PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XII MADRASAH ALIYAH MUALLIMIN MAKASSAR


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu yang dilakukan secara sadar untuk mengembangkan keperibadian dan kemanpuan berpikir atau bernalar. Salah satu hal yang penting dalam pendidikan tidak hanya akan memberikan  arahan tetapi juga memberikan ketentua-ketentuan dalam memilih materi, dan metode mengarahkan, menuntut siswa bersifat logis, ilmiah, dan bertanggungjawab. Salah satu ukuran siswa berkualitas dalam lingkungan pendidikan di sekolah adalah perolehan hasil belajar atau prestasi yang tinggi, keberhasilan suatu kegiatan belajar ditentukan oleh tujuan awal siswa dalam melakukan kegiatan belajar.
Dalam hal ini ada tiga jenis lingkungan pendidikan yang sangat penting. Karena ketiganya merupakan komponen yang saling mengisi dan memperkuat dalam proses pendidikan seseorang. Ketiga jenis lingkungan pendidikan yang dimaksud adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
GBHN 1993 menjelaskan bahwa pembinaan terhadap pendidikan di lingkungan keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan pendidikan prasekolah. Disamping sebagai wahana sosialisasi awal sebelum pendidikan dasar dikembangkan agar lebih mampu meletakan landasan dan pembentukan watak dan keperibadian. Penanaman dan pengenalan agama, budi pekerti, serta dasar pergaulan dalam hal ini. Perlu keadaan dan pengembangan sifat, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta. Sebab dari keluargalah yang paling awal memberikan layanan interaksi kepada anak, seperti dalam periluku seorang ibu menyusui anaknya, menyayangi, memandikan, memberi makan, makan, membantu berpakaian, dan memberi perhatian kepada anak.
Penjelasan di atas menunjukan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab pendidik, tetapi merupakan tanggung jawab bersama dan tanggung jawab tersebut,  maka keluarga merupakan wahana pendidikan.
pengaruh keluarga amat besar pada proses perkembangan potensi dan pembentukan peribadi anak, komunikasi terhadap anaknya akan membawa dampak kehidupan anak dimasa kini maupun dimasa tuanya. Dalam mengambangkan potensi yang ada dalam dirinya, maka kelak pendidikan anak itu akan membekas pada kehidupan dan tingkah lakunya.
Berdasarkan asumsi di atas, mengisyaratkan suatu makna bahwa bimbingan dan kasih sayang orang tua mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap faktor kejiwaan seseorang motivasi orang  tua merupakan suatu upaya untuk membantu anak menanggulangi masalahnya dalam belajar.
Lingkungan sekolah sangat menentukan dalam kegiatan pendidikan pengajaran bahasa Indonesia merupaka sala satu kunci pendidikan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan di semua jenjang pendidikan di Indonesia.
Lingkungan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap proses belajar. Masyarakat yang terdiri dari orang tua yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri, dan mempumnyai kebiasaan yang tidak baik akan berpengaruh jelek pada murid sebab akan menggangu dalam proses belajar. Alasan memilih sekolah tersebut, karena Madrasah Aliyah Muallimin Makassar adalah salah satu sekolah yang menurut penulis cocok untuk dijadikan objek penelitian, juga sekolah tersebut pernah penulis tempati Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa tingkat prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XII  Madrasah Aliyah Muallimin Makassar sangat berpengaruh tehadap prestasi belajar bahasa Indonesia. Dilihat dari nilai rapor rata-rata 7. diharapkan prestasi siswa bisa menunjang dan lebih ditingkatkan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis terdorong untuk meneliti kembali dan mencoba dengan usaha maksimal terhadap pengaruh lingkungan dalam prestasi belajar bahasa Indonesia dengan judul penelitian “Pengaruh Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Mualimin Makassar”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah yaitu: Adakah Pengaruh Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.






C.    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendikripsikan pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.

D.    Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat:
1.      Menjadi masukan terhadap siswa, berhasil tidaknya seorang anak dalam menuntut ilmu ditentukan oleh lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
2.      Menjadi bahan masukan terhadap guru dan orang tua dalam meningkatkan pembinaan dan bimbingan kepada siswa yang mengalami, kesulitan dalam belajar.
3.      Menjadi bahan masukan kepada siswa untuk meningkatkan prestasi balajar pada bidang studi bahasa Indonesia.

E.     Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini, penulis mengambil judul: Pengaruh Lingkungan terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar
Penulis membaginya dalam tema bab yaitu :
Bab I Pendahuluan meliputi: Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
Bab II  Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pikir meliputi: Pengertian dan Bagan Kerangka Pikir.
Bab III Metode Penelitian meliputi: Variabel dan Desain Penelitian, Definisi Variabel, Populasi dan Sampel, Teknik pengumpulan data, dan Teknik Analisis Data.
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan meliputi: penyajian hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian.
BAB V Penutup yang meliputi: simpulan dan saran.














