KORELASI CATATAN SISWA DENGAN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XII SMA MUHAMMADIYAH 6 MAKASSAR



 
BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan yang amat  penting untuk menjamin kelangsungan hidup di Negara dan bangsa. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Guna mewujudkan tujuan diatas diperlukan usaha yang keras dari masyarakat maupun pemerintah. Masyarakat Indonesia dengan laju perkembangannya masih menghadapi masalah berat, terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi, dan efesiensi pendidikan.
Departemen pendidikan nasional sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pendidikan dan telah melakukan  sistem pembaruan dan sistem pendidikan. Usaha tersebut antara lain adalah penyempurnaan kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana, serta peningkatan kualitas tenaga pengajar.      Guru sebagai salah satu unsur manusiawi dalam kegiatan pendidikan mempunyai tanggung jawab yang tidak ringan untuk keberhasilan pendidikan. Boleh dikatakan bahwa guru adalah faktor yang paling menentukan keberhasilan pendidikan di tanah air, karan gurulah ujung tombak pendidikan, sebab guru secara langsung mempengaruhi, membimbing, dan mengembangkan siswa. Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik seorang guru harus menguasai komponen pengetahuan dan keterampilan, sikap serta nilai yang terintegrasi dengan baik dalam keseluruhan pribadinya.
Sehubungan dengan hal diatas, bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang sangat penting disekolah, bukan saja karena bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi yang terpenting dalam masyarakat, bahkan juga karena penguasaan bahasa yang baik sangat membantu siswa untuk memahami mata pelajaran yang lain. Seorang yang menguasai bahasa Indonesia dengan baik tentu akan mudah memahami semua mata pelajaran yang tertulis dalam bahasa Indonesia. Sebaliknya yang kurang menguasai bahasa Indonesia akan mengalami hambatan dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Misalnya: Bagaimana seorang siswa akan menyelesaikan soal bahasa Indonesia jika tidak memahami soal dengan baik? Bagaimana seorang siswa dapat mengemukakan pendapatnya secara jalas sehingga dapat dipahami oleh orang lain kalau kemampuan kosa katanya kurang memadai untuk mengungkapkan pikirannya itu ? Bagaimana seorang dapat menyusun kalimat dengan baik sehingga dapat dipahami oleh orang lain kalau dia tidak memahami struktur kalimat dengan baik. Pada kurikulum telah dinyatakan bagaimana pelajaran harus diberikan dan bagaimana cara siswa belajar agar dapat mencapai tujuan pelajaran. Cara belajar yang baik tentu sangat berpengaruh bagi keberhasilan siswa. Dasar yang perlu dipahami oleh siswa dalam belajar ialah bagaimana cara belajar yang teratur dan hemat tenaga tentunya memerlukan teknik yang baik. Hanya dengan bekerja secara teratur seorang siswa akan memperoleh hasil yang baik misalnya:
-     Ia harus mengikuti pelajaran secara teratur.
-     Ia harus membaca buku pelajaran secara teratur.
-     Catatan pelajaran harus disusun secara teratur.
-     Alat-alat  belajar harus disiapkan secara teratur.
Menurut Humalik (1983: 50) cara mengikuti pelajaran yang baik adalah:
-          Persiapan; yang harus dilakukan adalah mempelajari bahan pelajaran yang sebelumnya diajarkan, mempelajari bahan yang akan dibahas, dan mencatat atau merumuskan pertanyaan tentang materi atau bahan pelajaran yang belum dipahami.
-          Aktivitas selam mengikuti pelajaran, hal yang perlu diperatikan selama mengikuti pelajaran antara lain kehadiran, kosentrasi, catatan pelajaran, dan partisifasi terhadap belajar.
-          Memantapkan hasil belajar, Surya Brata (1989: 39) mengemukakan bahwa “ untuk memantapkan hasil belajar maka harus membaca kembali buku catatan pelajaran “.

Kalau hal ini sudah menjadi kebiasaan seorang siswa dalam mengikuti pelajaran dan rajin mencatat pelajaran yang diterangkan oleh gurunya, tentu prestasi belajarnya akan meningkat. Keteraturan belajar dan rajin mencatat apa yang diterangkan oleh guru harus diperhatikan dengan baik setiap siswa selama mengikuti pelajaran, siswa harus diwajibkan untuk mencatat semua uraian yang dianggap penting misalnya pokok-pokok pikiran, pendapat, defenisi, dan istilah-istilah yang terdapat dalam pelajaran tersebut. Catatan pelajaran yang baik adalah yang mudah dipahami oleh siswa yang berisi mata pelajaran tertentu kemudian ditulis diatas kertas dalam bentuk garis besar.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang “ korelasi catatan siswa dengan peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah korelasi catatan siswa dengan peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar?

C.   Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi yang jelas tentang korelasi catatan siswa dengan peningkatan prestasi belajar bahasa siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar.

