, dan pendidikan. Dalam bidang pendidikan dikenal
dengan prestasi belajar yakni kemampuan seorang siswa sebagai hasil belajarnya.
Kehadiran prestasi belajar dengan kemampuan tertentu dapat memotivasi siswa
untuk mempertahankan dan meningkatkan kegiatan belajar sehingga siswa merasa
puas.
Menurut Djalal (
1986: 4) bahwa “ Prestasi belajar siswa adalah gambaran kemampuan siswa yang
diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan
pengajaran”. Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia ( 1976: 768) “ Prestasi
belajar adalah hasil yang telah dicapai atau dilakukan, dan dikerjakan”.
Prestasi belajar menurut Humalik (1994: 45) adalah prestasi belajar yang berupa
adanya perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah
mempelajari sesuatu.
Berdasarkan
pengertian di atas maka yang dimaksudkan dengan prestasi belajar adalah hasil
belajar atau nilai pelajaran sekolah yang dicapai oleh siswa berdasarkan
kemampuannya atau usaha dalam belajar.
Prestasi belajar
merupakan hasil yang telah dicapai dari suatu proses belajar mengajar yang
telah dilakukan, sehingga untuk mengetahui sesuatu pekerjaan berhasil atau
tidak diperlukan suatu pengukuran.
“Pengukuran
adalah proses penentuan atau kuantitas sesuatu”.(Nurkancana, 1986: 2) dalam
kegiatan pengukuran hasil belajar, siswa dihadapkan pada tugas, pertanyaan, atau
persoalan yang harus dipecahkan atau dijawab. Hasil pengukuran tersebut masih
berupa skor mentah yang belum dapat memberikan informasi kemampuan siswa. Agar dapat memberikan informasi yang diharapkan
tentang kemampuan siswa maka diadakan penelitian terhadap keseluruhan proses
belajar mengajar sehingga akan memperlihatkan banyak hal yang dicapai selama
proses belajar mengajar. Misalnya pencapaian aspek kognitif, aspek afektif, dan
aspek psikomotorik. Prestasi belajar menurut Bloom meliputi tiga aspek yaitu”
kognitif, afektif, dan psikomotorik.”
Dalam penelitian ini yang ditinjau adalah aspek kognitif yang meliputi:
pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.
Prestasi belajar
ditunjukkan dengan skor atau angka yang menunjukkan nilai-nilai dari sejumlah
mata pelajaran yang menggambarkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
siswa, serta untuk dapat memperoleh nilai digunakan tes terhadap mata pelajaran
terlebih dahulu. Hasil tes inilah yang menunjukkan keadaan tinggi rendahnya
prestasi yang dicapai oleh siswa.
6. Fungsi
Prestasi Belajar
Prestasi belajar
semakin terasa penting untuk dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fungsi
utama antara lain:
a. Prestasi
belajar sebagai indikator dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak
didik.
b. Prestasi
belajar sebagai lembaga pemusatan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas
asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi
keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia (
Abraham H. Moslow, 1984), termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program
pendidikan.
c. Prestasi
belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah
bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam
meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed
back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
d. Prestasi
belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Asumsinya
adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan
anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi
belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat.
Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan
pembangunan masyarakat.
e. Prestasi
belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (keselarasan) anak didik.
Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan
pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi
pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.
Jika dilihat
dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, maka betapa pentingnya kita
mengetahui prestasi belajar anak didik, baik secara perorangan maupun kelompok,
sebab fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam
bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi
pendidikan. Di samping prestasi belajar juga berguna sebagai umpan balik bagi
guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar sehingga dapat menentukan
apakah perlu mengadakan diagnosis, bimbingan atau penempatan anak didik.
Sebagaimana dikemukakan oleh Gronbach, kegunaan prestasi belajar banyak
ragamnya, tergantung kepada ahli dan versinya masing-masing. Namun di antaranya
adalah sebagai berikut:
1. Sebagai
umpan balik bagi pendidik dalam mengajar.
2. Untuk
keperluan diagnostik.
3. Untuk
keperluan bimbingan dan penyuluhan.
4. Untuk
keperluan seleksi.
5. Untuk
keperluan penempatan dan kejujuran.
6. Untuk
menentukan isi kurikulum; dan
7. Untuk
menentukan kebijaksanaan sekolah ( Gronbach, dalam Arifin 1998: 2-4).