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.  Tinjauan Pustaka
1.      Pengertian lingkungan
Kata lingkungan mengandung arti atau meliputi banyak hal seperti: pendidikan, pendidik, keluarga, sekolah, masyarakat, adat-istiadat, dan situasi umum (politik,  ekonomi, sosial, dan kebudayaan).
Menurut Poerwadarminta (1982: 595) lingkungan adalah “semua yang mempengaruhi tingkahlaku mereka dan interaksi antara mereka”.
Menurut Settain (dalam Ngalin, 1999: 28) bahwa lingkungan (envioment) adalah meliputi kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkahlaku, pertumbuhan, perkembangan, atau live processes kecuali gen-gen.
Novak dan Gowing (dalam Ali, 2002: 6) mengistilahkan lingkungan fisik tempat belajar dengan istilah “millien” yang berarti konteks terjadinya pengalaman belajar. Lingkangan ini meliputi keadaan ruangan, tata ruang, dan berbagai situasi fisik yang ada disekitar tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Menurut Hamalik (1994: 140) lingkungan adalah segalah sesuatu yang berada disekitar kita yang ada hubungannya dan pengaruh terhadap diri kita. Dalam arti yang spesifik lingkungan adalah hal-hal atau sesuatu yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia. Berpengaruh artinya bermakna, dan berperan terhadap pertumbuhan serta perkembangan peserta didik.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka penulis berpendapat bahwa lingkungan adalah segala yang berada diluar dari anak yang dapat mempengaruhi perkembangan gengnya. Ada bagian lingkungan yang tidak dapat diubah atau dipengaruhi misalnya iklim dan ada pula bagian lingkungan yang dapat diubah atau dipengaruhi untuk kepentingan anak didik misalnya makanan, pakaian, rumah, lingkungan belajar, dan sebagainya. Bahkan ada juga bagian lingkungan yang sengaja ditujukan untuk kepentingan dengan usaha pendidikan yang merupakan bagian dan sarana pendidikan misalnya penyediaan buku bacaan.

2.      Jenis-jenis lingkungan
Dewasa ini baik di negara yang sudah maju maupun di negara sedang berkembang mulai disadari akan pentingnya memahami hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.
Dengan hubungan ini, Sertain (dalam Ngalim, 1999: 28) membedakan dalam tiga jenis lingnkungan yaitu:
a.       Lingkungan fisik (physical emvironmental), yaitu segala sesuatu di sekitar manusia yang berbentuk benda mati, rumah, kendaraan, gunung, air, dan sebagainya.
b.      Lingkungan biologis (biological inviromental) yaitu segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang berupa organisme hidup selain dari manusianya itu sendiri seperti binatang-binatang mulai dari besar sampai kecil, tumbuh-tumbuhan dari yang besar sampai yang terkecil.
c.       Lingkungan sosial/ masyarakat (social enverimental), yaitu semua orang/ manusia lain yang mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan social itu ada yang kita terimah secara langsung seperti dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain yang tidak langsung melalui radio dan televisi, dengan membaca buku, majalah dan berbagai cara yang lain.
Berdasarkan kutipan tersebut diatas, sangat jelas bahwa lingkungan masyarakat sesuatu faktor yang sangat kompleks dan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Lingkungan sebagai salah satu bagian dari komponen proses belajar mengajar tidak dapat dilepaskan dari kehidupan anak, sehingga dalam mengelolah kegiatan belajar mengajar kondisi lingkungan perlu diperhatikan baik pada taraf konseptual, maupun dari taraf operasional pengajaran.
Lingkungan yang dapat digunakan dalam proses pendidikan dan pengajaran, secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga jenis lingkungan belajar yaitu:
a.       Lingkungan keluarga.
Orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga sangat dibutuhkan contoh perkembangan dan pertumbuhan seorang anak. Hal ini jelas karena dalam lingkungan keluarga seorang anak memperoleh pendidikan. Sebagai pendidik yang utama dan pertama adalah orang tuanya sendiri. Dengan kata yang lain ibu dan bapaknya, sebagai pendidik harus memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan seorang anak.
Bila pendidikan yang diterima anak dalam lingkungan keluarga tidak baik, maka tidak akan memberikan kesempatan kepada anaknya untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya, maka kelak pendidikan anak itu akan membekas pada kehidupan dan tingkah lakunya. Sebaliknya bila pendidikan yang diterima anak dalam lingkungan keluarga baik maka akan memberikan kesempatan pada anaknya untuk mengembangkan segalah potensi yang ada dalam dirinya. Orang tua harus dapat bertindak seperti seorang guru disekolah, memberikan pendidikan dan pelajaran anaknya. Bila pendidikan dan pengajaran yang diberikan kepada anak itu baik, merupakan suatu modal yang besar bagi perkembangan anak.
Orang tua sebagai pendidik dalam rumahtangganya perlu adanya kerja sama yang erat antara ramah tangga dengan sekolah, sehingga anak dapat dibawa kepada tujuan yang memberikan keuntungan kepada kehidupan anak bila kelak anak itu dewasa, dan lepas dari pengawasan orang tuanya, pentingnya pendidikan anak-anak dalam rumahtangga yang dilaksanakan oleh orang tua, sudah dapat kita ketahui bersama. Tanpa adanya pendidikan yang diberikan kepada anak-anaknya dalam rumahtangga, maka anak itu akan tumbuh dan berkembang secara tidak wajar. Karena tujuan pendidikan yang dilaksanakan dalam rumahtangga adalah untuk membinah, membimbing, mengarahkan anak kepada tujuan  yang suci, maka secara tidak langsung anak itu dapat dibentuk atau diarahkan sesuai dengan keinginan orang tua.
b.      Lingkungan sekolah
Sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi. Segala aktivitas didalamnya direncanakan dengan sengaja. Untuk membimbing dan membina siswa dalam proses belajar. Sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawanya dari lingkungan keluarga.
Adapaun peranan sekolah dalam perkembangan anak didik diharapkan mampu mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa, dan Negara. Dalam hal ini tugas guru yang utama ialah memberikan pengetahuan (cognitive), sikap dan nilai (effektive), dan keterampilan (psychomotoric) kepada anak didik. Dengan kata lain, tugas guru yang utama terletak dilapangan pekerjaan.
Telah diketahui bersama bahwa sekolah adalah lembaga pendidikan formal, tempat membimbing, dan membina siswa dalam memperlancar proses belajar dalam keadaan tertentu dapat menyebabkan kesulitan belajar seperti kurangnya alat-alat, sarana, dan prasarana sekolah berupa gedung, perabot-perabotnya, dan kondisi lingkungan seperti kebersihan, keadaan suhu udara dan penerangan.
c.       Lingkungan masyarakat.
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa, masyarakat yang terdiri dari orang tua yang terpelajar, penjudi, suka mencuri, dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik. Akan berpengaruh jelek kepada anak yang berada disekitarnya siswa berpengaruh ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang disekitarnya. Akibatnya belajar terganggu dan siswa kehilangan semangat belajar karena perhatiannya semula terpusat kepada pelajaran. Akahirnya terpengaruh terhadap perbuatan yang selalu dilakukan orang-orang disekitarnya.
Sebaliknya, jika di lingkungan masyarakat adalah orang-orang yang terpelajar, mereka mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya dengan antusias dan cita-cita yang luhur agar supaya masa depan anaknya atau siswa terpengaruh dengan hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya.

