PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA ANTARA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 6 MAKASSAR DENGAN SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH MUALLIMIN MAKASSAR


PERBANDINGAN  PRESTASI  BELAJAR  BIDANG  STUDI
BAHASA INDONESIA ANTARA SISWA KELAS XI SMA
MUHAMMADIYAH 6 MAKASSAR DENGAN
SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH
MUALLIMIN MAKASSAR

 







SKRIPSI


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Skripsi Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar


Oleh

RAMLIA. C
10533 3089 05

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2009
LEMBAR PENGESAHAN

            Skripsi atas nama MUH. RISAL HAMID, NIM: 10533 3087 05 diterima dan disahkan oleh panitia ujian skripsi berdasarkan surat keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor: 100/ 1430 H/ 2009 M, tanggal 25 Dzulhijah 1430 H/ 12 Desembar 2009 sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sajana Pendidikan pada Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar pada hari Selasa tanggal 15 Desember 2009.
 

                                                                                                      15 Desember  2009 M
                             Makassar,         
                                                                                                       27 Dzulhijah 1430 H

PANITIA UJIAN
1.  Pengawas Umum    : Dr. Irwan Akib, M. Pd.                                  (………………)
2.  Ketua                      : Dr. A. Sukri Syamsuri, M. Hum.                    (………………)
3.  Sekretaris                : Dr. H. Bahrun Amin, M. Hum.                                   (………………)
4.  Penguji                    : 1. Prof. Dr. H. Kamaruddin, M.A                  (………………)
                                      2. Drs. Kamaruddin Moha, M.Pd                  (……………....)
                                         3. Drs. H. Tjoddin, SB                                 (………………)
                           4. Dr. Abd. Rahman Rahim, M.Hum            (………………)


Disahkan oleh:
Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar



Dr. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum.
                                                NBM: 858 625
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama               : Ramlia. C
NIM                : 10533 3089 05
Jurusan            :  Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Judul Skripsi   :  Perbandingan Prestasi Belajar Bidang Studi Bahasa Indonesia  Antara Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar Dengan Siswa Kelas XI Madrasah aliyah Muallimin Makassar

Setelah diperiksa dan diteliti, Skripsi ini telah memenuhi persyaratan untuk diujikan di depan tim penguji Skripsi FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar,    November  2009
Disetujui oleh,
   Pembimbing I,                                                                             Pembimbing II,


Dr. Salam, M. Pd                                                                   Drs. Abd. Munir K, M. Pd

Diketahui:
       Dekan FKIP                                                       Ketua Jurusan Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar                               Bahasa dan Sastra Indonesia


Dr. A. Syukri Syamsuri, S. Pd., M. Hum.                           Dra. Munira, M. Pd

SURAT PERJANJIAN

Nama                            : Ramlia. C
NIM                             : 10533 3089 05
Jurusan                          : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut bahwa:
1.      Mulai dari penyusunan proposal sampai dengan selesainya skripsi saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuat oleh siapapun),
2.      dalam penyususnan skripsi, saya akan berkonsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas,
3.      saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyususnan skripsi saya,
4.      apabila saya melanggar perjanjian tersebut pada butir 1, 2, dan 3 maka saya bersediah menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar,   November 2009
Yang membuat perjanjian ,

                                                                                                 Ramlia. C

Ketua Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia,

Dra. Munirah, M.Pd
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama               : Ramlia. C
NIM                : 10533 3089 05
Jurusan            : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Judul skripsi    : Perbandingan Prestasi Belajar Bidang Studi Bahasa Indonesia Antara Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar Dengan Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar

Dengan ini saya menyatakan bahwa:
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim penguji adalah asli dari hasil karya saya, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar,   November 2009
Yang membuat pernyataan,


                                                                                               Ramlia. C

Disetujui oleh,

     Pembimbing I,                                                                         Pembimbing II,


Dr. Salam, M. Pd                                                              Drs. Abd. Munir K, M. Pd

MOTO DAN PERSEMBAHAN





Sekali melangkah kaki
Tak akan mundur setapakpun,
sebelum sampai ketujuan walau nyawa taruhannya


Tiada kesuksesan
Tanpa usaha dan kerja keras
Yang diiringi dengan do’a dan air mata


Karya ini kupersembahkan buat Ayahanda dan Ibunda tercinta
Yang telah membimbing dan membesarkan Ananda dengan
Cinta dan kasih sayang sejak kecil sampai sekarang
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sedalam-dalamnya penulis ucapkan kehadirat Allah swt, berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “ Perbandingan Prestasi Belajar Bidang Studi Bahasa Indonesia Antara Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar Dengan Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar” dapat diselesaikan sesuai dengan harapan.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan, pada jurusan bahasa dan sastra Indonesia fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas muhammadiyah makassar.
Dalam penyusunan skripsi ini sejak awal hingga akhir, penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan dan rintangan. Namun berkat rahmat dan ridho ilahi rabbi, dan dengan segala ketekunan, kesabaran, serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak semua permasalahan dapat diatasi oleh penulis dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu penulis patut bersujud dan bersyukur selalu kepadanya.
Ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada: Dr. salam, M. Pd dan Drs. Abd. Munir K, M. Pd sebagai pembimbing I dan II yang sangat ikhlas dalam meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsinya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Irwan Akib, S. Pd., M. Pd selaku Rektor Unismuh Makassar, Dr. A. Sukri Syamsuri, S. Pd., M. Hum selaku Dekan FKIP Unismuh Makassar, Drs. H. Hambali, S. Pd., M. Hum selaku Ketua Juruan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Dra. Munirah, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesi, serta pegawai jurusan bahasa dan sastra Indonesia atas arahan dan petunjuknya selama penulis mengikuti kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Kepada Bapak Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 6 Makassar, Bapak Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Muallimin Makassar atas segala bantuannya dalam pelaksanaan penelitian ini.
Kepada keluarga besar penulis khususnya Ayahanda  tercinta Ca’bo dan Ibunda tercinta Fatima, saudara-saudara tercinta Maryati, Syarifuddin, Maryani, Sainuddin, Samsuddin, dan Saprianto. Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga karena tanpa belas kasih saying dan do’anya juga bantuannya baik itu yang bersifat material maupun moril, penulis tidak akan dapat menyelesaiakn skripsi ini dengan baik.
Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada anak-anak cestil Fatmawati, H. R. Pratiwi, Sumiati, Masriah, Asrianti, Irfan. B, Ramadhan Odhirat, Muliadi, M. Risal, Hanafi dan khususnya Rahmat Agus (mamat) serta sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2005 kelas c jurusan bahasa dan sastar Indonesia. Penulis sangat bahagia dan bangga kepada teman-teman semua, karena dorongan dan motivasi dari teman-teman skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan oleh semua pihak. Akhirnya penulis berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar     November 2009


Penulis













DAFTAR  ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………...        
PERSETUJUAN  PEMBIMBING……………………………………………..
SURAT PERJANJIAN………………………………………………………… SURAT PERNYATAAN………………………………………………………
MOTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...
ABSTRAK……………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...
A. Latar Belakang Masalah…..………………………………………...
B. Rumusan Masalah…………………………………………………..
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………....
D.  Manfaat Penelitian…………………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR…………………
A.    Tinjauan Pustaka……………………………………………………
i
ii
iii
iv
v
vi
viii
ix
x
   1
3
4
4
5
5
B.     Kerangka Pikir……………………………………………………...      32
C.     Hipotesis…………………………………………………………….     34
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………..
A.    Variabel dan Desain Penelitian……………………………………
B.     Definisi Operasional Variabel…………………………………….
C.     Populasi dan Sampel………………………………………………
D.    Teknik Pengumpulan Data………………………………………...
E.     Teknik Analisis Data………………………………………………
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………
A.    Hasil Kuantitatif……………..………………...…………………..
B.     Hasil Kualitatif……………..……………………………………...
BAB V SIMPULAN DAN SARAN..………………………………………….
A.   Simpulan…………………………………………………………...
B.   Saran……………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
LAMPIRAN……………………………………………………………………
RIWAYAT HIDUP…………………………………………………………….
35
35
36
37
38
39
42
43
50
55
55
55
57
59














ABSTRAK

RAMLIA. C. 2009. Studi Perbandingan Prestasi Belajar Bidang Studi Bahasa Indonesia Antara Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar Dengan Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penelitian ini bertujuan memperoleh data dan informasi mengenai perbedaan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dengan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar pada tahun 2009/2010.
Penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode deskriptif, dengan menggunakan dua macam analisis yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Populasinya adalah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 makassar dengan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar dan populasi tersebut dijadikan sample total, yaitu sebanyak 60 orang.
Alat ukur atau instrument yang digunakan adalah soal tes objektif dan dokumentasi yang berupa data nilai sumatif. Tes objektif sebagai data utama dan dokumentasi (nilai sumatif) sebagai data penunjang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dokumentasi (nilai sumatif yang diperoleh siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar adalah 9 (nilai tertinggi) sedangkan dari madrasah Aliyah Muallimin Makassar adalah 8. Begitu pula hasil tes menunjukkan bahwa siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar lebih tinggi dari Madrasah Aliyah Muallimin Makassar. Hasil analisis uji t-tes menghasilkan nilai t-hitung 3,3 dengan daerah kebebasan 58, dan nilai t-tabel 2,000 pada taraf signifikan 5%, jadi t-hitung > t-tabel (3,3 > 2,000).

Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dengan Madrasah Aliyah Muallimin Makassar ada perbedaannya. 




BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Beberapa faktor yang berperan dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar bahasa indonesia di sekolah yaitu guru, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan belajar, dan metode atau cara belajar siswa itu sendiri, faktor yang lainnya itu adalah lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.
Kemampuan dasar dan kemampuan potensial (inteligensi dan bakat) seseorang yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tidak ada individu mempunyai inteligensi ataupun bakat yang sama dalam berbagai bidang (1993: 74). Demikian pula dengan kemampuan seorang guru. Kemampuan guru dalam penelitian ini diartikan dengan kemampuan guru membawakan materi yang sesuai dengan kurikulum, serta kemampuan menerapkan metode atau strategi yang diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah.
Faktor metode mengajar sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar (prestasi belajar). Seorang guru menggunakan banyak metode pada waktu mengajar. Variasi mengajar (metode ) mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima siswa dan kelas akan menjadi hidup. Metode penyajian yang tidak bervariasi akan membosankan siswa. Metode mengajar guru yang baik  akan mempengaruhi belajar siswa yang baik pula. Metode mengajar yang baik dan dibawakan pula dengan penguasaan materi yang baik dapat terjadi jika guru bidang studi bahas Indonesia mempunyai persiapan dan menguasai bahan pelajaran sehingga siswa akan merasa senang mengikuti pelajaran. Hal ini akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar adalah persoalan mutu, dan mutu pendidikan itu sendiri berkaitan dengan tujuan pendidikan.untuk itulah tepat kiranya kalau persoalan teknik atau cara belajar siswa penting untuk dikaji dan menjadi perhatian oleh semua pihak, utamanya oleh guru dan siswa itu sendiri yang terlibat langsung dalam proses belajar mengajar di sekolah. Keberhasilan pengajaran bahasa Indonesia dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Tingkat penguasaan materi bahasa Indonesia erat kaitannya  dengan faktor guru bahasa Indonesia, faktor murid, faktor kurikulum, faktor metode pengajaran, atau faktor pelajaran (Salam dan Syamsudduha, dalam Abdul Musakkar, 1997: 1).
Peningkatan penguasaan bahasa Indonesia para siswa tersebut dapat dilihat dalam prestasi yang diperoleh melalui tes atau ujian semester. Dari hasil tes akan terlihat tingkat penguasaannya terhadap bahasa Indonesia baik lewat tes tertulis maupun tes lisan. Oleh karena itu, perlu diadakan evaluasi pengajaran bahasa Indonesia untuk mengetahui prestasi para siswa terhadap kemampuannya berbahasa Indonesia. Evaluasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara objektif tentang kemampuan berbahasa, pengetahuan terhadap kaidah bahasa, serta sikap dan penilaian para siswa terhadap bahasa nasioanalnya.
Penelitian tentang prestasi belajar bahasa Indonesia para siswa SD, SMP, dan SMA telah dilakukan oleh beberapa mahasiswa dalam rangka penyusunan skripsi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa prestasi belajar bahasa Indonesia para siswa beraneka ragam.
Melihat keanekaragaman prestasi belajar bahasa Indonesia para siswa SD,  SMP, dan SMA, maka penulis akan mengadakan perbandingan tentang prestasi belajar bidang studi bahasa Indonesia antara siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dengan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar. Perbandingan ini diadakan untuk memperoleh informasi tentang prestasi belajar para siswa kelas XI dikedua sekolah tersebut, karena sepanjang pengetahuan penulis, sampai pada saat ini belum banyak yang menjadikan kedua sekolah itu sebagai objek penelitian

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah pokok dalam penelitian ini, yaitu: “apakah ada perbedaan prestasi belajar bidang studi bahasa Indonesia antara siswa kelas X1 SMA Muhammadiyah 6 Makassar dengan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.


C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui perbedaan antara tingkat prestasi belajar bidang studi bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA muhammadiyah 6 Makassar dengan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar”.
 
D.    Manfaat Hasil Penelitian
 Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan tujuan penelitian ini, diharapkan dapat:
1.      Memberikan data yang terpercaya tentang prestasi belajar bidang studi bahasa Indonesia antara siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dengan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar, sehingga dapat dijadikan bahan acuan dalam memberikan perbandingan dan pengembangan mutu pendidikan sekolah.
2.      Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan menyusun strategi pengembangan pengajaran yang mengarah pada peningkatan kualitas dan prestasi belajar bahasa Indonesia.
3.      Sebagai salah satu bahan perbandingan bagi guru bahasa Indonesia untuk meningkatkan prestasi belajar para siswanya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A.    Tinjauan Pustaka
1.      Pengertian prestasi belajar
 Kehidupan manusia sehari-hari senantiasa mendambakan suatu perubahan yang mengarah pada kemajuan. Apakah itu berwujud, pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Perubahan tingkah laku dalan aspek pengetahuan yaitu dari tidak mengerti atau bodoh menjadi pintar. Dalam aspek sikap, perubahan itu dapat berarti dari ragu-ragu menjadi yakin dari tidak sopan menjadi sopan dan dari kurang ajar menjadi interpelajar. Dalam aspek keterampilan, perubahan itu dapat berupa dari tidak bisa menjadi bisa  atau dari tidak terampil menjadi terampil. Hasil dari perbuatan belajar yang menuju kearah kemajuan ini merupakan prestasi belajar yang menjadi tolak ukur mundur-majunya aktivitas seseorang.
Telah menjadi kenyataan bahwa faktor inteligensi mempunyai peranan yang sangat besar terhadap prestasi, utamanya dalam belajar atau proses pendidikan pada umumnya. Karena anak yang (intelegensi tinggi) akan lebih mampu belajar dari pada anak yang kurang cerdas (intelegensi rendah).
Intelegensi merupakan kecakapan yang bersifat potensial, sedangkan prestasi belajar merupakan kecakapan yang bersifat aktual.
Sebelum diuraikan secara lengkap pengertian prestasi belajar, penulis terlebih dahulu menguraikan tentang pengertian prestasi dan pengertian belajar. Untuk lebih jelasnya di bawah ini penulis akan menguraikan sebagai berikut:
a.       Pengertian prestasi
Prestasi merupakan hasil belajar dari suatu aktifitas atau kegiatan yang telah dilakukan diciptakan, baik secara individual maupun kelompok, prestasi tidak akan pernah tercapai selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan dalam belajar. Dalam kenyataan, untuk mendapatkan prestasi tidak semudah yang dibayangkan, namun penuh dengan perjuangan, dan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk bias mencapainya. Hanya dengan keuletan dan optimisme diri yang dapat membantu untuk mencapainya. Oleh karena itu wajarlah apabila pencapaian prestasi itu harus dengan jalan keuletan kerja.                                   
Poerwadarminta mengemukakan pendapatnya mengenai prestasi bahwa:
“Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan) dikerjakan dan sebagainya ” (Poerwadarminta, 1984: 768)
Selanjutnya, Harahap (1992: 37) memberikan batasan pengertian tentang prestasi sebagai berikut:
“Prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang akan disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam KTSP .
Pendapat lain mengenai prestasi juga dikemukakan oleh (Djamarah, 1994: 21) sebagai berikut:
“Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan”.
Kamus ensiklopedia umum mengatakan bahwa: “Prestasi adalah produksi yang telah dicapai oleh tenaga atau daya seseorang dalam waktu yang tertentu”. (Soewondo,  1978:  1081).
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut diatas, maka penulis meyimpulkan bahwa yang dimaksud prestasi adalah hasil daya dan upaya siswa yang dicapai dari keberhasilan belajarnya atau melakukan suatu kegiatan apa saja, khususnya kegiatan dalam proses belajar mengajar. Dengan memperhatikan beberapa pengertian dan pendapat tersebut di atas, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil tertinggi yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang didalam suatu pekerjaan khususnya dalam suatu proses belajar siswa. Suatu prestasi dapat tercapai apabila ada kesungguhan dan kerja keras dalam melakukan sesuatu kegiatan khususnya dalam proses belajar.
b.      Pengertian belajar 
Belajar adalah suatu perubahan yang dialami dan dilakukan oleh seseorang secara terus menerus selamnya hidupnya. Belajar berarti usaha mengubah tingkah laku, yang membawa suatu perubahan pada diri individu-individu yang belajar (Sardiman, 1986; 23). Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri. Jelasnya perubahan menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.
Secara tradisional, belajar itu diartikan hanya menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Ini mengandung makna yang sangat sempit, yakni hanya berpusat pada pengetahuan semata sedangkan belajar itu sendiri adalah suatu proses aktifitas yang mencakup perubahan dalam segala aspek, baik pada perubahan aspek kognitif dan psikomotorik yang sifatnya disadari, menetap, positif melalui latihan, pengalaman mampu melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Untuk lebih jelasnya berikut ini dikutip beberapa pendapat para ahli yaitu: 
Menurut pandangan Skinner, bahwa belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajar, maka responya menjadi lebih baik, sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya menurun  (Skinner, dalam Damyati dan Mudjiono, 2006:  9-16)
Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks, setelah belajar orang memiliki keterampilan,pengetahuan, sikap, dan nilai (Gagne, dalam Damyati dan Mudjiono, 2006: 9-16)
Menurut pandangan Piaget bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu, sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan dimana lingkungan tersebut mengalami perubahan.Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang. (Piaget, dalam Damyati dan Mudjiono, 2006: 9-16)
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa: “Belajar merupakan proses perubahan pada diri seseorang (siswa) yang sedang belajar, baik yang berupa sikap, pengetahuan, tingkah laku, maupun keterampilan. Sehingga dapat menimbulkan kelakuan baru yang berfungsi dan bermanfaat”.
Pendapat lain mengenai belajar lebih lanjut dikemukakan oleh winarno bahwa: “belajar dapat dipandang sebagai hasil, dapat dipandang sebagai proses, dapat dipandang sebagai fungsi dan manfaat” (Winarno,  1982:  7)   
Hamalik, berpendapat bahwa: “belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perbuatan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan”. (Hamalik, 1975: 82)
Menurut (Suryabrata, 2006: 232) dalam bukunya yang berjudul psikologi pendidikan, bahwa belajar itu membawa perubahan dimana perubahan itu terjadi karena usaha yang disengaja.
Berdasarkan beberapa pendapat pakar tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan pada diri manusia dalam bentuk penguasaan pola-pola baru yang dapat menimbulkan tingkah laku baru pada dirinya dalam menghadapi berbagai situasi dalam hidupnya.
Berdasarkan pengertian prestasi dan pengertian belajar di atas, maka kita dapat memperoleh pengertian tentang prestasi belajar sebagai suatu hasil yang dicapai seorang murid setelah melakukan aktifitas belajar.
Jadi, untuk mengetahui prestasi seorang murid, terlebih dahulu diperlukan proses penilaian atau pengukuran melalui kegiatan evaluasi. Alat evaluasi dalam pengukuran prestasi belajar adalah tes yang telah disusun dengan baik supaya hasilnya benar-benar dapat mengukur kemampuan seorang murid.
Untuk memperoleh data pengertian prestasi belajar lebih jelas lagi, maka penulis terlebih dahulu mengemukakan pengertian prestasi belajar menurut pendapat para ahli:
Menurut Mappa berpendapat: “Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai murid dalam bidang studi tertentu dengan menggunakan tes standar sebagai alat pengukur keberhasilan belajar seorang  murid.
Rohmania (dalam Sardiman, 1978: 12) mengartikan prestasi belajar sebagai wujud dari keseluruhan aspek yang di nilai dari anak didik terhadap bidang studi tertentu pada setiap kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Nasution (1962: 170) memberikan uraian tentang prestasi belajar sebagai berikut:
1.      kesanggupan anak mencapai pembelajaran.
2.      kemampuan daya nalar yang dimiliki anak didik pada suatu jenjang pendidikan.
3.      kerangka terpenting dari suatu sekolah untuk mengetahui keberhasilan anak.
4.      sebagai perubahan tingkah laku anak didik yang tidak tahu menjadi tahu.
Syamsu (dalam Manjani, 1999: 16) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai murid pada bidang studi tertentu, dengan menggunakan tes standar sebagai alat pengukuran keberhasilan pengajarannya.
Berdasarkan pengertian di atas maka yang dimaksud prestasi belajar  adalah hasil belajar yang dicapai dari segala pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh individu dengan individu lain dan individu dengan lingkungannya, yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada dirinya yang dapat diketahui dengan melakukan tes prestasi belajar.
 Belajar berusaha mengadakan perubahan situasi dalam proses perkembangan dirinya untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan belajar dapat tercapai apabila dalam diri seseorang terdapat aspek-aspek, yang meliputi:       
a. Minat siswa.
b. Motivasi.