B. Kerangka
Pikir
Dengan memperlihatkan uraian pada bagian terdahulu ,
maka pada bagian ini diuraikan beberapa hal yang dijadikan penulis sebagai
landasan berfikir dalam melaksanakan
penelitian ini. Landasan berpikir yang
dimaksud itu akan mengarahkan penulis dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian ini guna memecahkan masalah yang telah dipaparkan. Untuk itu, penulis
menguraikan secara rinci landasan berpikir yang dijadikan pegangan dalam
penelitian ini. Adapun landasan yang dimaksud, yaitu:
1.
Catatan siswa merupakan indikator
keberhasilan dalam menghadapi ujian.
2.
Catatan siswa erat hubungannya dengan
prestasi belajar atau dengan kata lain catatan siswa sangat menunjang prestasi
belajar.
3. Prestasi
belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
4. Prestasi
belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap ( kecerdasan) anak didik
dalam proses belajar mengajar.
BAGAN
KERANGKA PIKIR
|
|
|
|
C.
Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini “Ada Korelasi Catatan
Siswa dengan Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII SMA
Muhammadiyah 6 Makassar”. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai
berikut:
1) Hipotesis
dinyatakan diterima apabila terdapat korelasi antara catatan siswa dengan
prestasi belajar siswa.
2) Hipotesis
dinyatakan ditolak apabila tidak terdapat korelasi antara catatan siswa dengan
prestasi belajar siswa.
D.
Penyajian Hipotesis
Dinyatakan
ada kolerasi karena hasil analisis data menunjukkan 1. Hal ini berarti bahwa
angka analisis lebih besar dari pada angka tabel dari taraf signifikan 5% atau
0,361.
|
METODE
PENELITIAN
A.
Variabel dan Desain penelitian
1. Variabel
Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi. Menurut Arikunto (1992: 89) gejala adalah objek
penelitian. Dengan adanya Variabel, akan mempermudah untuk menganalisis objek
yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan variabel ganda, yakni catatan
siswa sebagai variabel bebas dengan
simbol (x), Prestasi belajar bahasa Indonesia sebagai variabel terikat dengan
simbol (y).
2. Desain
Penelitian
Desain atau rancangan penelitian adalah strategi mengatur latar penilaian agar
peneliti dapat memperoleh data yang tepat (valid) sesuai dengan karakteristik
variabel dan tujuan penelitian (Saukah, 1993: 13).
Desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah desain deskriptif korelasi. Maksudnya penulis hanya
mendekripsikan fenomena saat sekarang sesuai dengan apa adanya dan berusaha
menemukan hubungan (korelesi) antara dua variabel yang diamati yakni catatan
siswa dengan peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia.
B.
Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional
variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Catatan
siswa dalam penelitian ini adalah buku catatan siswa yang berisi materi
pelajaran Bahasa Indonesia yang telah disajikan oleh guru maupun yang ditugaskan
oleh guru dengan memperhatikan, kerapian, kelengkapan, ejaan, dan , kosakata.
2. Prestasi
belajar siswa adalah hasil belajar atau nilai hasil belajar yang menunjukkan
tingkat penguasaan materi atau prestasi belajar bahasa Indonesia berdasarkan
hasil tes.
Mengacu
dari pengertian tersebut, defenisi operasional variabel dalam penelitian ini
adalah keterkaitan catatan siswa ketika pelajaran bahasa Indonesia berlangsung
dengan hasil belajar yang menunjukkan tingkat penguasaan tes
C.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini sejumlah siswa kales
XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar berjumlah 30 orang. Untuk lebih jelasnya
keadaan populasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel I
Deskripsi keadaan populasi
Kelas
|
Jumlah siswa
|
Jumlah
|
|
Laki-laki
|
perempuan
|
||
XII
IL. Alam
|
6
|
9
|
15
|
XII
IL. Sosial
|
8
|
7
|
15
|
Total
|
14
|
16
|
30
|
2. Sampel
Adapun cara pengambilan sampel mengacu
pada pendapat Arikunto ( 1992: 105) bahwa apabila subjeknya kurang dari 100
lebih baik diambil keseluruhan. Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini
adalah 30 orang. Karena jumlah populasi tidak terlalu banyak atau masih dapat
dijangkau peneliti, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampel total, artinya jumlah seluruh populasi dijadikan sampel.