3.      Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan sesuatu kegiatan untuk mendapatkan suatu prestasai yang telah dibayangkan didalam benak seseorang.
Prestasi adalah sesuatu yang telah dicapai, dikerjakan, dan dilakukan (Habeyb, 1997: 274).
Menurut Djamarah (1986: 286) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.
Sehubungan dengan pengertian di atas, maka secara singkat penulis memberikan arti bahwa yang di maksud dengan prestasi adalah suatu hasil yanga dicapai berkat kesungguhan atas usaha yang dilakukan. Segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari tentu dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan oleh penulis.
Prestasi yang dicapai oleh siswa dengan sangat memuaskan tidak terlepas dari belajar dengan tekun disertai dengan adanya kemauan untuk belajar. Karena itu apa bila berbicara prestasi, maka selalu dikaitkan dengan kegiatan belajar.
Menurut Abdurrahman (1993: 97) belajar adalah interaksi dengan individu, lingkungan yang membawa perubahan sikap, tindakan, perbuatan, dan perilakunya. Belajar diartikan juga sebagai semua upaya manusia atau individu memobilisasikan (menggerakkan dan mengarahkan) semua sumber yang dimilikinya (fisik, mental, intelektual, emosional, dan sosial) untuk memberikan gambaran atau jawaban (respon) yang tepat terhadap problema yang dihadapinya.
Cronbach (dalam Suryabrata, 1984: 247) mengemukakan bahwa “learning is shown by change in behavior as a result of experience”. Belajar yang sebaik-baiknya adalah memahami isi pelajaran yang telah dibacanya dengan menggunakan panca inderanya.
Witherington (dalam Naglim, 1999: 84) mengemukakan bahwa pelajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.
Menurut Slameto (1991: 2) mengemukakan bahwa belajar juga merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh studi perubahan tingkahlaku yang baru serta keseluruhan hasil yang telah dicapai dalam interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada juga kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
Belajar merupakan suatu perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan. Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai setelah melakukan kegiatan belajar hasil belajar tertuju pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar, merupakan indicator adanya dirajat, tingkah laku siswa (Hamalik, 1995: 159).
Kemudian Mappa (1977: 2) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa dalam bidang studi tertentu dengan menggunakan teks standar sebagai alat pengukur keberhasilan belajar seorang siswa.
Prestasi belajar merupakan suatu proses atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mengetahui daya nalar dikalangan siswa yang berada pada suatu jenjang pendidikan. Prestasi belajar adalah suatu hal yang terpenting pada suatu sekolah, sebab berhasil tidaknya seorang siswa atau pelajar tercermin pada prestasi belajar.
Peningkatan prestasi belajar itu dapat dijadikan pusat perhatian, baik terhadap orang tua maupun dikalangan guru sebab menjadi harapan orang tua siswa agar anaknya dalam proses balajar di sekolah mendapatkan prestasi dan dapat pula dikembangkan disaat anak tersebut berada pada jenjang pendidikan selanjutnya.