c. Bakat yang dimilikinya.
d. Perhatian dan kesungguhan.
Prestasi belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah hasil (penguasaan) yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi bahasa Indonesia setelah mengikuti proses belajar mengajar di suatu sekolah. Prestasi ini dapat dilihat melalui nilai yang terdapat dalam rapor siswa setiap selesai ujian semester dan nilai tes siswa.
Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia, pemerintah telah mengupayakan pengajaran bahasa Indonesia mulai dari SD sampai keperguruan tinggi. Hal ini merupakan pencerminan dari pasal 36 UUD 1945 yang menyatakan bahwa “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Dan pasal 5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950 tentang “Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah” menetapkan bahwa:
a.    Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan adalah bahasa pengantar di sekolah-sekolah diseluruh Republik Indonesia.
b.    Di taman kanak-kanak dan tiga kelas yang terendah di sekolah dasar (SD) bahasa Indonesia dipergunakan sebagai bahasa pengantar. (Isman, 1979 : 22)
Hubungan itulah, MPR dalam ketetapannya pada GBHN 1993 menegaskan bahwa pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional terus ditingkatkan untuk mempertinggi mutu pemakaian serta sikap positif terhadap bahasa Indonesia dan untuk mengembangkan bahasa Indonesia agar mampu menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi. Perlu terus ditingkatkan dan diperluas penerapan dan penggunaannya sehingga menjangkau seluruh masyarakat tanpa mengabaikan pengembangan bahasa daerah sebagai salah satu sarana pendidikan ini dan landasan pembangunan bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran dasar dan pokok (pelajaran umum) diajarkan dengan tujuan agar tercapai pemakaian bahasa yang baik dan benar, serta menanamkan keterampilan berbahasa yang baik untuk berkomunikasi. Tujuan pengajaran bahasa Indonesia program khusus 1994, yaitu agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa.


2.    Fungsi Prestasi Belajar
Prestasi belajar berfungsi untuk menggambarkan sampai dimana sekolah telah menyatakan tujuannya, dan prestasi belajar dapat pula dipergunakan sebagai bahan untuk membimbing, baik yang mengalami kesulitan belajar maupun bagi yang ingin melanjutkan studi supaya lebih berhasil lagi (Andraw dalam Engkoswara, 1978: 24).
Prestasi semakin terasa penting untuk dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fungsi utama antara lain:
1.      Prestasi belajar sebagi indikator dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik.
2.      Prestasi belajar sebagai lembaga pemusatan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.
3.      Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagi umpan alik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
4.      Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu instuasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.
5.      Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (keselarasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.
Jika dilihat dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, maka betapa pentingnya kita mengetahui prestasi belajar anak didik, baik secara perorangan maupun kelompok, sebab fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai kualitas instusi pendidikan. Di samping prestasi belajar juga berguna sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar sehingga dapat menentukan apakah perlu mengadakan diagnosis, bimbingan atau penempatan anak didik. Sebagaimana dikemukakan oleh Gronbech, kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya, tergantung kepada ahli, dan vesinya masing-masing. Namun di antaranya adalah sebagai berikut:
a.       Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar.
b.      Untuk keperluan diagnostik.
c.       Untuk keperluan bimbingan an penyuluhan.
d.      Untuk keperluan seleksi.
e.       Untuk keperluan penempatan dan kejujuran.
f.       Untuk menentukan isi kurikulum; dan
g.      Untuk menentukan kebijaksanaan sekolah.
Dilihat dari kedudukan dan fungsinya, bahasa Indonesia melebihi dengan mata pelajaran yang lain. Hal ini terlihat dari semua mata pelajaran yang ada di sekolah; yaitu semua pelajaran disampaikan dalam bahasa Indonesia sehingga dapat mengembangkan bahasa Indonesia. Dengan kata lain, bahasa Indonesia berfungsi sebagai sumbu semua bidang studi (Isman, 1975: 37). Hal ini menunjukkan bahwa untuk memperoleh prestasi belajar bahasa Indonesia yang memuaskan, semua guru di sekolah dapat menyampaikan pelajarannya dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Oleh karena itu, prestasi belajar bahasa Indonesia yang baik akan berpengaruh terhadap penguasaan bidang studi yang lain.
3.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam, yakni:
1.      Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani  rohani siswa
 Faktor internal sebagai faktor penyebab yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, digolongkan menjadi dua golongan, sebagai berikut:

a.       Faktor fisik
Fisik sangat besar peranannya dalam meningkatkan prestasi belajar seorang anak-anak yang sehat fisik disertai dengan berfungsinya anggota fisik secara sempurna, seperti: telinga, mata dan sebagainya. Dengan sendirinya dapat belajar dan menerima bahan pelajaran yang disajikan guru dengan baik. Dibandingkan dengan anak yang kondisi fisiknya terganggu seperti sakit-sakitan, tuli dan sebagainya,dengan sendirinya mengalami hambatan dalam proses belajarnya. Dengan demikian jelas bahwa faktor fisik sangat besar berpengaruhnya dalam meningkatkan prestsi belajar siswa. Olehnya itu senantiasa seorang siswa menjaga kesehatannya dengan cara makan, tidur, dan istirahat yang teratur, agar aktifitasnya dapat berjalan dengan baik.
b.      Faktor psikis
Psikis besar pula peranannya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Faktor ini digolongkan menjadi beberapa bagian antara lain:
1.      Inteligensi
Menurut  Wechler (Monks dan Knoers, Siti Rahayu Haditono, dalam Damyati Dan Mudjiono, 2006: 245) inteligensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara baik,dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa memecahkan masalah dalam belajar atau kehidupan sehari-hari.
Inteligensi diangap sebagai suatu norma umum dalam keberhasilan belajar. Intelegensi normal bila nilai IQ menunjukkan angka 85-115. Diduga 70% penduduk memiliki IQ normal.Sedangkan yang ber-IQ di bawah 70 diduga sebesar 15% penduduk,dan yang ber-IQ 115-145 sebesar 15%. Yang ber-IQ 130-145 hanya sebesar 2% penduduk. Yang menjadi masalah adalah siswa yang memiliki kecakapan di bawah normal. (Monk, Knoers, Siti Rahayu Haditino, dalam Damyati Dan Mudjiono 2006: 246). Menurut Siti Rahayu Haditino, di Indonesia juga ditemukan banyak siswa  memperoleh angka hasil belajar yang rendah. Hal itu disebabkan oleh faktor-faktor seperti (i) kurangnya fasilitas  belajar di sekolah dan rumah diberbagai pelosok, (ii) siswa makin dihadapkan oleh berbagai pilihan dan mereka merasa ragu dan takut gagal, (iii) kurangnya dorongan mental dari orang tua karena orang tua tidak memahami apa yang dipelajari oleh anaknya di sekolah, dan  (iv) keadan gizi yang rendah, sehingga siswa tidak mampu belajar yang lebih baik, serta (v) gabungan dari faktor-faktor tersebut, mempengaruhi berbagai hambatan belajar.
Perolehan hasil belajar yanhg rendah, yang disebabkan oleh intelegensi yang rendah atau kurangnya kesungguhan belajar, berarti terbentuknya tenaga kerja yang bermutu rendah. Hal ini akan merugikan calon tenaga kerja itu sendiri. Oleh karena itu, pada tempatnya,mereka didorong untukbelajar di bidang-bidang keterampilan sebagai bekal hidup. Penyediaan kesempatan belajar di luar sekolah, merupakan langkah bijak untuk mempertinggi taraf kehidupan warga bangsa Indonesia.
2.      Bakat
Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Chaplin, 1972; Reber, 1988 (dalam Muhibbin Syah, 2003: 150). Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dan arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi, secara global bakat itu mirip dengan intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang berinteligensi sangat cerdas (superior)  atau cerdas luar biasa (very superior) disebut juga sebagai talented child, yakni anak berbakat.
Perkembangan selanjutnya, bakat kemudian diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Seorang siswa yang berbakat dalam bidang elektro, misalnya, akan jauh lebih mudah menyerap informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang berhubungan dengan bidang tersebut dibanding dengan siswa lainnya. Inilah yang kemudian disebut bakat khusus (specific aptitude) yang tak dapat dipelajari karena merupakan karunia inborn (pembawaan sejak lahir).
Sehubungan dengan hal tersebut di atas,bakat akan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Oleh karenanya adalah hal yang tidak bijaksana apabila orang tua memaksakan kehendaknya untuk menyekolahkan anaknya pada jurusan keahlian tertentu tanpa mengetahui terlebih dahulu bakat yang dimiliki anaknya itu. Pemaksaan kehendak terhadap seorang siswa, dan juga ketidaksadaran siswa terhadap bakatnya sendiri sehingga ia memilih jurusan keahlian tertentu yang sebenarnya bukan bakatnya, akan berpengaruh buruk terhadap kinerja akademik (academic performance) atau prestasi belajarnya.
3.      Minat
Secara sederhana, minat (intereset) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut (Reber, 1988 dalam Muhibbin Syah, 2003: 151), minat tidak termasuk istilah popular dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.
Namun terlepas dari masalah popular atau tidak, minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Umpamanya, seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap bahasa Indonesia akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestsi yang diingankan. Guru dalam kegiatan ini seyogianya berusaha membangkitkan minat siswa untuk mengetahui pengetahuan yang terkandung dalam bidang studinya dengan cara yang kurang lebih sama dengan kiat membangun sikap positif.
4.      Motivasi
Menurut Gleitmen, 1986; Reber, 1988 (dalam Muhibbin Syah, 2003: 151), Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organisme baik manusia maupun hewan  yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah Dalam perkembangannya selanjutnya, motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1) motivasi intrinsik; 2) motivasi ekstrensik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrisik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangktan.
Adapun motivasi ekstrensik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan/tata tertib di sekolah, suri teladan orangtua, guru, dan seterusnya merupakan contoh-contoh konkret motivasi ekstrensik yang dapat menolong siswa untuk belajar. Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal, akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses mempelajari materi-materi pelajaran baik di sekolah maupun di rumah.
Perspektif psikolog kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Selanjutnya, dorongan mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan juga memberi pengaruh kuat dan relatif lebih langgeng dibandingkan dengan dorongan hadiah atau dorongan keharusan dari orang tua dan guru.
5.      Kebiasan belajar
Setiap orang mempunyai kebiasan belajar yang berbeda-beda, ada yang belajar pada malam hari ada juga yang suka belajar pada siang hari, ada yang suka memberi tanda tertentu pada teks bacaan buku dan ada juga yang membuat atau catatan kecil dari keseluruhan isi buku. Kebiasaan belajar ini bersifat individu dan orang memiliki cara tersendiri dan kebiasaan belajar yang bebeda-beda. Namun kebiasaan belajar bagi setiap siswa senantiasa harus lebih baik artinya harus terencana secara efisien dan efektif. Oleh karena itu keterikatan pada suatu kebiasaan belajar, dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar seseorang.
Faktor-faktor di atas dalam  banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal) umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebalikanya, seorang siswa yang berinteligensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orangtuanya (faktor eksternal), mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil belajar. Jadi, karena pengaruh faktor-faktor tersebut diataslah, muncul siswa-siswa yang high-achievers (berprestasi tinggi) dan under-achievers (berprestasi rendah) atau gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten dan profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor  yang menghambat proses belajar mereka.
Belajar merupakan kenyataan yang dialami seorang anak dalam proses perkembangannya. Faktor yang bersumber dari dalam diri anak sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar seseorang.faktor ini biasanya tidak disadari oleh siswa, bahkan ada yang menganggap remeh dan tidak berusaha mengatasi atau memperbaikainya.
2.      Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.
Faktor eksternal yang turut berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar antar lain:
a.        Lingkungan keluarga
 Lingkungan keluarga sangat besar pengaruhanya terhadap anak dalam belajar, sebab sebagian besar waktu belajar siswa dilaksanakan di rumah. Justru itu seluruh aspek kehidupan dalam keluarga dapat menjadi pendorong ataukah sebaliknya menjadi penghambat anak dalam belajar. Faktor-faktor yang dimaksudkan, antar lain:
1.      Masalah kemampuan ekonomi
Masalah kemampuan ekonomi keluarga dapat menjadi sumber kekuatan, kurangnya biaya dapat menjadi penghambat dalam belajar. Hal ini dikaitkan dengan biaya pendidikan di sekolah-sekolah, disamping perlunya penyediaan sarana bagi anak untuk memperlancar mereka dalam belajar. Namun sebaliknya mungkin ada juga orangtua yang memiliki kemamapuan ekonomi yang berkecukupan tetapi anaknya mengalami kegagalan belajar. Hal ini terjadi mungkin karena penyalahgunaan biaya ataukah merasa orangtuanya kaya sehingga tidak perlu  belajar atau sekolah.
2.       Keadaan kerukunan dalam keluarga
Keadaan yang terjadi dalam keluarga seperti perselisihan, pertengkaran, perceraian  (broken home) dan tidak adanya tanggug jawab antara kedua orangtua akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan oleh anak dan dapat berdampak negatif terhadap prestasi belajar anak. Sebaliknya keadaan rumah tangga keluarga yang tenteram dapat menciptakan ketenangan anak dalam belajar termasuk mengkonsentrasikan diri terhadap pelajaran yang diterima di sekolah.
3.      Pengawasan orangtua
Orang tua turut bertanggung jawab atas kemajuan belajar anak, karena itu perlu pengawasan yang diteliti terhadap tingkah laku dan seluruh aktifitas anak, termasuk pengawasan anak dalam belajar. Sebab pengawasan orangtua yang kurang teliti terhadap segala aktifitas anak termasuk dalam belajar, dapat berdampak negatif terhadap prestasi belajar anak di sekolah.
b.      Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah adalah salah satu tempat memperoleh pendididkan secara formal. Oleh karena itu, lingkungan sangat menentukan keberhasialan belajar anak. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, yakni:
1.      Tempat belajar
Tempat belajar bagi siswa, dalam hal ini ruang kelas harus memenuhi persyaratan untuk belajar seperti; pentilasi yang memadai hingga udara dan cahaya dapat masuk kedalam ruangan, mempunyai tempat duduk yang sesuai ukuran siswa, meja belajar yang bersih dan teratur rapih, bebas dari suara-suara bising. Bila ruangan belajar telah memenuhi persyratan di atas, dengan sendirinya proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik dan prestasi belajar siswa akan lebih baik.