D.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
langkah berikut ini:
1. Teknik
pengumpulan data untuk variabel (x) dilakukan dengan cara memeriksa catatan
siswa. Komponen-komponen yang dinilai adalah kerapian, kelengkapan, ejaan, dan
kosakata. Tiap komponen diberi bobot masing-masing 1-10 skor maksimal diperoleh
siswa adalah skor 40 apabila sempurna pekerjaannya.
2. Teknik
pengumpulan data dari variabel (y) adalah pemberian nilai terhadap hasil
pekerjaan siswa. Apabila jawaban benar diberi skor 1 dan apabila jawaban salah
diberi skor 0. Skor maksimal adalah 20.
E.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data untuk menguji
kebenaran penelitian yang diajukan berdasarkan variabel yang diteliti. Untuk
itu data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
korelasi Product Moment dengan rumus berikut ini:
Keterangan:
rxy : Angka indeks “r” product
moment
N : Jumlah responden
: Jumlah seluruh skor x (catatan siswa)
Y : Jumlah seluruh
skor y (prestasi belajar siswa)
: Jumlah seluruh skor x yang
dikuadratkan
Y : Jumlah seluruh
skor y yang dikuadratkan
Xy :
Jumlah hasil penelitian antara skor x dan y
(Hadi,
1990; 249).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian
Bagian ini dicantumkan pengolahan data dan analisis
data penelitian tentang kolerasi catatan siswa dengan peningkatan prestasi
belajar bahasa Indonesia sisiwa kelas XII SMA Muhamaddiyah 6 Makassar. Sesuai
dengan tehnik dan prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini, maka telah
diperoleh data sebagaimana yang tergambar dibawah ini.
Tabel
2 skor dari catatan siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar.
No.
|
Kode
|
Kerapian
|
Kelengkapan
|
Ejaan
|
Kosakata
|
Jumlah
|
1.
|
001
|
7
|
8
|
7
|
7
|
29
|
2.
|
002
|
8
|
8
|
8
|
8
|
32
|
3.
|
003
|
7
|
8
|
8
|
8
|
31
|
4.
|
004
|
8
|
8
|
7
|
8
|
31
|
5.
|
005
|
7
|
8
|
7
|
7
|
29
|
6.
|
006
|
8
|
8
|
8
|
7
|
31
|
7.
|
007
|
7
|
8
|
8
|
8
|
31
|
8.
|
008
|
8
|
8
|
8
|
8
|
32
|
9.
|
009
|
8
|
8
|
8
|
8
|
32
|
10.
|
010
|
8
|
8
|
8
|
8
|
32
|
11.
|
011
|
8
|
7
|
8
|
8
|
31
|
12.
|
012
|
8
|
7
|
8
|
8
|
31
|
13.
|
013
|
8
|
8
|
8
|
8
|
32
|
14.
|
014
|
7
|
8
|
8
|
8
|
31
|
15.
|
015
|
8
|
7
|
8
|
8
|
31
|
16.
|
016
|
8
|
7
|
8
|
7
|
30
|
17.
|
017
|
8
|
8
|
8
|
8
|
32
|
18.
|
018
|
8
|
8
|
8
|
8
|
32
|
19.
|
019
|
7
|
7
|
7
|
7
|
28
|
20.
|
020
|
7
|
8
|
7
|
8
|
30
|
21.
|
021
|
7
|
7
|
7
|
7
|
28
|
22.
|
022
|
8
|
7
|
7
|
7
|
29
|
23.
|
023
|
8
|
7
|
7
|
7
|
29
|
24.
|
024
|
7
|
8
|
7
|
7
|
29
|
25.
|
025
|
7
|
8
|
7
|
7
|
29
|
26.
|
026
|
7
|
7
|
8
|
8
|
30
|
27.
|
027
|
8
|
8
|
7
|
8
|
31
|
28.
|
028
|
7
|
7
|
8
|
7
|
29
|
29.
|
029
|
7
|
8
|
8
|
8
|
31
|
30.
|
030
|
8
|
7
|
8
|
8
|
31
|
Tabel di atas
memperlihatkan keadaan skor dari
gambaran catatan siswa. Selanjutnya, digambarkan keadaan skor dari tes
yang diajukan. Untuk lebih jelasnya
lihat table berikut ini.
Tabel 3. Skor tes
Bahasa Indonesia Siswa Kelas Kelas XII
SMA
Muhammadiyah 6 Makassar.