4.      Prestasi belajar bahasa Indonesia
Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi bahasa Indonesia setelah mengikuti proses belajar mengajar di suatu sekolah. Prestasi ini dapat dilihat melalui yang terdapat dalam rapor siswa setiap selesai ujian semester.
Sebagai upaya peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia pemerintah telah mengupayakan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, mulai dari bangku SD sampai dengan perguruan tinggi. Hal ini merupakan pencerminan dari pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatakan bahwa bahasa Negara adalah bahasa Indonesia.
Dilihat dari kedudukan dan fungsinya, bahasa Indonesia melebihi dari mata pelajaran yang lain. Hal ini dapat dilihat dari semua mata pelajaran yang disampaikan dalam bahasa Indonesia. Prestasi belajar bahasa Indonesia  sebagai hasil akhir proses belajar mengajar yang mempunyai fungsi sangat penting. Secara umum fungsi dan peranan prestasi belajar terhadap perkembangan pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.        Memberikan gambaran tingkat penguasaan materi pelajaran yang diberikan kepada siswa.
2.        Memberikan konfirmasi tentang kesulitan dan hambatan yang dialami siswa untuk selanjutnya menjadi kriteria efektif dalam melakukan bimbingan dan penyuluhan disekolah.
3.        Menilai tingkat efektifitas, dan
4.        Menjadi landasan dalam mengambil keputusan pendidikan serta menjadi perangsang untuk belajar dalam upaya meningkatkan siswa mencapai prestasi belajar yang lebih baik dan memuaskan.

5.      Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Prestasi belajar sebagai hasil dari proses belajar mengajar yang sangat diharapkan untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan ada pun faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri atas dua, yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri individu (faktor internal) dan faktor yang bersumber dari luar individu (faktor eksternal).
a.       faktor internal
faktor internal adalah faktor yang bersumber dari dalam individu. Faktor yang bersifat internal ini dapat mempengaruhi prestasi belajar dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor fisik dan fisikis kedua faktor ini berkaitan satu sama lain dimana masing-masing terdiri dari beberapa aspek:
1.      Faktor fisiologis
Faktor fisiologis yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan fisik atau jasmani siswa yang meliputi keadaan pencernaan, pernafasan, peredaran darah, urat syaraf, dan termasuk didalamnya yaitu konstitusi tubuh adalah tinggi, besar, dan berat. Untuk mengetahui keadaan jasmanai setiap orang sejak dilahirkan telah menunjukan adanya perbedaan-perbadaan keadaan fisik atau konstitusi tubuh berlainan. Menyebabkan sikap dan sifat-sifat yang berbeda-beda, karena kondisi fisik mempunyai pengaruh  terdadap proses siswa kapan dan dimana saja maka kondisi fisik ini harus di perhatikan dijaga sebaik mungkin
2.      Faktor psikologis
faktor psikologis yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan  kejiwaan. Faktor ini lebih kompleks dari faktor fisik, karena proses belajar itu lebih didominasi oleh unsur psikologos. Aspek-aspek fisik hanyalah sebagai dan media persepsi aspek-aspek psikologos yang erat kaitannya dengan prestasi belajar lain:
Motivasi adalah pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia bergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu, sehingga mempunyai hasil atau tujuan tetentu. Motivasi merupakan pendorong bagi perbuatan seseoarang yang menyangkut soal mengapa seseorang berbuat demikian dan apa tujuannya sehingga ia berbuat demikian untuk mencari jawaban pertanyaan tersebut, mungkin harus mencari apa yang mendorongnya (dari dalam) dan pada stimulus (faktor luar) yang menariknya untuk melakukan perbuatan.
Usaha untuk mengembangkan motivasi yang baik pada anak didik agar menjadi manusia yang berkualitas. Yang harus dilakukan adalah membina pribadi anak didik agar dalam diri anak tersebut mempunyai mempunyai sifat-sifat yang mulia, luhur dan dapat diterima masyarakat, untuk itu berbagai usaha yang dapat dilakukan agar dapat mengatur dan menyediakan situasi-situasi baik dalam lingkungan keluarga maupun di sekolah  yang memungkinkan timbulnya persaingan yang sehat antara anak didik membangkitkan self competition dengan jalan menimbulkan perasaan puas terhadap hasil dan prestasi yang dicapai sejak kecil. Membiasakan anak didik mendiskusikan suatu pendapat untuk memperkuat motivasi yang baik.
b.      Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar individu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi siswa dalam belajar dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.      Faktor yang datang dari sekolah.
Pengaruh yang datang dari sekolah juga turut menentukan kesuksesan belajar siswa, dapat berupa:
a.       Interaksi guru dengan siswa.
b.      Hubungan antara siswa
c.       Standar pelajaran di atas ukuran.
d.      Kurikulum.
e.       Media pengajaran atau alat peraga yang dipakai dalam menjunjung proses belajar mengajar.
f.       Keadaan gedung (sarana dan prasarana).
g.      Cara penyajian guru tentang materi pelajaran.
h.      Metode belajar.
i.        Pelaksanaan disiplin/ tata tertib di sekolah.
j.        Tugas rumah (ekstrakurikuler).
2.      Faktor yang datang dari masyarakat
Pengaruh yang datang dari masyarakat juga turut menentukan kesuksesan belajar siswa, dapat berupa:

a.       Media massa, baik cetak maupun elektronik.
b.      Teman bergaul yang kurang konstruktif.
c.       Aktivitas-aktivitas lain sepaerti olahraga.
d.      Cara hidup lingkungan (tetangga).
3.      Faktor yang datang dari keluarga
Pengaruh yang datang dari keluarga juga dapat mempengaruhi kesuksesan belajar siswa, dapat berupa:
a.       Cara mendidik orang tua (bersifat otoriter, liberal, dan demokrasi).
b.      Suasana keluarga, ada keluarga yang selalu diliputi suasana permusuhan, perselisihan, dan kericuhan sehingga tidak ada keharmonisan.
c.       Keadaan ekonomi keluarga.
d.      Latar belakang kebudayaan yang berlaku dalam keluarga.
Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, adapun beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yang dapat di pandang sebagai faktor khusus ini adalah berupa ketidakmampuan belajar yang muncul sebagai indicator adanya ketidak normalan psikis yang dapat menyebabkan merosotnya prestasi belajar siswa, seperti ketidak mampuan mengerjakan soal-soal bahasa Indonesia.