2.      Guru
Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsanya. Sebagi pendidik, ia  memusatkan perhatian pada kepribadian siswa di sekolah.
Proses belajar mengajar guru merupakan pemegang kendali dan sebagai fasilisator dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar sehingga  tujuan belajar dapat tercapai secara optimal
Oleh karena itu profesionalisme seorang guru sangat diharapkan dalam melaksanakan tugasnya, baik dalam penguasaan materi, metode mengajar, dan keterampilan dalam menggunakan alat bantu mengajar. Sebab kurangnya kemampuan guru dalam hal tersebut dapat berakibat menurunnya prestasi belajar siswa.
3.      Metode mengajar
Penerapan metode mengajar dimaksudkan agar siswa dapat menerima pelajaran yang diberikan oleh guru sehingga target kurikulum dan daya serap siswa dapat tercapai. Namun demikian pemilihan metode mengajar yang tepat disesuaikan dengan materi dan keadaan siswa yang akan menerima pelajaran.
Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan intruksional khusus. Jarang sekali terlihat guru merumuskan tujuan hanya dengan satu rumusan, tetapi pasti guru merumuskan lebih dari satu tujuan. Karenanya, guru pun selalu menggunakan metode yang lebih dari satu. Pemakaian metode yang satu digunakan untuk mencapai tujuan yang satu, sementara penggunaan metode yang lain, juga digunakan untuk menapai tujuan yang lain. Begitulah adanya, sesuai dengan kehendak tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.
Oleh sebab itu seorang guru dituntut terampil dalam memilih metode mengajar yang tepat dengan menitik beratkan pada keaktifan siswa yang dikenal dengan cara belajar siswa aktif (CBSA). Pemilihan metode mengajar yang kurang tepat selain pemborosan waktu, juga dapat mengakibatkan kegiatan belajar mengajar yang kurang efektif, sehingga prestasi belajar siswa kurang memadai.
4.      Alat pengajaran
Alat pengajaran yang dimaksudkan ini adalah semua alat perlengkapan mengajar yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Kalau dalam pendidikan di masa lalu, guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi anak didik. Sehingga kegiatan pendidikan cenderung masih  sangat terbatas  dan belum memasuki dunia pendidikan. Tetapi lain halnya sekarang, perangkat teknologi sudah ada dimana-mana. Pertumbuhan dan  perkembangannya hampir-hampir tak terkendali, sehingga wabahnya pun menyusup ke dalam dunia pendidikan. Di sekolah-sekolah kini, terutama di kota-kota besar, teknologi dalam berbagai bentuk dan jenisnya sudah dipergunakan untuk mencapai tujuan. Ternyata teknologi, yang disepakati sebagai media itu, tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai sumber belajar dalam proses belajar mengajar.
Penggunaan media pengajaran besar manfaatnya bagi siswa, sebab dengan penggunaan alat Bantu mengajar siswa akan lebih cepat mengerti sesuatau menyerap informasi yang disampaikan oleh guru. Dari uraian di atas jelaslah bahwa alat pelajaran turut pula berpengaruh dalam prestasi belajar siswa.
c.        Lingkungan Masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa, masyarakat yang terdiri dari orang tua yang terpelajar, penjudi, suka mencuri, dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik. Akan berpengaruh jelek kepada anak yang berada disekitarnya siswa berpengaruh ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang disekitarnya. Akibatnya belajar terganggu dan siswa kehilangan semangat belajar karena perhatiannya semula terpusat kepada pelajaran. Akhirnya terpengaruh terhadap perbuatan yang selalu dilakukan orang-orang disekitarnya.
Sebaliknya jika di lingkungan masyarakat adalah orang-orang yang terpelajar, mereka mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya dengan antusias dan cita-cita yang luhur agar supaya masa depan anaknya atau siswa terpengaruh dengan hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya.
3.      Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang di gunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran
Faktor pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang di gunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efesiensi proses mempelajari materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.  Lawson, 1991 (dalam Muhibbin syah, 2003: 155). Faktor ini juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa tersebut. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep (mendalam), misalnya mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface atau reproductive (pendekatan rendah).
Siswa yang menggunakan pendekatan surface atau reproductive misalnya, mau belajar karena dorongan orang luar (ekstrisik) antara lain takut tidak lulus yang mengakibatkan dia malu. Oleh karena itu, gaya belajarnya santai, asal hafal, dan tidak mementingkan pemahamannya yang mendalam.
Sebaliknya, siswa yang menggunakan deep biasanya mempelajari materi karena memang dia tertarik dan merasa membutuhkannya (intrensik). Oleh karena itu, gaya belajarnya serius dan berusaha memahami materi secara mendalam serta memikirkan cara mengaplikasikannya. Bagi siswa ini lulus, dengan nilai baik adalah penting, tetapi yang lebih penting adalah memiliki pengetahuan yang cukup dan bermanfaat bagi kehidupannya.
Faktor-faktor di atas dalam  banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal) umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang berinteligensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orangtuanya (faktor eksternal), mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil belajar. Jadi, karena pengaruh faktor-faktor tersebut di ataslah, muncul siswa-siswa yang high-achievers (berprestasi tinggi) dan under-achievers (berprestasi rendah) atau gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten dan profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor  yang menghambat proses belajar mereka.

B.     Kerangka Pikir
Demi jalannya proses penelitian ini perlu dikemukakan kerangka pikirnya yaitu:
a.       Prestasi belajar merupakan suatu keberhasilan yang telah dicapai oleh siswa dalam bidang studi tertentu dan dalam waktu tertentu pula. Dengan demikian, prestasi belajar dapat dijadikan sebagai alat untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bidang studi yang dipelajari di sekolah.
b.      Antara prestasi belajar siswa kelas X1 SMA Muhammadiyah 6 Makassar dengan siswa kelas X1 Madrasah Aliyah Muallimin Makassar, kemungkinan ada perbedaan prestasinya. Perbedaan tersebut mungkin disebabkan kondisi internal dan eksternal siswa maupun sekolah itu sendiri.
c.       Berdasarkan uraian di atas, maka diharapkan bagi siswa maupun guru diterapkan untuk meningkatkan proses belajar mengajar sehingga prestasi belajar itu menjadi tujuan utama dalam dunia pendidikan.





Kerangka Pikir

 
KELAS XI



Madrasah Aliyah Muallimin
Makassar
 
 SMA 6
Muhammadiyah Makassar
 
                           
Bidang Studi Bahasa Indonesia
 
                                                                    
                         

Prestasi Belajar
 



Temuan
 




C.    HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan dipecahkan, maksudnya hipotesis akan ditolak jika ternyata salah, dan akan diterima jika ternyata data yang terkumpul membenarkan. Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah Ada perbedaan signifikan prestasi belajar antara siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dengan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar dalam bidang studi bahasa Indonesia”.


















BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Variabel dan Desaian Penelitian
1.      Variabel
Menurut Arikunto (1992: 89) Variabel merupakan gejala yang bervariasi. Gejala adalah objek penelitian; sehingga yang dijadikan titik penelitian dalam suatu penelitian adalah variabel, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Bertolak dari konsep di atas maka dapat ditentukan variabel yang diamati dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu
1.       Prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar
2.      Prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.

2.      Desain penelitian
Desain penelitian pada hakikatnya merupakan strategi yang mengatur ruang dan tehnik penelitian data maupun kesimpulan penelitian, dengan kemungkinan kontaminasi yang paling kecil sekalipun dari variabel lain.
Untuk memudahkan memperoleh data dan penarikan kesimpulan secara objektif tentang perbandingan prestasi belajar bidang studi bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar, maka penulis menyusun desain penelitian untuk mengumpulkan, pengolahan, analisis dan penyajian data.
Langkah-langkah yang ditempuh penulis adalah merumuskan dan menyusun instrumen penelitian prestasi belajar siswa kelas X1 SMA Muhammadiyah 6 Makassar dan siswa kelas X1 Madrasah Aliyah Muallimin Makassar, dilakukan dengan mengajukan tes tertulis, (tes obyektif) kepada murid.

B.     Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional merupakan pemberian defenisi variable dalam bentuk yang dapat diukur, agar lebih jelas dan tidak membingungkan jadi peneliti merumuskan defenisi operasional sesuai dengan tujuan penelitian dan tatanan teoritis dari variabel yang sedang diteliti.
 Defenisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa adalah hasil yang dicapai oleh siswa dalam satu kurun waktu tertentu. Dengan perkataan lain prestasi siswa adalah prestasi belajar bahasa Indonesia yang terdapat pada buku rapor masing-masing siswa pada tahun ajaran 2009-2010. Prestasi ini adalah prestasi yang diperoleh melalui ujian semester ganjil. Prestasi tersebut menjadi bahan perbandingan dalam penelitian ini. Perbandingan ini akan diukur melalui statistik uji t-tes. Jika t hitung lebih kecil daripada t tabel, maka dinyatakan tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dengan prestasi belajar siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar dalam bidang studi bahasa Indonesia.    
                      
C.    Populasi  dan Sampel
1.      Populasi
 Populasi adalah semua individu yang di jadikan objek penelitian atau sasaran penelitian, individu tersebut diharapakan dapat memberi informasi berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Selanjutnya, Sukardi (2003: 66) menyatakan bahwa populasi adalah semua anggota kelompok manusia, atau individu yang tinggal bersama di suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari akhir penelitian.
Sehubungan dengan itu, populasi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilaya penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. (Arikunto, 1993: 102).
Dalam penelitia ini yang dijadikan populasi adalah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar sebanyak 30 orang dan siswa kelas X1 Madrasah Aliyah Muallimin Makassar sebanyak 30 orang. Untuk lebih jelasnya populasi penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:


Tabel 1. Keadaan Populasi
No
Sekolah
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1
SMA Muhammadiyah 6 makassar
15
15
30
2
Madrasah aliyah muallimin makassar
15
15
30

Jumlah
30
30
60
 Sumber : Data SMA Muhammadiyah 6 Makassar dan Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.


2.      Sampel
Sampel adalah  sebahagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti (Arikunto, 1992: 104). Melihat jumlah populasi di atas kurang dari 100 orang, maka peneliti mengambil secara keseluruhan populasi tersebut sebagai sampel total. Untuk mempermudah peneliti mengolah data siswa kelas X1 SMA Muhammadiyah 6 Makassar dan siswa kelas X1 Madrasah Aliyah Muallimin  Makassar sebanyak 60 orang.

D.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data atau informasi yang di perlukan adalah :
1)      Dokumentasi
Dokumentasi yang dimaksudkan adalah data yang berupa nilai sumatif yang diperoleh masing-masing siswa. Melalui teknik dokumentasi sebagai pengumpulan data dengan jalan memeriksa dan mencatat berbagai bukti tertulis yang ada kaitannya dengan permasalahan penelitian, diperoleh data tentang:
a)      Jumlah SMA Muhammadiyah 6 Makassar dan Madrasah Aliyah Muallimin Makassar, khususnya kelas XI.
b)      Prestasi belajar bidang studi bahasa Indonesia siswa kelas XI pada semester ganjil SMA Muhammadiyah6 Makassar dan Madrasah Aliyah Muallimin Makassar, pada buku rapor tahun pelajaran 2009-2010.
2)      Test
Nilai test yang dimaksud adalah nilai test yang berbentuk subjektif/ esai yang terdiri dari suatu pertanyaan atau perintah yang relatif panjang, melalui instrumen tes yang dikerjakan oleh siswa dengan jumlah soal 10 butir (sebagai data utama).

E.     Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam setiap penelitian dapat dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan uji “t-tes” , karena dianggap cocok dengan alasan bahwa teknik uji “t-tes” memungkinkan kita untuk membandingkan nilai mean di kedua sekolah tersebut yakni siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dengan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar, apakah di kedua sekolah tersebut, benar-benar menunjukkan ada perbedaan yang signifikan ataukah hanya kebetulan saja.
Untuk menganalisis data selanjutnya sehingga hubungan antara bidang studi yang diajarkan terhadap anak-anak dengan metode statistik deskriptif digunakan rumus sebagai berikut: 
                                                      (Sutrisno Hadi, 2000: 288)

Keterangan:
T    = Perbedaan dua mean.    Db   = Derajat bebas.
                        Mx = Mean siswa SMA x.      Nx  = Banyaknya objek pada SMA x.
                        My = Mean siswa SMA y.      Ny     = Banyaknya objek pada SMA y.
                        Th  = Nilai hipotesis.               SDbm = Standar deviasi kesalahan mean.  
Adapun langkah-langkah dari rumus ini adalah sebagai berikut:
  1. Mencari mean tiap-tiap kelompok dengan rumus:
                                 ΣFX                                 ΣFY
MX  =                               My  =
             NX                                  NY
            
  1. Mencari standar deviasi kuadrat dari tiap kelompok dengan rumus:
               ΣFx2                                           ΣFy2
SD2x =                - Mx2                SD2y =                        - My2
                 Nx                                             Ny
            
  1. Mencari standar devisi mean kuadrat dari tiap kelompok dengan rumus:
                          SDx2                                          SDy2
SD2mx =                                      SD2my=
                   Nx - 1                                        Ny - 1
  1. Mencari standar perbedaan kesalahan mean dengan rumus:
SDbm2 =    SD2mx + SD2my
  1. mencari perbedaan kesalahan mean (t hitung) dengan rumus:
t = Mx-My
                           SDbm

  1. Mencari nilai hipotesis (derajat bebas) dengan menggunakan rumus:
d.b = (Nx – 1) + (Ny- 1)
















                                                                                       
BAB  IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian tentang “Perbandingan prestasi belajar bidang studi bahasa indonesia antara siswa kelasa XI SMA Muhammadiayah 6 Makassar dengan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar. Hasil penelitian yang dimaksud berupa data yang diperoleh dari hasil tes.
Penyajian data (hasil tes) disertai analisis untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, dengan menggunakan metode statistik deskriptif dengan rumus uji t-tes, diuji untuk melihat ada tidaknya perbandingan prestasi belajar siswa kedua sekolah tersebut. Hasil analisis data, itulah yang merupakan hasil temuan penelitian. Hasil penelitian dibagi dua bagian, yakni hasil kuantitatif dan hasil kualititatif. Hasil kuantitatif adalah hasil penelitian berupa nilai (angka) yang diperoleh siswa setelah mengerjakan tes yang diajukan, sedangkan hasil kualitatif adalah pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan taraf kemampuan siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar Dan Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar dilihat dari segi prestasi belajar bahasa Indonesia.
Di bawah ini akan diuraikan data hasil penelitian, yaitu hasil kuantitatif dan hasil kualitatif sebagai berikut:



A.    Hasil Kuantitatif
Data kuantitatif berupa nilai yang diperoleh siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar setelah mengerjakan tes bahasa Indonesia dan nilai sumatif (pada buku rapor) bidang studi bahasa Indonesia disajikan dalam bentuk tabel klasifikasi. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan diuraiakan sebagai berikut:















Tabel 2. 1 Nilai Tes Bidang Studi Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dan Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.
No.
SMA Muhammadiyah 6 Makassar
No
Madrasah Aliyah Muallimin Makassar
Stambuk
Nilai
Stambuk
Nilai
1.
2.
3.
4
5
6
1.
08. 107
6
31.
08. 107
6
2
08. 108
7
32.
08. 108
6
3.
08. 109
7
33.
08. 109
7
4.
08. 110
7
34.
08. 110
6
5
08. 111
8
35.
08. 111
6
6.
08. 112
8
36.
08. 112
7
7.
08. 113
7
37.
08. 113
6
8.
08. 114
8
38.
08. 114
6
9.
08. 115
7
39.
08. 115
7
10.
08. 116
8
40.
08. 116
7
11.
08. 117
7
41.
08. 117
7
12.
08. 118
9
42.
08. 118
6
13.
08. 119
7
43.
08. 119
7
14.
08. 120
7
44.
08. 120
6
15.
08. 121
6
45.
08. 121
7
16.
08. 122
7
46.
08. 122
6
17.
08. 123
8
47.
08. 123
7
18.
08. 124
7
48.
08. 124
7
19.
08. 125
7
49.
08. 125
7
20.
08. 126
7
50.
08. 126
6
21.
08. 127
7
51.
08. 127
6
22.
08. 128
8
52.
08. 128
5
23.
08. 129
6
53.
08. 129
6
24.
08. 130
7
54.
08. 130
5
25.
08. 131
8
55.
08. 131
6
26
08. 132
5
56
08. 132
6
27.
08. 133
6
57.
08. 133
7
28.
08. 134
8
58.
08. 134
7
29.
08. 135
9
59.
08. 135
6
30.
08. 136
8
60.
08. 136
8
                                                                                                     
Memperhatikan data yang terdapat pada tabel 2. 1 di atas, dapat diketahui dari tiga puluh orang siswa, kedua sekolah tersebut ada perbedaan, yakni dari siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar. Satu orang mendapat nilai lima dan yamg mendapat nilai yang tertinggi dua orang siswa, dari SMA Muhammadiyah 6 Makassar sedangkan dari Madrasah Aliyah Muallimin Makassar tidak ada mendapat nilai sembilan, atau dengan kata lain Madrasah Aliyah Muallimin Makassar nilai delapan yang tertinggi.
Berdasarkan analisis data tabel 2. 1 di atas dapat disimpulkan bahwa antara siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar ada perbedaan prestasi belajarnya.