No.
|
Skor
|
No.
|
Skor
|
No.
|
Skor
|
1.
|
14
|
11.
|
16
|
21.
|
13
|
2.
|
17
|
12.
|
16
|
22.
|
14
|
3.
|
16
|
13.
|
17
|
23.
|
14
|
4.
|
16
|
14.
|
16
|
24.
|
14
|
5.
|
14
|
15.
|
16
|
25.
|
14
|
6.
|
16
|
16.
|
15
|
26.
|
15
|
7.
|
16
|
17.
|
17
|
27.
|
16
|
8.
|
17
|
18.
|
17
|
28.
|
14
|
9.
|
17
|
19.
|
13
|
29.
|
15
|
10.
|
17
|
20.
|
15
|
30.
|
16
|
Berdasarkan kedua tabel
di atas, dapat diketahui apabila ada kolerasi catatan siswa dengan prestasi
belajar bahsa Indonesia Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar, maka kedua
nilai tersebut ditabulasikan. Untuk lebih jelasnya lihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 4. Kolerasi
Catatan Siswa dengan Prestasi Belajar
Bahasa Indonesia
Siswa Kelas VII
SMA Muhamaddiyah 6 Makassar.
No.
|
Catatan (x)
|
Prestasi (y)
|
X2
|
Y2
|
xy
|
1.
|
29
|
14
|
841
|
196
|
406
|
2.
|
32
|
17
|
1024
|
289
|
544
|
3.
|
31
|
16
|
961
|
256
|
496
|
4.
|
31
|
16
|
961
|
256
|
496
|
5.
|
29
|
14
|
841
|
296
|
406
|
6.
|
31
|
16
|
961
|
256
|
496
|
7.
|
31
|
16
|
961
|
256
|
496
|
8.
|
32
|
17
|
1024
|
289
|
544
|
9.
|
32
|
17
|
1024
|
289
|
544
|
10.
|
32
|
17
|
1024
|
289
|
544
|
11.
|
31
|
16
|
961
|
256
|
496
|
12.
|
31
|
16
|
961
|
256
|
496
|
13.
|
32
|
17
|
1024
|
289
|
544
|
14.
|
31
|
16
|
961
|
256
|
496
|
15.
|
31
|
16
|
961
|
256
|
496
|
16.
|
30
|
15
|
900
|
225
|
450
|
17.
|
32
|
17
|
1024
|
289
|
544
|
18.
|
32
|
17
|
1024
|
289
|
544
|
19.
|
28
|
13
|
784
|
169
|
364
|
20.
|
30
|
15
|
900
|
225
|
450
|
21.
|
28
|
13
|
784
|
169
|
364
|
22.
|
29
|
14
|
841
|
196
|
406
|
23.
|
29
|
14
|
841
|
196
|
406
|
24.
|
29
|
14
|
841
|
196
|
406
|
25.
|
29
|
14
|
841
|
196
|
406
|
26.
|
30
|
15
|
900
|
225
|
450
|
27.
|
31
|
16
|
961
|
256
|
496
|
28.
|
29
|
14
|
841
|
196
|
406
|
29.
|
31
|
15
|
961
|
256
|
496
|
30.
|
31
|
16
|
961
|
256
|
496
|
Jumlah
|
914
|
464
|
27894
|
7224
|
14184
|
Untuk mengetahui apakah
ada kolerasi catatan siswa dengan peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia
Siswa Kelas XII SMA Muhammadiayah 6 Makassar, berikut digambarkan analisis
data.
B. Pembahasan
Hasil
analisis data yang telah dikemukakan di atas, tampak bahwa untuk mengetahui
gambaran catatan siswa digunakan criteria: kerapian, kelengkapan, ejaan, dan
kosakata. Selanjutnya, untuk mengetahui prestasi belajar bahasa Indonesia
digunakan tes yang mengacu pada pemahaman siswa.
Skor
yang diperoleh dari catatan siswa, tampaknya bervariasi. Hal ini dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 5. Frekuensi Perolehan Skor dari catatan Siswa
kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar
No.
|
Skor
|
Frekuensi
|
1
|
28
|
2
|
2
|
29
|
7
|
3
|
30
|
3
|
4
|
31
|
11
|
5
|
32
|
7
|
Dari tabel 5 di atas,
tampak bahwa dengan jelas bahwa jumlah siswa yang memperoleh skor 28 sebagai skor terendah adalah 6 orang,
skor 29=7 orang, skor 30=3 orang, skor 31=11 orang, dan skor 32 sebagai skor
tertinggi adalah 7 orang.