B.     Kerangka Pikir
Kerangka pikir yang dikemukakan didalam penelitian ini adalah merupakan garis besar struktur teori yang digunakan sebagai penunjang dan arahan penelitian dalam menemukan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan. Penelitian ini membatasi kajian pada masalah Pengaruh Lingkungan Terhadap Prestasi Balajar siswa kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.

BAGAN KERANGKA PIKiR
Text Box: Lingkungan
 














C.    Hipotesis
Winarso Surachmad (1985: 30) mengemukakan bahwa hipotesis adalah perumusan jawaban sementara terhadap suatu soal yang di maksud sebagai tuntunan sementara dalam penyelidikan untuk memperoleh jawaban sementara.
Hipotesis adalah pernyataan sementara yang merupakan suatu dugaan atau terkaan tentang apa saja yang diamati dalam usaha untuk memahaminya. Hipotesis itu adalah kemungkinan benar, dan kemungkinan salah. Hipotesis ini ditolak jika ternyata tidak sesuai, dan diterima jika data yang dikumpulkan membenarkannya.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
Ada Pengaruh Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia siswa kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar”.










BAB III
METODE PENELITIAN


A.    Variabel dan Desain Penelitian
1.      Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu penelitian yang dilaksanakan untuk menemukan jawaban masalah yang dirumuskan, identifikasi variabel penelitian merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh peneliti untuk memastikan variabel-variabel apa saja yang dilibatkan dalam penelitian ini. Hal ini sejalan dengan pendapat Roni Henitjo Soemitro (dalam Suwanti, 1989: 31) yang menyatakan bahwa peneliti perlu mengidentifikasi variabel-variabel itu didefenisikan, diklasifikasikan, dan ditentukan cara atau instrumen penelitiannya.
Variabel adalah gajala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian. Hadi (dalam Arikunto, 1992: 8) mendefenisikan bahwa variabel sebagai gejala yang bervariasi, gejala adalah objek penelitian yang bervariasi baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu lingkungan sebagai variabel bebas (variabel x), dan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia sebagai variabel terikat (variabel y). 

 
2.      Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu cara yang dilakukan dengan menguraikan data dengan angka-angka. Peneliti ini didesain secara sistematis agar dapat diperoleh data yang akurat, diolah dengan cermat dan menghasilkan kesimpulan yang dapat dipercaya.
Desain penelitian ini menggunakan angket dan dokumentasi sebagai instrument untuk menjaring data yang diperlukan. Instrumen penelitian tersebut disusun sedemikian rupa agar data yang diperoleh sesuai dengan data yang diperlukan. Data yang diperoleh dari distribusi angket adalah lingkungan, sedangkan data dokumentasi diperoleh dari nilai rapor bahasa Indinesia yang diterima siswa setelah selesai mengikuti semester.
  
B.     Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan variabel penelitian, maka dilakukan defenisi variabel secara operasional, lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar siswa yang berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Lingkungan adalah segalah sesuatu yang berada disekitar siswa yang berpengaruh terhadap siswa, dalam penelitian ini lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan keluarga, dan masyarakat. Lingkungan keluarga adalah orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga sangat dibutuhkan oleh perkembangan dan pertumbuhan seorang anak. Lingkungan sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi segala aktivitas didalamnya terencanakan dengan sengaja. Lingkungan masyarakat adalah kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa, masyarakat yang terdiri dari orang tua yang terpelajar, penjudi, suka mencuri, dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik. Akan berpengaruh jelek kepada anak yang berada disekitarnya siswa berpengaruh ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang disekitarnya. Akibatnya belajar terganggu dan siswa kehilangan semangat belajar karena perhatiannya semula terpusat kepada pelajaran. Akahirnya terpengaruh terhadap perbuatan yang selalu dilakukan orang-orang disekitarnya.
Sebaliknya, jika di lingkungan masyarakat adalah orang-orang yang terpelajar, mereka mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya dengan antusias dan cita-cita yang luhur agar supaya masa depan anaknya atau siswa terpengaruh dengan hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya.
Prestasi belajar adalah sesuatu yang telah dicapai, dikerjakan, dan dilakukan. Prestasi belajar bahasa Indonesia adalah hasil yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi bahasa Indonesia. Setelah mengikuti proses belajar mengajar di suatu sekolah.
Intelegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk brfikir dan bertindak secara terarah serta mengelolah dan menguasai lngkungan secara efektif. Intelenjensin seseorang memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan seseorang untuk menjalani pendidikan, kecerdasan atau intelejensi seorang anak untuk dapat diberi kesempatan untuk bergerak dan berkembang dalam bidang yang ditekuni.
Minat adalah kecenderungan jiwa untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap sesuatu objek. Minat dalam peserta didik sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar, karena minat sebagai daya tarik untuk memperhatikan, bahkan untuk melakukan konsentrasi terhadap pelajaran atau bidang studi yang sedang diikuti. Minat yang besar untuk belajar akan menambah perasaan tenang terhadap pengajar dan lebih memudahkan berlangsungnya proses belajar mengajar yang optimal. 
Bakat adalah aktualisasi potensial yang sering pula disebut sebagai kemampuan khusus individu. Suatu potensi yang dibawa sejak lahir kemudian dikembangkan oleh lingkungan melalui berbagai kegiatan, pengalaman, dan latihan. Bakat mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses dan hasil belajar individu sehingga hampir tidak ada orang yang membantu pernyataan bahwa individu yang belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya ia akan berhasil, sukses, dan berprestasi. Apakah itu, bidang pelajaran atau bidang lain dalam berbagai aktivitas atau kegiatan.
Bakat yang dimiliki peserta didik dapat berkembang apabila ada kerja sama antara pengajar, siswa, dan orang tua siswa. Melakukan berbagai bentuk kegiatan misalnya guru memberikan pelajaran tambahan yang berhubungan dengan bakat yang dimiliki anak didik. Usaha-usaha ini hendaknya dilakukan dengan kontinyu untuk mencapai hasil yang maksimal.
C.    Populasi dan Sampel
  1. Populasi
Populasi adalah seluruh objek penelitian, baik berupa manusia, peristiwa, maupun gejala yang terjadi (Ali, 1995: 5)
Menurut Hadi, (1986: 220) bahwa populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka populasi diartikan sebagai keseluruhan yang diteliti (objek penelitian). Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar. Untuk lebih jelasnya mengenai populasi siswa kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar, sebanyak 21 orang.