Tabel 2. 2 Nilai Prestasi  Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dan Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar
No
SMA Muhammadiyah. 6 Makassar
No
Madrasah Aliyah Muallimin Makassar
Stambuk
Nilai
Stambuk
Nilai
1
2
3
4
5
6
1
08. 107
7
31.
08. 107
6
2
08. 108
8
32.
08. 108
6
3
08. 109
7
33.
08. 109
7
4
08. 110
7
34.
08. 110
6
5
08. 111
8
35.
08. 111
6
6
08. 112
7
36.
08. 112
8
7
08. 113
8
37.
08. 113
7
8
08. 114
7
38.
08. 114
6
9
08. 115
6
39.
08. 115
6
10
08. 116
7
40.
08. 116
7
11
08. 117
8
41.
08. 117
7
12
08. 118
9
42.
08. 118
7
13
08. 119
8
43.
08. 119
8
14
08. 120
8
44.
08. 120
7
15
08. 121
7
45.
08. 121
7
16
08. 122
7
46.
08. 122
7
17
08. 123
8
47.
08. 123
7
18
08. 124
8
48.
08. 124
7
19
08. 125
8
49.
08. 125
8
20
08. 126
7
50.
08. 126
7
21
08. 127
7
51.
08. 127
7
22
08. 128
8
52.
08. 128
6
23
08. 129
7
53.
08. 129
7
24
08. 130
7
54.
08. 130
6
25
08. 131
8
55.
08. 131
7
26
08. 132
7
56.
08. 132
7
27
08. 133
8
57.
08. 133
8
28
08. 134
9
58.
08. 134
7
29
08. 135
7
59.
08. 135
8
30
08. 136
8
60
08. 136
9
Sumber Data: Nilai Sumatif (Semester Ganjil) Pada Buku Rapor Siswa.
Tabel 2. 1 di atas menunjukkan bahwa nilai prestasi sumatif siswa kelas II SMA Muhammadiyah 6 Makassar dan siswa kelas II Madrasah Aliyah Muallimin Makassar ada perbedaannya. Dari jumlah sampel sebanyak tiga puluh orang, tiga orang siswa mendapat nilai sembilan dari SMA Muhammadiyah 6 Makassar, sedangkan Madrasah Aliyah Muallimin Makassar hanya satu orang siswa yang mendapat nilai sembilan (nilai tertinggi kedua sekolah). Nilai rata-rata tertinggi adalah 7 (tujuh).
Nilai yang terendah kedua sekolah tersebut adalah enam. Dari SMA Muhammadiyah 6 Makassar tiga orang siswa dan dari Madrasah aliyah Muallimin Makassar delapan orang siswa.
Berdasarkan analisis data tersebut di atas, maka diketahui dan dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dengan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar ada perbedaan nilai atau prestasi belajar. Perbedaan nilai kedua sekolah tersebut itu kemungkinan dari faktor siswa itu sendiri, proses belajar-mengajar, guru, dan faktor lain yang terlibat langsung apakah itu dari faktor luar atau dari dalam.
Untuk melihat perbedaan nilai prestasi bidang studi bahasa Indonesia pada masing-masing sekolah, dapat digambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:



Tabel 2. 3 Nilai Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar Dan Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.
Nilai
SMA Muhammadiyah 6 Makassar
Madrasah Aliyah Muallimin Makassar
Frekuensi
Persentase
Frekuensi
Persentase
9
2
6,66
1
3,33
8
13
43,3
5
16,66
7
13
43,3
16
53,33
6
2
6,66
8
26,66
Jumlah
30
100%
30
100%
    
Memperhatikan tabel 2. 3 di atas terlihat perbedaan nilai antara SMA Muhammadiyah 6 Makassar dengan Madrasah Aliyah Muallimin Makassar, nilai tertinggi diperoleh 2 orang siswa yaitu nilai 9 atau 6,66% dari SMA Muhammadiyah 6 Makassar, sedangkan 1 orang siswa mendapat nilai 9 atau 3,33% dari Madrasah Aliyah Muallimin Makassar. Nilai terendah diperoleh 2 orang siswa yaitu nilai 6 atau 6,66% dari SMA Muhammadiyah 6Makassar, sedangkan dari Madrasah Aliyah Muallimin Makassar nilai 6 diperoleh 8 orang siswa atau 2,66%.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masing-masing sekolah tersebut di atas pada bidang studi bahasa Indonesia SMA Muhammadiyah 6 Makassar lebih menonjol daripada Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.



Tabel 2. 4 Penyerapan Frekuensi Hasil Tes Bidang Studi Bahasa Indonesia Antara SMA Muhammadiyah 6 Makassar ddengan Madrasah Aliyah Muallimin Makassar

Nilai
SMA Muhammadiyah 6 Makassar
Madrasah Aliyah Muallimin Makassar
Frekuensi
Persentase
Frekuensi
Persentase
9
2
6,66
_
_
8
9
30
1
3,33
7
14
46,66
12
40
6
4
13,33
15
50
5
1
3,33
2
6,66
Jumlah
30
100%
30
100%

Memperhatikan tabel 2. 5 di atas, masing-masing siswa mempunyai klasifikasi nilai sebagai berikut:
1.      Untuk nilai 9 diperoleh 2 orang siswa atau 6,66% dari SMA Muhammadiyah 6 Makassar, sedangkan dari Madrasah Aliyah Muallimin Makassar tidak ada.
2.      Nilai 8 diperoleh 9 orang siswa atau 30% dari SMA Muhammadiyah 6 Makassar, sedangkan dari Madrasah Aliyah Muallimin Makassar hanya 1  orang 3,33%.
3.      Nilai 7 diperoleh 14 orang siswa atau 46,66% dari SMA Muhammadiyah 6 Makassar, sedangkan dari Madrasah Aliyah Muallimin Makassar 12 orang atau 40%.
4.      Nilai 6 diperoleh 4 orang siswa atau 13,33% dari SMA Muhammadiyah 6 Makassar, sedangkan dari Madrasah aliyah muallimin Makassar 15 orang atau 50%.
5.      Nilai 5 diperoleh 1 orang siswa atau 3,33% dari SMA Muhammadiyah 6 Makassar, sedangkan dari Madrasah Aliyah Muallimin Makassar 2 orang atau 6,66%.
Berdasarkan analisis tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa SMA Muhammadiyah 6 Makassar memiliki keunggulan dan kemampuan pada bidang studi bahasa Indonesia bila dibandingkan dengan Madrasah Aliyah Muallimin Makassar. Dengan demikian minat belajar bahasa Indonesia SMA Muhammadiyah 6 Makassar sangat efektif.

B.     Hasil Kualitatif
Untuk mengetahui sampai berapa besar pengaruh penerapan bidang studi bahasa Indonesia terhadap siswa SMA Muhammadiyah 6 Makassar dengan Madrasah Aliyah Muallimin Makassar, akan diadakan uji tes dengan nilai t, sehingga dalam perhitungan nanti, bilamana ditemukan nilai hitung lebih kecil dari nilai tabel (t.hitung < t.tabel), maka perbedaan antara bidang studi bahasa Indonesia terhadap pelajaran lain tidak ditemukan (hipotesis ditolak). Sedangkan kita ketahui masing-masing sekolah tersebut menggunakan KTSP yang sama dan guru yang sama pula, meskipun nantinya salah satu sekolah hasil tes yang diperoleh lebih tinggi nilainya. Tetapi bila mana ditemui nilai hitung lebih besar dari nilai tabel (t.hitung > t.tabel), berarti ada korelasi atau ada hubungan timbal balik serta pengaruh bidang studi bahasa Indonesia yang diajarkan terhadap siswa masing-masing sekolah tersebut (hipotesis diterima).
Untuk menganalisis data selanjutnya sehingga hubungan antara bidang studi bahasa Indonesia yang diajarkan terhadap siswa-siswa dengan menggunakan metode deskriptif digunakan rumus yang sebagaimana dijelaskan pada Bab III metode penelitian.
Untuk mengerjakan rumus tersebut, maka data yang diperoleh dimasukkan dalam rumus tersebut pula, adapun data-data sebagai berikut:
Tabel 2. 6 Daftar Prestasi Belajar Perhitungan t tes Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dengan Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.   
Nilai SMA Muh. 6 Makassar IP (X)
F
FX
FX2
Nilai M.A. Muallimin Makassar IP (Y)
F
FY
FY2








9
2
18
162
9
_
_
_
8
9
72
576
8
1
8
64
7
14
98
686
7
12
84
588
6
4
24
144
6
15
90
540
5
1
5
25
5
2
10
50
Jumlah
30
217
1593
Jumlah
30
192
1242

Dengan data tersebut di atas dapatlah dibuat analisis sebagai berikut:
a.       Mencari mean tiap-tiap kelompok dengan rumus :
      ΣFX
MX     =
                    n
      217
=              =  7,2
                   30




                  ΣFY
MY     = 
                    n
192
     =                 = 6,4
30

b.      Mencari standar defiasi kuadrat dari tiap-tiap kelompok dengan rumus
              ΣFX2                
SD2X            =                   -     Mx2             
                            Nx                    
                           1593           
                     =                  -      (7,2)2                 
                            30                
                     =    53.1 – 51,84
                     =    1.26
                             ΣFY2   
SD2Y            =                    -     My2            
                                Ny                
                 1242             
                     =                      - (6,4)2                                             
                                30                 
=    41,4– 40,96        = 0,44
c.       Mencari standar defiasi mean kuadrat dari tiap-tiap kelompok dengan rumus:
     =  0,02
d.      Mencari standar perbedaan kesalahan mean dengan rumus:
SDbm            =  √SD2Mx + SD2My        
= √0,04 + 0,02       
= √0,06        = 0,24
e.       Mencari perbedaan kesalahan mean (t hitung) dengan rumus:
     
f.       Mencari nilai hipotesis (derajat bebas) dengan menggunakan rumus:
        db    =     (NX – 1) + (NY – 1)
    =      (30 – 1) + (30 – 1)
    =      29 + 29
    =      58
            Melihat derajat kebebasan (d.b) = 58, ternyata angka 58 tidak ditemukan daam tabel, tetapi terdapat diantara angka 40 dengan angka 60. Dengan demikian angka yang dijadikan patokan dalam pengujian hipotesis adalah angka 60, karena angka 58 lebih dekat dengan angka tersebut untuk itu maka nilai table adalah 2,000 untuk tarif signifikan 5% .
Dari perhitungan di atas, ternyata t-hitung adalah 3,3 dengan daerah kebebasan 58, lebih besar dari t-tabel pada taraf signifikan 5% (2,000). Oleh karena itu, hipotesis nihil yang menyatakan bahwa “ada perbedaan signifikan  prestasi belajar siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dengan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar dalam bidang studi bahasa Indonesia” dinyatakan diterima.
Berdasarkan hasil analisis, siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar memperoleh nilai rata-rata lebih tinggi (7,2) daripada siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar (6,4) maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar memiliki keunggulan dan kemampuan pada bidang studi bahasa Indonesia bila dibandingkan dengan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar. Dengan demikian minat belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar sangat tinggi.




BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A.    Simpulan
Pada bagian ini, akan dikemukakan kesimpulan yang merupakan manifestasi dari hasil penelitian di atas sebagai berikut:
1.      Berdasarkan pencapaian hasil tes, maka siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar memiliki prestasi belajar bahasa Indonesia yang memadai, karena mampu mencapai nilai 9 dengan nilai rata-rata 7,2 sedangkan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar hanya 1 orang yang mendapat nilai 8 dengan rata-rata 6,4.
2.      Berdasarkan hasil analisis uji t-tes menghasilkan nilai t-hitung 3,3 dengan daerah kebebasan 58, dan nilai t-tabel 2,000 pada taraf signifikan 5%, jadi t-hitung > t-tabel (3,3 > 2,000) sehingga menunjukkan bahwa antara siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar dengan siswa kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar dalam penerapan bahasa Indonesia ada perbedaan prestasi belajarnya

B.     Saran
Sehubungan dengan beberapa kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis akan mengemukakan saran-saran sebagai berikut:
1.      Untuk mencapai tujuan pengajaran bahasa Indonesia hendaknya siswa dirangsang belajar yang efektif dan efisien demi peningkatan prestasi belajar.
2.      Agar penelitian tentang prestasi belajar siswa, terutama bidang studi bahasa Indonesia senantiasa dilaksanakan secara berkesinambungan guna mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang di alami oleh guru maupaun siswa.
3.      guru hendaknya memberikan motivasi siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang studi bahasa Indonesia, baik di sekolah maupun di luar sekolah (rumah) sehingga siswa tersebut memiliki semangat belajar yang tinggi.
4.      Guru bahasa Indonesia SMA Muhammadiyah 6 Makassar dan Madrasah Aliyah Muallimin makassar supaya menggunakan metode dan tehnik pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik dan keburtuhan masyarakat pada umumnya.
5.      Kepala sekolah SMA Muhammadiyah 6 makassar dan Madrasah Aliyah muallimin Makassar supaya lebih meningkatkan fasilitas belajar, baik berupa ruangan kelas, maupun buku-buku pengajaran bahasa Indonesia.






DAFTAR PUSTAKA

Adi, Sutjarso. 1993. Penelitian sastra. Ujung Pandang: FPBS IKIP Ujung Pandang.

Ahmadi, H. Abu. 1994. Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: Rineka Cipta.

Ali, Muhammad. 1993. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1994. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Engkoswara. 1978. Penerapan sistem guru bidang studi di sekolah SMA. Jakarta: CV. Intermedia.

Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik. Yogjakarta: Andi Offset.

Hamalik, Oemar. 1975. Metode Mengajar dan Kesulitan dalam Mengajar. Jakarta: Balai Pustaka.

 Harahap, Nasrun. 1992. Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Angkasa

Isman, Yakub. 1979. Beberapa Masalah Pengembangan Bahasa Indonesia di Sekolah, Suatu Tinjauan Sosio-Psikolinguistik. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.

Manjani. 1999. Hubungan Latar Belakang Pendidikan Guru dengan Prestasi Belajar PPKN Siswa Kelas I SLTP Negeri 2 Galesong Kabupaten Takalar. Skripsi. Makassar: FPIPS UNM.

Mappa Syamsu. 1977. Aspirasi Pendidikan dan Lingkungan Hubungannya dengan Prestasi Belajar Siswa. Bandung: Angkasa.

Muzakar, Abdul. 1997. “Perbandingan prestasi belajar bahasa Indonesia kelas II SLTP Negeri 19 Ujung Pandang”. Skripsi. Ujung Pandang: FPBS Ikip Ujung Pandang.

Nasution, S. 1962. Asas-Asas Kurikulum. Bandung: Gramedia.

Poerwadarminta. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rosbiana. 1998. Studi Perbandingan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SMU Negeri dan Swasta di Kabupatan Maros. Skripsi. FKIP: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sardirman, AM. 1978. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Soewondo. 1978. Pengantar Kurikulum. Bandung: Remaja Persada Karya.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Syah, Muhibbin. 2003. Psikilogi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Winarno. 1982. Membaca Sebagai suatu Kerampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.





















Lampiran I: hasil Prestasi untuk Distribusi I

d.f
Taraf signifikasi
50%
40%
20%
10%
5%
2%
1%
0,1%
1
1,000
1,376
3,087
6,314
12,706
31,821
63,657
636,691
2
0,816
1,061
1,886
2,920
4,303
6,965
9,925
31,598
3
0,765
0,978
1,638
2,353
3,182
4,541
5,841
12,941
4
0,741
0,941
1,533
2,132
2,776
3,747
4,604
8,610
5
0,727
0,920
1,476
2,015
2,571
3,365
4,032
6,859
6
0,718
0,906
1,440
1,943
2,447
3,143
3,707
5,959
7
0,771
0,896
1,415
1,895
2,365
2,998
3,499
5,405
8
0,706
0,889
1,397
1,860
2,306
2,896
3,499
5,041
9
0,703
0,883
1,383
1,833
2,262
2,821
3,355
5,781
10
0,700
0,879
1,372
1,812
2,228
2,764
3,250
4,587
11
0,697
0,876
1,363
1,796
2,201
2,718
3,169
4,437
12
0,695
0,873
1,356
1,782
2,179
2,681
3,106
4,318
13
0,694
0,870
1,350
1,771
2,160
2,650
3,056
4,221
14
0,693
0,868
1,345
1,761
2,145
2,624
3,012
4,140
15
0,692
0,866
1,341
1,753
2,131
2,602
2,977
4,073
16
0,690
0,865
1,337
1,746
2,120
2,583
2,947
4,015
17
0,689
0,863
1,333
1,740
2,110
2,567
2,921
4,965
18
0,688
0,862
1,330
1,734
2,101
2,552
2,898
3,922
19
0,688
0,861
1,328
1,729
2,093
2,539
2,878
3,883
20
0,687
0,860
1,325
1,725
2,086
2,526
2,861
3,850
21
0,686
0,859
1,323
1,721
2,080
2,528
2,845
3,819
22
0,686
0,858
1,321
1,717
2,074
2,508
2,831
3,792
23
0,685
0,858
1,319
1,714
2,069
2,500
2,819
3,767
24
0,685
0,657
1,318
1,711
2,069
2,492
2,807
3,745
25
0,684
0,856
1,316
1,708
2,060
2,485
2,797
3.725
26
0,684
0,856
1,315
1,706
2,056
2,479
2,787
3,707
27
0,684
0,855
1,314
1,703
2,052
2,473
2,779
3,690
28
0,683
0,855
1,313
1,701
2,048
2,467
2,771
3,674
29
0,683
0,854
1,311
1,699
2,045
2,462
2,763
3,659
30
0,683
0,854
1,310
1,697
2,042
2,457
2,756
3,646
40
0,681
0,851
1,303
1,684
2,021
2,423
2,750
3,551
60
0,679
0,848
1,296
1,671
2,000
2,390
2,704
3,460
120
 0,677
0,845
1,289
1,658
1,980
2,358
2,660
3,373
09
0,674
0,842
1,281
1,645
1,960
2,326
2,576
3,291
.

Lampiran II: Soal Jawab
Kerjakan Soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar……………………!!!!!!
1.      Jelaskan pengertian novel !
2.      Tuliskan dan jelaskan unsur-unsur novel !
3.      Tuliskan dan uraikan maksimal empat unsur intrinsik yang membangun novel !
4.      Tentukan dan uraikan alur yang digunakan dalam kutipan novel tersebut!
5.      Jelaskan pengertian resensi !
6.      Tuliskan sistematika resensi !
7.      Tuliskan unsur-unsur resensi !
8.      Jelaskan perbedaan paragraf deduktif dengan paragraf induktif !
9.      Tuliskan ciri-ciri paragraf deduktif dan paragraf induktif !
10.  Tentukan dan uraikan paragraph deduktifnya dan paracraf induktifnya pada bacaan berikut !


                                               ####### Selamat bekerja #######










Lampiran III
RENCANA PELAKSANAAN PEMEBELAJARAN

Sekolah                     : SMA Muhammadiyah 6 Makassar
Mata Pelajaran          : Bahasa Indonesia
Kelas                         : XI
Semester                    : I (Ganjil)
Tahun Pelajaran         : 2009/2010

A. STANDAR KOMPETENSI
Membaca: Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring.
B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Paragraf yang berpola deduktif dan induktif
  • Kalimat utama
  • Kalimat penjelas
  • Kalimat kesimpulan
  • Ciri paragraf deduktif/induktif
  • Perbedaan deduktif dengan induktif
D. INDIKATOR
  • Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
  • Menemukan kalimat penjelas yang mendukung gagasan utama
  • Menentukan paragraf deduktif dan induktif
  • Mengidentifikasi ciri paragraf deduktif dan induktif
  • Menjelaskan perbedaan antara paragraf deduktif dan induktif

E. Tujuan Pembelajaran
  • Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
  • Menemukan kalimat penjelas yang mendukung gagasan utama
  • Menentukan paragraf deduktif dan induktif
  • Mengidenifikasi ciri  paragraf deduktif dan induktif
  • Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan paragraf induktif
F. METODE PEMBELAJARAN
  • Ceramah
  • Penugasan
  • Diskusi
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal
  1. Membuka pembelajaran
  2. Mengaitkan pemahaman siswa tentang apa yang akan dipelajari
B. Kegiatan Inti
Pertemuan I
1.      Siswa menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
2.      Siswa menemukan kalimat penjelas yang mendukung gagasan utama
3.      Siswa menentukan paragraf deduktif dan induktif
4.      Siswa mengidentifikasi ciri paragraf deduktif dan induktif
5.      Siswa menjelaskan perbedaan antara paragraf deduktif dan paragraf induktif
Pertemuan II
C. Kegiatan Akhir
1.      Menyimpulkan materi
2.      Menutup pelajaran

H. ALOKASI WAKTU
4 x 45 menit
I. SUMBER/BAHAN/ALAT PEMBELAJARAN
·         Buku yang terkait dengan paragraf
·         Artikel/berita dari media cetak
J. PENILAIAN
Jenis tagihan             : Tugas individu, tugas kelompok
Bentuk instrumen     : Uraian bebas, jawaban singkat





















RENCANA PELAKSANAAN PEMEBELAJARAN

Sekolah                   : SMA Muhammadiyah 6 Makassar
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas                       : XI
Semester                  : I (Ganjil)
Tahun Pelajaran       : 2009/2010