Selanjutnya, untuk
mengetahui frekuensi tingkat prestasi belajar bahasa Indonesia yang diperoleh dari tes yang diberikan dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Frekuensi perolehan skor dari prestasi
belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar
No.
|
Skor
|
Frekuensi
|
1
|
13
|
2
|
2
|
14
|
7
|
3
|
15
|
3
|
4
|
16
|
11
|
5
|
17
|
7
|
Tabel 6 di atas
memperlihatkan frekuensi perolehan mulai dari prestasi belajar Bahasa Indonesia
siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar, yaitu sebagai skor terendah 13=2
orang, yang memperoleh skor 14=7 orang, skor 15=3 orang, skor 16=11 orang, dan
skor 17=7 orang sebagai skor tertinggi.
Dari analisis data
menunjukkan bahwa thitung=1. Apabila angka tersebut dibandingkan
dengan tabel product moment taraf signifikansi 5%=0,361. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa thitung lebih besar dari pada ttabel
atau 1>0,361. Oleh sebab itu, uraian hipotesis yang menyatakan, “Ada
korelasi Catatan Siswa dengan Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar”.
Diterima.
BAB V
KESIMPULAN Dan SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis data, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Dari
hasil analisis data, ada korelasi catatan siswa dengan peningkatan prestasi
belajar Bahasa Indonesia siswa keas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar.
2. Dinyatakan
ada korelasi karena hasil analisis data menunjukkan angka 1. Hal ini berarti
angka analisis lebih besar dari pada angka tabel dari taraf signifikan 5% yaitu
0,361.
3. Hipotesis
yang menyatakan ada korelasi catatan siswa denan peningkatan prestasi belajar
Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar, diterima.
B. Saran
Dari
hasil analisis data, saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan
kepada guru Bahasa Indonesia agar catatan siswa lebih diperhatikan dan
diberikan motivasi guna lebih meningkatkan prestasi belajar khususnya di SMA
Muhammadiyah 6 Makassar.
2. Hendaknya
guru Bahasa Indonesia selalu memeriksa catatan siswa sebelum dan sesudah
menjelaskan materi pelajaran Bahasa Indonesia agar siswa merasa lebih
diperhatikan.
3. Hendaknya
guru selalu memberikan nilai pada catatan agar siswa merasa lebih diperhatikan
sehingga buku catatannya dapat diperbaiki atau ditingkatkan.
CATATAN SISWA
A.
Membedakan antara Fakta dan Opini
Fakta merupakan suatu informasi yang
berkaitan dengan aspek kehidupan yang besifat nyata ( benar-benar terjadi).
Opini
merupakan pendapat yang bersifat pribadi atau mewakili suatu kelompok.
Perbedaan
Fakta dan opini sebagai berikut:
1)
Karakteristik Fakta
a)
Berupa kenyataan atau faktual, artinya
bahwa sesuatu hal yang diberikan memang benar-benar ada atau nyata
b)
Konkret
artinya ada atau dapat dilihat
c)
Bersifat objektif artinya tidak memihak
salah satu pihak atau bersifat sesuai dengan kenyataan yang ada
2)
Karakteristik Opini
a)
Berupa pendapat atau pendirian, artinya
bahwa hal tersebut timbul dari hasil pemikiran gagasan seseorang
b)
Abstrak, artinya tidak terwujud/
berbentuk misalnya kebenaran dan kebaikan
c)
Bersifat subjektif, artinya sesuai
dengan keinginan seseorang
B. Surat
Undangan Resmi dan Surat Lamaran Kerja
a.
Surat Undangan Resmi
Surat undangan resmi haruslah mengikuti aturan surat
menyurat bersifat resmi , mulai dari struktur surat,diksi,kejelasan kalimat,
ejaan yang digunakan dan sebagainya.
Struktur surat
undangan meliputi: kepala surat,tempat dan tanggal surat, nomor, lampiran dan hal,
alamat, salam pembuka, tubuh surat ( pembuka,isi,penutup),salam penutup, dan
tanda tangan yang disertai nama jelas. Tetapi dalam surat lamaran tidak
menggunakan kepala surat karena pengirimnya bersifat priadi.
b.
Surat Lamaran Kerja
Surat lamaran
kerja merupakan surat permohonan dari pelamar kepada pihak perusahaan untuk
mendapatkan pekerjaan atau jawaban tertentu.