  1. Sampel
Sampel menurut Hadi adalah “sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi”. (1988: 221). Suharsimi mengatakan bahwa pengertian sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga benar-benar dapat mewakili dari populasi. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini yakni apabila dalam subjeknya kurang dari 100 lebih baik secara keseluruhan sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi (1992: 104). Dari pengertian tersebut maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh dari jumlah keseluruhan siswa kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar sebanyak 21 orang. Dengan sampel total digunakan, yakni keseluruhan populasi yang dijadikan sampel.

D.    Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan tehnik angket dan dokumentasi.
1.     Angket
Angket yaitu cara yang dilakukan dengan menyiapkan daftar pertanyaan terlebih dahulu sesuai dengan tujuan penelitian yang kemudian disebarkan kepada responden untuk diisi.dalam hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang menggambarkan tentang pengaruh lingkungan siswa. Angket ini terdiri dari 10 nomor didistribusikan dalam bentuk pilihan ganda. Pada setiap nomor terdapat 4 option dengan bobot nilai yang berbeda-beda nilai setiap pilihan adalah berdasarkan kualitas pilihan itu. Kriteria penilaian hasil kerja siswa pada angket tersebut adalah sebagai berikut :
            Pilihan ( a ) berbobot 4;
            Pilihan ( b ) berbobot 3;
            Pilihan ( c ) berbobot 2;
            Pilihan ( d ) berbobot 1.



2.                                                                                                 Dokumentasi
Data dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara melalui hasil tulisan. Data dikumpulkan dengan pencatatan melalui dokumentasi atau arsip-arsip laporan.
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai prestasi belajar siswa.data ini diperoleh dari buku rapor atau daftar nilai siswa kelas XII tahun pelajaran 2008/ 2009 yang terdapat pada bangian administrasi sekolah.

E.     Teknik Analisis Data
Teknik analisis data digunakan untuk mengkaji kebenaran hipotesis yang diajukan berdasarkan variabel-variabel yang diteliti. Teknik analisis data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik koefisien korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

Rxy           =


(Sutrisno,  Hadi. 1994: 122)



Keterangan rumus:
rxy = Koefesien korelasi antara variabel x dan y
x    = Variabel lingkungan siswa
y    = Variabel prestasi belajar bahasa Indonesia
x 2  = Kuadrat dari variabel x
y 2  = Kuadrat dari variabel y
N   = Jumlah siswa yang diteliti 
       




























BAB IV
HASI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Penelitian
Pada bagian ini dikemukakan hasil penelitian tentang pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.
Data diperoleh melalui pemberian angket untuk Variabel lingkungan dan prestasi belajar Bahasa Indonesia diambil dari buku rapor siswa pada semester ganjil tahun pelajaran 2009-2010. Data tersebut dapat dikemukakan pada table berikut ini.
Tabel. 1: Distribusi Hasil Penelitian…………………30
No
Kode Sampel
Skor Angket (x)
Prestasi Belajar Bahasa Indonesia (y)
1
001
36
7
2
002
38
7
3
003
37
6
4
004
34
7
5
005
34
6
6
006
33
7
7
007
34
7
8
008
33
6
9
009
34
6
10
010
30
7
11
011
36
7
12
012
73
8
13
013
32
8
14
014
34
6
15
015
35
7
16
016
31
7
17
017
34
6
18
018
34
7
19
019
33
7
20
020
33
6
21
021
37
6
Data yang ada pada tabel 1: akan diolah kembali kedalam tabel kerja sebagai berikut:
Tabel 2. Tabel kerja dari tabel 2…………….31
No
X
Y
X2
Y2
XY
1
36
7
1296
49
252
2
38
7
1444
49
266
3
37
6
1369
36
222
4
34
7
1156
49
238
5
34
6
1156
36
204
6
33
7
1089
49
231
7
34
7
1156
49
238
8
33
6
1089
36
198
9
34
6
1156
36
204
10
30
7
900
49
210
11
36
7
1296
49
252
12
73
8
5329
64
584
13
32
8
1024
49
224
14
34
6
1156
36
204
15
35
7
1225
49
245
16
31
7
961
49
217
17
34
6
1156
36
204
18
34
7
1156
49
238
19
33
7
1089
49
231
20
33
6
1089
36
198
21
37
6
1369
36
222
N21
Σ= 755
140
Σ= 28661
Σ= 940
Σ = 5082