A. STANDAR KOMPETENSI
Menulis : mengungkapkan informasi dalam bentuk surat dinas, laporan resensi
B. KOMPETENSI DASAR
Menulis resensi buku pengetahuan berdasarkan format baku
C. MATERI PEMBELAJARAN
·         Contoh resensi “kisah Membaca Seorang” Buku paket membina berbahasa dan bersastra indonesia, kelas XI  Penerbit Grafindo
·         Unsur-unsur resensi:
Identitas buku
Isi yang penting/menarik
Bahasa pengarang
Keunggulan
Kelemahan dan kesimpulan
D. INDIKATOR
  • Mengetahui tujuan resensi
  • Mengetahui sistematika resensi
  • Mencatat unsur-unsur resensi
  •  Menulis resensi dengan memperhatikan kelengkapan unsur-unsur resensi
E. Tujuan Pembelajaran
  • Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
  • Menemukan kalimat penjelas yang mendukung gagasan utama
  • Menentukan paragraf deduktif dan induktif
  • Mengidenifikasi ciri  paragraf deduktif dan induktif
  • Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan paragraf induktif
F. METODE PEMBELAJARAN
  • Tanya jawab
  • Penugasan
  • Inkuiri
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal
1.      Membuka pembelajaran
2.      Mengaitkan pemahaman siswa tentang apa yang akan dipelajari
B. Kegiatan Inti
Pertemuan I
1.      Membaca contoh resensi yang ada dalam buku paket yang telah disediakan
2.      Menulis unsur-unsur resensi yang telah dibaca
Pertemuan II
C. Kegiatan Akhir
1.      Menyimpulkan materi
2.      Menutup pelajaran
H. ALOKASI WAKTU
4 x 45 menit
I. SUMBER/BAHAN/ALAT PEMBELAJARAN
·         Buku paket membina berbahasa dan bersastra indonesia kelas XI Penerbit Grafindo
J. PENILAIAN
Jenis tagihan             : Tugas individu, tugas kelompok
Bentuk instrumen     : Uraian bebas, jawaban singkat

RENCANA PELAKSANAAN PEMEBELAJARAN

Sekolah                   : SMA Muhammadiyah 6 Makassar
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas                       : XI
Semester                  : I (Ganjil)
Tahun Pelajaran       : 2009/2010

A. STANDAR KOMPETENSI
Mendengarkan : Memahami pembacaan novel
B. KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik dari pembacaan penggalan novel
C. MATERI PEMBELAJARAN
Penggalan novel, yang terdapat pada buku paket “membina berbahasa dan bersastra indonesia” Penerbit Grafindo
D. INDIKATOR
  • Mengetahui pengertian novel
  • Mengetahui unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel
E. Tujuan Pembelajaran
·         Siswa dapat mengetahui pengertian dari novel
  • Siswa dapat mengetahui unsur-unsur novel
F. METODE PEMBELAJARAN
  • Tanya jawab
  • Penugasan
  • Inkuiri
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal
1.      Membuka pembelajaran
2.      Mengaitkan pemahaman siswa tentang apa yang akan dipelajari
B. Kegiatan Inti
Pertemuan I
1.      Membaca penggalan novel
2.      Menulis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel yang dibaca
Pertemuan II
C. Kegiatan Akhir
1.      Menyimpulkan materi
2.      Menutup pelajaran
H. ALOKASI WAKTU
4 x 45 menit
I. SUMBER/BAHAN/ALAT PEMBELAJARAN
·         Buku paket membina berbahasa dan bersastra indonesia kelas XI Penerbit Grafindo
J. PENILAIAN
Jenis tagihan             : Tugas individu, tugas kelompok
Bentuk instrumen     : Uraian bebas, jawaban singkat


















RENCANA PELAKSANAAN PEMEBELAJARAN

Sekolah                   : Madrasah aliyah Muallimin Makassar
Mata Pelajaran        : Bahasa Indonesia
Kelas                       : XI
Semester                  : I (Ganjil)
Tahun Pelajaran       : 2009/2010

A. STANDAR KOMPETENSI
Membaca: Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring.
B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Paragraf yang berpola deduktif dan induktif
  • Kalimat utama
  • Kalimat penjelas
  • Kalimat kesimpulan
  • Ciri paragraf deduktif/induktif
  • Perbedaan deduktif dengan induktif
(Evaluasi keterampilan membaca melalui metode jigsaw)
D. INDIKATOR
  • Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
  • Menemukan kalimat penjelas yang mendukung gagasan utama
  • Menentukan paragraf deduktif dan induktif
  • Mengidentifikasi ciri paragraf deduktif dan induktif
  • Menjelaskan perbedaan antara paragraf deduktif dan induktif

E. Tujuan Pembelajaran
  • Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
  • Menemukan kalimat penjelas yang mendukung gagasan utama
  • Menentukan paragraf deduktif dan induktif
  • Mengidenifikasi ciri  paragraf deduktif dan induktif
  • Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan paragraf induktif
F. METODE PEMBELAJARAN
  • Ceramah
  • Penugasan
  • Diskusi
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal
1.      Membuka pembelajaran
2.      Mengaitkan pemahaman siswa tentang apa yang akan dipelajari
B. Kegiatan Inti
Pertemuan I
1.      Siswa menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
2.      Siswa menemukan kalimat penjelas yang mendukung gagasan utama
3.      Siswa menentukan paragraf deduktif dan induktif
4.      Siswa mengidentifikasi ciri paragraf deduktif dan induktif
5.      Siswa menjelaskan perbedaan antara paragraf deduktif dan paragraf induktif
Pertemuan II
C. Kegiatan Akhir
1.      Menyimpulkan materi
2.      Menutup pelajaran
H. ALOKASI WAKTU
4 x 45 menit
I. SUMBER/BAHAN/ALAT PEMBELAJARAN
·         Buku yang terkait dengan paragraf
·         Artikel/berita dari media cetak
J. PENILAIAN
Jenis tagihan             : Tugas individu, tugas kelompok
Bentuk instrumen     : Uraian bebas, jawaban singkat























RENCANA PELAKSANAAN PEMEBELAJARAN

Sekolah                 : Madrasah Aliyah Muallimin Makassar
Mata Pelajaran      : Bahasa Indonesia
Kelas                     : XI
Semester                : I (Ganjil)
Tahun Pelajaran     : 2009/2010

A. STANDAR KOMPETENSI
Menulis : mengungkapkan informasi dalam bentuk surat dinas, laporan resensi
B. KOMPETENSI DASAR
Menulis resensi buku pengetahuan berdasarkan format baku
C. MATERI PEMBELAJARAN
·         Contoh resensi “kisah Membaca Seorang” Buku paket membina berbahasa dan bersastra indonesia, kelas XI  Penerbit Grafindo
·         Unsur-unsur resensi:
Identitas buku
Isi yang penting/menarik
Bahasa pengarang
Keunggulan
Kelemahan dan kesimpulan
D. INDIKATOR
  • Mengetahui tujuan resensi
  • Mengetahui sistematika resensi
  • Mencatat unsur-unsur resensi
  •  Menulis resensi dengan memperhatikan kelengkapan unsur-unsur resensi
E. Tujuan Pembelajaran
  • Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
  • Menemukan kalimat penjelas yang mendukung gagasan utama
  • Menentukan paragraf deduktif dan induktif
  • Mengidenifikasi ciri  paragraf deduktif dan induktif
  • Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan paragraf induktif
F. METODE PEMBELAJARAN
  • Tanya jawab
  • Penugasan
  • Inkuiri
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal
1.      Membuka pembelajaran
2.      Mengaitkan pemahaman siswa tentang apa yang akan dipelajari
B. Kegiatan Inti
Pertemuan I
1.      Membaca contoh resensi yang ada dalam buku paket yang telah disediakan
2.      Menulis unsur-unsur resensi yang telah dibaca
Pertemuan II
C. Kegiatan Akhir
1.      Menyimpulkan materi
2.      Menutup pelajaran
H. ALOKASI WAKTU
4 x 45 menit
I. SUMBER/BAHAN/ALAT PEMBELAJARAN
·         Buku paket membina berbahasa dan bersastra indonesia kelas XI Penerbit Grafindo
J. PENILAIAN
Jenis tagihan             : Tugas individu, tugas kelompok
Bentuk instrumen     : Uraian bebas, jawaban singkat
RENCANA PELAKSANAAN PEMEBELAJARAN

Sekolah                     : Madrasah Aliyah Muallimin Makassar
Mata Pelajaran          : Bahasa Indonesia
Kelas                         : XI
Semester                    : I (Ganjil)
Tahun Pelajaran         : 2009/2010

A. STANDAR KOMPETENSI
Mendengarkan : Memahami pembacaan novel
B. KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik dari pembacaan penggalan novel
C. MATERI PEMBELAJARAN
Penggalan novel, yang terdapat pada buku paket “membina berbahasa dan bersastra indonesia” Penerbit Grafindo
D. INDIKATOR
  • Mengetahui pengertian novel
  • Mengetahui unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel
E. Tujuan Pembelajaran
·         Siswa dapat mengetahui pengertian dari novel
  • Siswa dapat mengetahui unsur-unsur novel
F. METODE PEMBELAJARAN
  • Tanya jawab
  • Penugasan
  • Inkuiri
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal
1.      Membuka pembelajaran
2.      Mengaitkan pemahaman siswa tentang apa yang akan dipelajari
B. Kegiatan Inti
Pertemuan I
1.      Membaca penggalan novel
2.      Menulis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel yang dibaca
Pertemuan II
C. Kegiatan Akhir
1.      Menyimpulkan materi
2.      Menutup pelajaran
H. ALOKASI WAKTU
4 x 45 menit
I. SUMBER/BAHAN/ALAT PEMBELAJARAN
·         Buku paket membina berbahasa dan bersastra indonesia kelas XI Penerbit Grafindo
J. PENILAIAN
Jenis tagihan             : Tugas individu, tugas kelompok
Bentuk instrumen     : Uraian bebas, jawaban singkat




 

    






RIWAYAT HIDUP

RAMLIA. C, lahir pada tanggal 27 April 1985, Provinsi Sulawesi Barat, kabupaten Polmas, Kecamatan Tinambung, Desa Lekopa’dis. Anak ke enam dari tujuh bersaudara hasil dari pernikahan Ca’bo dan Fatima.
Penulis memulai Pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri 0.61 Tinggas Desa Lekopa’dis pada tahun 1992 dan tamat pada tahun 1998. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan Pendidikan di SLTP Negeri I Tinambung kemudian tamat tahun 2001, penulis melanjutkan Pendidikan ke SMU Negeri I Tinambung dan tamat tahun 2004.
Selanjutnya tahun 2005 melanjutkan keperguruan tinggi di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar dengan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Akhirnya, penulis mengajukan judul Skripsi dan diasesekan atau diterima oleh ketua jurusan bahasa dan sastra Indonesia. Penulis pun melanjutkan penelitian dengan judul skripsi “ Perbandingan Prestasi Belajar Bidang Studi Bahasa Indonesia Antara Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 6 Makassar Dengan Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Muallimin Makassar” yang diajukan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.