Informasi
mengenai lowongan kerja diperoleh melalui teman,iklan, surat kabar, dan media
massa lain.
Contoh Surat
Lamaran Kerja dan Bagian-bagiannya.
Makassar, 8 Agustus 2009 } 1
Lampiran : 3
eksamplar } 2
Hal : Permohonan menjadi karyawan ] 3
Yth. Direktur
Personalia
PT Harya Santosa 3
Jalan Nuri No.
38
Makassar
Dengan hormat,
] 5
Berdasarkan lowongan pekerjaan yang
dimuat di Harian Fajar, PT Harya Santosa memerlukan karyawan bidang produksi.
Sesuai dengan jenis pekerjaan 6
tersebut, dengan ini saya:
Nama : Elin Covalen, S.E.
Tempat dan
Tanggal Lahir : Bulukumba, 25 November 1985 7
Pendidikan
Terakhir : Sarjana Ekonomi
Alamat : Jalan
Sultan Alauddin II Makassar
Mengajukan
permohonan untuk menjadi karyawan dibidang produksi di PT Harya Santosa.
Saya mempunyai yang memadai sesuai dengan persyaratan yang
telah disebutkan untuk mengenai pekerjaan tersebut. Bersama ini saya
lampirkan beberapa berkas yang menunjukkan kualifikasi saya dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan.
1. Foto
copy ijazah pendidikan terakhir 8
2. Surat
keterangan pengalaman kerja
3. Daftar
riwayat hidup
Atas pertimbangan dan
perhatian Bapak/ Ibu, saya ucapkan terimah kasih.
|
Hormat saya, 9
Elin
Covalen,S.E. 10
|
Keterangan :
1)
Tempat dan tanggal pembuatan surat
2)
Jumlah berkas
3)
Perihal ( isi pokok)
4)
Alamat surat
5)
Salam pembuka
6)
Dasar
melamar
7)
Identitas pelamar
8)
Isi surat
9)
Salam penutup
10)
Tanda tangan pelamar atau pengirim
Tes prestasi
pelajaran Bahasa Indonesia
Petunjuk !
1. Tulislah nama dan nim pada lembar jawaban anda !
2. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang paling benar
!
3. Dilarang
bekerjasama dan apabila ada soal
yang kurang jelas tanyakan kepada guru !
|
1. Contoh kalimat berupa fakta adalah.....
a. Pemerintah terkesan lamban menangani korban banjir
b. Pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 23,9%
c.
Pilih produk kami
yang lebih bermutu
d.
Nilai rupiah terus
melemah
e.
Harga jual itu
terlalu tinggi
2.
Fakta
bersifat........
a.
Subjek
b.
Logis
c.
Statis
d.
Objektif
e.
Faktual
3.
Opini
adalah........
a. Sesuatu yang masih
ada dalam angan-angan
b. Kenyataan yang sudah terjadi
c. Sesuatu yang haru yang
dijalankan
d. Sesuatu yang sudah menjadai kenyataan
e. Sesuatu kritikan yang bersifat membangun
4.
Opini
bersifat........
a. Subjektif
b. Logis
c. objektif
d. statis
e. faktual
5.
Contoh kalimat
yang berupa opini adalah
a.
Program KB digalakkan pemerinta
b.
Harga BBM naik per
tanggal 15 januari
c.
Tanaman padi membutuhkan
banyak air
d.
Kenyataanya
pemerinta tidak mempunyai solusi yang tepat untuk mengatasi kalangkaan BBM
e.
Dokter spesialis
itu sedang memeriksa pasien
6.
Menurut pak Hery, sudah saatnya petani mulai
mengatur perencanaan dalam menanam padi sehingga stok beras lebih banyak
,pernyataan diatas merupakan
a.
Kritik
b.
Saran
c.
Opini
d.
Fakta
e.
Usul
7.