D.  Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1.         Memberikan informasi kepada guru untuk tetap mempertahankan dan memeriksa catatan siswa, karena hal tersebut merupakan wujud keberhasilan belajar mengajar khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia.
2.         Memotivasi siswa untuk lebih mempertahankan catatan sebagai salah satu penunjang dalam peningkatan prestasi belajar.
3.         Menjadi bahan acuan dan rujukan dalam usaha peningkatan mutu pelajaran yang dapat mengacuh pada peningkatan kualitas proses belajar mengajar.



                                                                                     





 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A.    Tinjauan Pustaka
1.      Pengertian Catatan dan Manfaat Buku Catatan
a.       Pengertian Catatan
             Catatan adalah hasil mencatat. Selanjutnya dikatakan bahwa mencatat adalah menuliskan sesuatu untuk peringatan dalam buku. (Kamus umum bahasa Indonesia, 2000: 64).
Berdasarkan  pengertian catatan diatas, maka catatan siswa dapat diartikan sebagai buku catatan siswa yang berisi materi pelajaran yang berhubungan dengan mata pelajaran tertentu. Jadi, yang dimaksud penulis, catatan siswa dalam penelitian ini adalah buku catatan siswa yang berisi materi pelajaran bahasa Indonesia yang telah disajikan oleh guru selama dalam proses belajar.
The Liong Gie (1998: 81) mengemukakan pendapat tentang catatan siswa sebagai berikut:
Kalimat-kalimat catatan pelajaran cukup pendek-pendek saja hendaknya dengan menggunakan kata-kata sendiri, kecuali untuk catatan-catatan yang berupa definisi-definisi dimana dikehendaki rumusan yang tepat. Kalau seorang siswa atau dapat meningkatkan uraian guru yang kadang-kadang panjang lebar, dalam kata-katanya sendiri, ini berarti bahwa ia mengerti batas apa yang diuraikan itu. Contoh-contohnya yang penting dapat juga dicatat seperlunya, tetapi tidak perlu dalam bentuk cerita seperti uraian guru, cukup dengan satu, dua perkataan saja untuk keperluan asosiasi kelak (Liong Gie,1979: 81).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang penggunaan catatan siswa yang hubungannya dengan prestasi belajar bahasa Indonesia. Adapun topik yang dipilih penulis untuk menguraikan masalah tersebut adalah “ Korelasi catatan siswa dengan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar”.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keadaan di lapangan tentang hubungan catatan siswa dengan prestasi belajar bahasa Indonesia. Hubungan kedua hal tersebut belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, dibutuhkan penyelidikan melalui suatu penelitian ilmiah untuk mengungkapkannya. 
b.      Manfaat Buku Catatan
Pada umumnya siswa memakai buku tulis untuk mencatat mata pelajaran untuk setiap mata pelajaran dipergunakan sebuah buku tulis, adapula siswa yang mencatat semua mata pelajaran pada sebuah buku notes yang besar, setiap  pelajaran yang diikuti berturut-turut dicampur menjadi satu dalam notes itu dengan anggapan bahwa hal itu lebih praktis.
The Liong Gie (1998:78) mengupas manfaat buku catatan. Pertama, buku catatan pelajaran dengan lembaran-lembaran yang terlepas akan menghemat kertas, karena setiap lembar kertas dapat dipakai kalau memakai buku tulis, pada akhir tahun pelajaran tertentu ada lembaran-lembaran yang tidak terpakai. Selanjutnya, buku catatan pelajaran memungkinkan seorang siswa  menghimpun semua mata pelajaran pada satu tempat. Dengan demikian ini memenuhi syarat kepraktisan yang dikehendaki itu.
Buku catatan meningkatkan pula seorang siswa memperbaiki catatannya tanpa merusakkan seluruh buku. Misalnya, ada satu halaman yang catatannya salah atau kacau, halaman itu dapat diperbaiki atau disalin diatas selembar kertas lain dengan tidak mengganggu halaman berikutnya. Akhirnya, buku catatan itu memudahkan semua catatan pelajaran dibagi-bagi atau diatur kembali menurut pokok persoalannya dengan jalan memindah-mindahkan lembaran-lembaran itu seperlunya.
Catatan yang baik adalah catatan pelajaran yang mudah dipahami oleh siswa kemudian ditulis diatas kertas dalam bentuk garis besar.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh siswa atau mahasiswa untuk membuat catatan pelajaran yang baik adalah Sebagai berikut:
a.       Setiap siswa harus rajin mengikuti tiap-tiap mata pelajaran.
b.      Mencatat  pelajaran berarti, mendengarkan penjelasan guru, menangkap penjelasan tersebut, mengolah di dalam otak, dan kemudian ditulis di atas kertas.
c.       Memilih tempat duduk dibagian  depan sehingga mudah melihat, mendengarkan, dan dapat menulis dengan sempurna.
d.      Diusahakan agar dapat berkonsentrasi dalam mengikuti materi pelajaran.
e.       Dalam menangkap pelajaran, mencatat pelajaran jangan menulis setiap kata, setiap kalimat yang diberikan oleh guru, dan jangan menulis dengan steno. tetapi tulislah persoalan-persoalan yang penting saja.
f.       Mengikuti pelajaran sendiri berarti telah melatih mata, telinga, tangan, dan otak untuk belajar serempak.
g.      Dalam mengikuti pelajaran (mencatat) dapat bekerjasama dengan kawan lainnya yang bersifat saling mengisi dan saling melengkapi hasil catatan.
h.      Jangan mengandalkan meminjam catatan orang lain karena hal itu akan mendidik malas dalam diri sendiri, yang akhirnya enggan mengikuti suatu mata pelajaran.
i.        Apabila ada bagian penjelasan materi pelajaran yang terlewat, kosongkan dulu beberapa baris, kemudian ikutilah penjelasan keterangan berikutnya.
j.        Jangan membuat catatan pelajaran dari bermacam-macam pelajaran dalam satu buku serempak
Menurut Ahmadi ( C. Crawfed 1950: 11-12) tentang membuat catatan pelajaran yang baik antara lain:
1.      Sediakan kertas lembaran  bergaris, berilah lubang pada sisinya untuk disimpan pada tempat tertentu.
2.      Catatlah pokok-pokok persoalan yang penting saja dalam menerima pelajaran
3.      Hasil mencatat materi pelajaran agar dibaca ulang pada hari itu juga, kalau perlu diadakan perbaikan.
4.      Tiap-tiap kertas agar dihimpun dalam satu tempat hasil mengikuti palajaran.
5.      Tiap kertas lembaran agar disusun kembali ( hasil pelajaran yang sudah banyak ) menurut pkok-pokok persoalan, dan kemudian diberi nomor halaman. Dan tiap persoalan diberi kertas berwarna.
6.      Hasil catatan materi tersebut, berilah tanda ( garis bawah) untuk memudahkan menghafal kembali.
7.      Apabila lembaran-lembaran materi pelajaran sudah banyak, agar diberi daftar isi, kemudian disimpan didepan tiap materi pelajaran yang bersangkutan.
8.      Catatan sangat membantu untuk menggunakan pengetahuan secara berulang-ulang.
9.      Tiap-tiap akan mengikuti materi pelajaran, agar membaca catatan tersebut terlebih dahulu.
Dalam melaksanakan pedoman-pedoman tersebut anda akan sukses dalam belajar.