Diketahui:
N                        = 21
X                        = 755
Y                        = 140
X2           = 28661
Y2           = 940
XY          = 5082

Jika  rxy =
=
=
          = 0,475
Setelah nilai r=0,475 diperoleh, maka dikonsultasikan dengan r-tabel signifikan 5% dengan n=21, maka nilai r-tabel=0,433
B.     Pembahasan Hasil Penelitian
Penyajian hasil analisis data dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Data-data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data tentang Pengaruh Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar. Tentang pengaruh lingkungan diperoleh dari tanggapan siswa melalui penyebaran angket kepada siswa kelas XII Madrasah, dari hasil tanggapan siswa inilah yang kemudian diolah.
Sedangkan data mengenai prestasi belajar siswa diperoleh melalui analisis dokumentasi yaitu nilai rapor semester ganjil, nilai tersebut yang menjadi data penelitian.
Dari hasil pengelolahan data di atas, diperoleh nilai rxy=0,475. Selanjutnya ditetapkan bahwa tingkat signifikasi penerimaan adalah 5% dengan ketentuan r xy > r-tabel diterima dan sebaliknya jika rxy < r-tabel H2 ditolak.
Setelah nilai rxy (0,475) dikonsultasikan dengan nilai r-tabel dengan besarnya sampel 21, ternyata taraf signifikan 5% diperoleh nilai r-tabel sebesar 0,433. dengan demikian nilai rxy (0,475) lebih besar dari nilai r-tabel (0,433). Jadi HI diterma.
Berarti ada pengaruh lingkungan sebagai berikut:
1.      Faktor yang datang dari sekolah.
Pengaruh yang datang dari sekolah juga turut menentukan kesuksesan belajar siswa, dapat berupa:
a.       Interaksi guru dengan siswa.
b.      Hubungan antara siswa
c.       Standar pelajaran di atas ukuran.
d.      Kurikulum.
e.       Media pengajaran atau alat peraga yang dipakai dalam menjunjung proses belajar mengajar.
f.       Keadaan gedung (sarana dan prasarana).
g.      Cara penyajian guru tentang materi pelajaran.
h.      Metode belajar.
i.        Pelaksanaan disiplin/ tata tertib di sekolah.
j.        Tugas rumah (ekstrakurikuler).
2.      Faktor yang datang dari masyarakat
Pengaruh yang datang dari masyarakat juga turut menentukan kesuksesan belajar siswa, dapat berupa:
a.       Media massa, baik cetak maupun elektronik.
b.      Teman bergaul yang kurang konstruktif.
c.       Aktivitas-aktivitas lain sepaerti olahraga.
d.      Cara hidup lingkungan (tetangga).
3.      Faktor yang datang dari keluarga
Pengaruh yang datang dari keluarga juga dapat mempengaruhi kesuksesan belajar siswa, dapat berupa:
a.       Cara mendidik orang tua (bersifat otoriter, liberal, dan demokrasi).
b.      Suasana keluarga, ada keluarga yang selalu diliputi suasana permusuhan, perselisihan, dan kericuhan sehingga tidak ada keharmonisan.
c.       Keadaan ekonomi keluarga.
d.      Latar belakang kebudayaan yang berlaku dalam keluarga.

           





















BAB V
PENUTUP

A.    Simpulan
Lingkungan adalah segalah sesuatu yang berada disekitar siswa yang berpengaruh terhadap siswa, dalam penelitian ini lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka di kemukakan simpulan sebagai berikut:
1.      Nilai r-hitung yang diperoleh lebih besar yaitu 0,475 dari pada nilai r-tabel yaitu 0,433 atas dasar signifikan 5%. Diambil dari nilai rapor kelas XII semester ganjil Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.    
2.      Ada pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar. Adapun urutan lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa adalah lingkungan, keluarga yaitu orangtua dan anak, lingkungan sekolah yaitu guru dan siswa, dan lingkungan masyarakat yaitu masyarakat setempat (masyarakat sekitarnya).

B.     Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
  1. Di dalam meninkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa di sekolah disarankan agar koordinasi dan komunikasi yang baik antara orangtua dengan guru di sekolah dibina dengan baik.
  2. Disarankan kepada orangtua, agar memperhatikan anaknya serta memberikan bimbingan dalam belajar dirumah.
  3. Disarankan kepada, agar melaksanakan tugasnya sesuai dengan kode etik guru,tanpa membeda-bedakan siswanya.
  4. Di dalam meningkatkan mutu pendidikan maka disarankan agar semua pihak yang terkait utamanya departemen pendidikan nasional memberikan fasilitas yang cukup disemua sekolah.












DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman. 1993. Pengelolaan Pelajaran. Ujung Pandang: Bintang Selatan.
Ali, Muhammad. 1995. Penelitian Kepemimpinan Produser dan Strategi. Bandung: Angkasa.

                    . 2002. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algasindo.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Presodur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Tarsito.

Djamara, Syaiful Bahri. 1986. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.

Habeyb. 1997. Kamus Popular, Cet XV. Jakarta: Centra.
Hadi, Sutrisno. 1986. Statistik II. Jakarta: Bina Aksara.
                      . 1994. Statistik II. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bhakti.
                      . 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: bumi aksara.
Mappa, Syamsu. 1977. Aspirasi Pendidikan Lingkungan Sosial dan Proses Belajar. Jakarta: IKIP Negeri.

Ngalim Purwanto, MP. 1999. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Poerdarminto, W. J. S. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.

Surachmat, Winarno. 1985. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Jakarta: Riefika Aditya.

Suryabrata, Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.
Suwanti, Sri. 1989. Korelasi Antara Kemampuan Membaca Pemahaman Dan Prestasi Siswa Kelas III SMP Negeri 18 Ujung Pandang. Skripsi. FKIP: Universitas Muhammadiyah Makassar.








































LAMPIRAN
Tabel. 1: Distribusi nilai bobot angket yang diperoleh siswa Madrasah Aliyah Muallimin Makassar.
No
Kode Sampel
No Item
Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
001
4
4
4
4
4
3
4
4
3
2
36
2
002
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
38
3
003
3
4
3
3
4
3
3
4
4
3
37
4
004
3
4
3
3
4
3
3
4
4
3
34
5
005
4
3
4
3
4
3
3
4
3
2
34
6
006
3
3
4
4
4
3
4
3
3
2
33
7
007
4
3
4
4
4
4
3
3
3
2
34
8
008
3
4
4
3
4
3
4
3
3
2
33
9
009
3
3
4
3
4
4
3
4
4
2
34
10
010
3
4
3
3
3
3
4
2
3
2
30
11
011
4
4
4
4
4
4
3
4
2
3
36
12
012
4
4
3
4
3
4
3
3
4
3
35
13
013
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
37
14
014
4
3
3
3
4
3
3
3
4
2
32
15
015
4
3
4
3
4
4
4
3
4
2
35
16
016
3
4
4
3
4
4
4
3
2
3
34
17
017
4
3
3
3
4
3
3
3
3
2
31
18
018
3
4
3
4
4
4
3
4
3
2
34
19
019
4
3
4
4
3
3
3
2
4
3
33
20
020
4
3
4
4
3
3
3
4
3
2
33
21
021
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
47


Tabel 2. Nilai-nilai r Product Moment

No
Taraf
Signifikan
N
Taraf
Signifan
N
Taraf
Signifikan
5%
1%
5%
1%
5%
1%
3
0,977
0,999
26
0,388
0,946
55
0,266
0,345
4
0,950
0,990
27
0,381
0,487
60
0,254
0,330
5
0,878
0,959
28
0,374
0,478
65

0,317



29
0,367
0,470
70
0,235
0,306
6
0,811
0,917
30
0,361
0,463
75
0,227
0,296
7
0,754
0,874






8
0,707
0,834
31
0,355
0,456
80
0,220
0,286
9
0,606
0,798
32
0,349
0,449
85
0,213
0,278
10
0,632
0,765
33
0,339
0,436
90
0,207
0,270



34
0,339
0,436
95
0,202
0,263
11
0,602
0,735
35
0,334
0,430
100
0,195
0,256
12
0,576
0,708






13
0,553
0,648
36
0,329
0,424
125
0,176
0,230
14
0,532
0,661
37
0,325
0,418
150
0,159
0,210
15
0,514
0,641
38
0,320
0,413
175
0,148
0,181



39
0,316
0,408
200
0,138
0,181
16
0,497
0,632
40
0,312
0,403
300
0,113
0,148
17
0,482
0,690






18
0,468
0,590
41
0,308
0,398
400
0,098
0,128
19
0,456
0,757
42
0,304
0,393
500
0,088
0,115
20
0,444
0,561
43
0,301
0,389






44
0,297
0,384
600
0,080
0,105
21
0,433
0,549
45
0,294
0,380
700
0,074
0,115



RIWAYAT HIDUP
 

ASRIANTI, lahir pada tanggal 10 November 1985 kabupaten Bantaeng tepatnya di kelurahan Letta. Anak ketujuh dari tujuh bersaudara dari pasangan Hj. Nuriana dan H. Solle.
Penulis memulai Pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri 10 Pasorongi pada tahun 1992 dan tamat pada tahun 1998. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan Pendidikan di SLTP Negeri I Bantaeng kemudian tamat tahun 2001, penulis melanjutkan Pendidikan ke SMU Negeri I Bantaeng dan tamat tahun 2004.
Selanjutnya tahun 2005 melanjutkan ke perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar dengan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Akhirnya, penulis mengajukan judul skripsi dan disetujui oleh Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penulis pun melanjutkan penelitian dengan judul skripsi “Pengaruh Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Muallimin Makassar” yang diajukan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.