Bioktonologi
pertanian moderen dikembangkan melalui dua kegiatan dasar, yaitu kultur
jaringan dan rekayasa genetika. Pernyataan tersebut merupakan............
a.Fakta
b. Kritik
c. Usul
d. Opini
e. Pernyataan
8. Fakta adalah........
a. Pendapat yang bersifat pribadi atau mewakili suatu
kelompok .
b. Sesuai dengan keinginan seseorang .
c. Tidak terwujud / berbentuk kebenarang dan kebaikan
d. Berupa pendapat atau pendirian dari hasil pemikiran gagasan
seseorang
e. Sesuatu yang benar- benar ada atau terjadi
9. Pertanian yang dilakukan secara konvesional sudah
ketinggalan zaman.kalimat tersebut berupa................
a. Opini
b. Usulan
c. Fakta
d. Saran
e. Kritik
10. Bencana banjir di jakarta dan sekitarnya menyebabkan
kerungian yang tidak kecil bagi masyarakat dan industri,kalimat tersebut
berupa........
a.Pernyataan
b.Opini
c. Fakta
d. Kritik
e. Saran
11. Membuat surat lamaran yang baik dan benar harus ditinjau
dari segi......
a. Kalimat kata
b. Hal –Struktur
c. EYD – hal
d. Diksi – EYD
e. Kaitan antara kalimat –hal
12. Hal yang perlu
disebutkan dalam surat lamaran pekerjaan adalah.....
a. Pengalaman kerja
b. Ijasa terkhir
c. Kualipikasi
pendidikan
d.
Pengalaman hidup
e.
Identitas pelamar
13. Dengan hormat,
Bersama ini
saya,elien covalen ,23 tahun,lulusan D3 Akuntansi Tahun 2006, mengajukan
lamaran sebagai.....
pembukaan surat lamaran pekerjaan di atas kurang tepat , perbaikannya adalah
kata bersama.......
a.
ditamba dengan
surat
b. dinganti dengan melalui
c. dinganti dengan yang bertanda tangan
d. diubah menjadi dengan
e. dingnti dengan tersebut
14. Surat lamaran pekerjaan biasanya ditujukan
kepada..........
a. Kabag produksi
b. Kabag keuangan
c. Menejer produksi
d. HRD / personalia
e. Invenstor perusahaan tersebut
15. Cermatilah iklan lowongan kerja berikut !
LOWONGAN KERJA
DIBUTUHKAN
segera seorang sales counter
Minimal tamat SMA / sederajat.
Lamaran dialamatkan ke PO BOX 102 Semarang
Paling lambat 1 minggu setelah iklan ini diterbitkan
Jawa Pos,21 Juni 2009
|
Kalimat pembuka surat lamaran kerja berdasarkan iklan
yang tapat adalah..........
a.
Berdasarkan iklan
Bapak, saya mengajukan lamaran pekerjaan untuk.....
b.
Sehubungan dengan
iklan Bapak yang dimuat pada harian Jawa Pos,21 juni 2009, dengan ini saya mengajukan lamaran kerja...
c.
Melalui surat ini
saya mengajukan lamaran kerja untuk
memenuhi...
d.
Saya tertarik akan
iklan Bapak di harian Jawa Pos, karena sesuai dengan pendidikan saya.
e.
Memenuhi iklan
Bapak ,saya barmasuk mengisi lowongan kerja tersebut.
16. Cermatilah kutipan surat lamaran kerja tersebut !
................Saya
yang bertanda tangan di bawa ini
-...............
-...............
-..............
Menyatakan
lamaran pekerjaan untuk mengisi lowongan tersebut.
|
Penulisan
pemberian identitas pelamar untuk melengkapi kutipan tersebut adalah.....
a.
Nama : Andi herlambang
Tempat , tanggal lahir : Yogyakarta ,13 Mei 1978
Alamat : Jalan samratulangi No.123
Yogyakarta.
b.
Nama : Andi Herlambang
Tempat, tanggal lahir
: Yogyakarta
, 13 Mei 1978
Alamat : Jalan Samratulangi No.123
Yogyakarta
c.
Nama : Andi Herlambang
Tempat ,tanggal lahir
: Yogyakarta. 13 Mei 1978
Alamat : Jalan Samratulagi No.123.
Yogyakarta
d.
Nama
: ANDI HERLAMBANG
Tempat , tanggal lahir
: Yogyakarta ,13 Mei 1978
Alamat : Jalan Samratulangi No. 123
Yogyakarta.
e.
Nama : Andi Herlambang
Tempat, tanggal lahir
:
Yogyakarta, 13 Mei 1978
Alamat : Jalan Samratulangi No. 123
Yogyakarta
17. Berikut ini isi
surat lamaran pekerjaan, kecuali...
a. Identitas pelamar
b. Tujuan pelamar
c. Syarat yang diperlukan
d. Harapan
e. Nama dan tanda tangan penerima berkas
18. Bacalah iklan
berikut !
|
Kalimat pembuka
surat lamaran pekerjaan yang sesuai dengan iklan tersebut adalah.....
a.
Setelah saya baca
iklan Bapak dalam harian Jawa Pos,10 April 2009, dengan ini saya yang mengajukan surat lamaran pekerjaan
karena saya merasa dapat memenuhi persyaratan yang diminta.
b.
Sehubungan dengan
iklan yang dimuat di harian Jawa Pos , 10 April 2009, dengan ini saya
mengajukan lamaran kerja.
c.
Saya membaca iklan
lowongan pekerjaan sebagai staf perpajakan, dengan beberapa syarat.karena saya
merasa memenuhi persyaratan saya yakin, bahwa saya mampu.
d.
Karena saya merasa
dapat memenuhi persyaratan yang diminta oleh perusahaan bapak sesuai dengan
iklan pada harian Jawa Pos, 10 April 2009.
e.
Berdasarkan iklan
yang bapak pasang di harian Jawa pos, dengan ini saya mengajukan surat
lamaran pekerjaan pada perusahaan Bapak.
19.
1. Kepala surat
3.
Nomor,lampiran,hal 2.Tanngal pembuatan
surat
4.
..............................
5.
..............................
6.
,7,8,9,.................... 10. Tanda tangan
dan nama pengirim
|
Berdasarkan struktur surat undangan, nomor 4 dan 5
berisi........
a. salam pembuka, alinea pembuka.
b. alinea isi, salam penutup.
c. nama yang dituju, salam pembuka .
d. salam pembuka, nama yang dituju.
e. nama yang dituju, alinea pembuka.
20. Cermati struktur surat lamaran kerja berikut !
1) Lampiran.....
2) Perihal : ......
3) Malang, 5 Juni 2005
4) Kepada
Yth. Bapak Direktur P.T. Garuda Bakti
Jln. Sidomuncul 80 Surabaya
5) Dengan hormat,
6) Dedngan ini.......
7) Hormat
saya
Pada struktut lamaran pekerjaan di atas nomor perbaikan yang tepat pada
bagian (4) dan (7) adalah......
a. (4) Kepada yth. Direktur PT Garuda Bakti
Jln.
Sidomuncul 89, Surabaya
(7) hormat saya.
b. (4) Yth, Bapak Direktur Pt Garuda Bakti
Jln
Sidomuncul 89, Surabaya
(7) Hormat Saya.
c. (4) Yth. Direktur P.T. Garuda Bakti
Jln Sidomuncul 89, Surabaya
(7) hormat saya.
d. (4) Kepada yth. Direktur PT Garuda Bakti
Jln
Sidomuncul 89
Surabaya
(7) Hormat Saya,
e.(4) Yth.
Direktur PT Garuda Bakti
Jln. Sidomuncul 89, Surabaya
(7) Hormat saya,
SELAMAT
BEKERJA !!!
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,H.Abu.1994.
Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: Rineka Cipta.
Ali,
Muhammad.2002. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Alwi,Hasan,.
1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Arikunto,
Suharsimi. 1990. Manajemen penelitian. Jakarta; Rineka Cipta.
Arikunto,Suharsimi.1992
Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Kurikulum 1994. Jakarta: Depdikbud.
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Garis-Garis Besar Program Pengajaran bahasa
Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Halim,
Amran.1998. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Moeliono,
Anton. 1991. Santun Berbahasa. Jakarta: Gramedia.
Moeliono,
Anton.1997. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka.
Pateda,Mansoer.
2003. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Gorontallo: Viladon.
Syafi’ie.
1990. Bahasa Indonesia. ( Profesi ). Tim Dosen Bahasa Indonesia. Malang:
FPBS.
Sutisno,
Had.1990. Statistik. Yogyakarta: UGM.
Syafi’ie,
Imam.1997. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
pendidikan dan kebudayaan.
Qohar,
Abdul (Tanpa tahun). Kamus Ilmiah Populer. Jakarta: Bandung pelajar.
Syah,
Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo persada.
The
Liong Gie.1998. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Gajah Mada
University prees.
Yandhianto,
Drs. 2000. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: M2S.
KORELASI CATATAN
SISWA DENGAN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XII SMA
MUHAMMADIYAH 6 MAKASSAR
Skripsi
Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Muhammadiyah Makassar
Oleh:
RUBIYATI
10533 3107 05
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2009