2.      Pengertian belajar
Untuk mengetahui dan memahami apa itu belajar, maka dibawa ini akan disajikan beberapa defenisi belajar dari para ahli .   
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.( Slameto,2003)
James O. Whittaker, belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Witting (1981) mendifinisikan belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.
Crombach berpendapat bahwa belajar adalah sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Howard L. Kingskey mengatakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku ( dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latiahan.
Dari beberapa pendapat para ahli tentang definisi belajar yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
      
3.      Faktor yang mempengaruhi belajar
Secara global faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi dua yakni:
a)      Faktor Internal ( Faktor dari dalam diri siswa), yakni:  keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa, meliputi  dua aspek yakni:
1)      Aspek Fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus ( tegangan otot ) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya kurang.
2)      Aspek Psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun, di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:
a)      Tingkat kecerdasan atau intelegensi siswa
            Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan pisiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dari lingkungannya dengan cara tepat. ( Reber, 1988). Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol” hampir seluruh aktivitas manusia.
Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tidak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk memperoleh sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh sukses.
b)      Sikap siswa
            Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap merupakan faktor psikologis yang akan mempengaruhi belajar. Dalam hal ini sikap yang akan menunjang belajar seseorang adalah sikap positif (menerima) terhadap bahan atau pelajaran yang akan dipelajari, terhadap guru yang mengajar dan terhadap lingkungan tempat dimana ia belajar seperti: kondisi kelas, teman-temanya, sarana pengajaran dan sebagainya.
c)      Bakat siswa
            Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan dating(Chaplin,1972; Reber,1988). Dengan demikian, sebetulnya setiap orang mempunyai bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi, secara global bakat mirip dengan intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak berintegrasi sangat cerdas (superior) atau cerdas luar biasa (very superior) disebut juga sebagai talented child, yakni anak berbakat.
d)     Minat siswa
            Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.Umpamanya, seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap matematika akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
e)      Motivasi Siswa
Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi, motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk balajar. Penemuan – penemuan penelitian bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah.
Selanjutnya, motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1) motivasi intrinsik; 2) motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang ,         bersangkutan,tanpa rangsangan atau bantuan orang lain. Sedangkan Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat rangsangan dari luar.
Dalam perkembangan perspektif psikologi kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Selanjutnya, dorongan mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan juga memberi pengaruh kuat dan relatif lebih langgeng dibandingkan dengan dorongan hadiah atau dorongan keharusan dari oran tua atau guru.   
b)      Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa) terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
1)      Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah meliputi para guru,para staf admistrasi, dan teman - teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan prilaku yang simpatik dan memperlihatkan suriteladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.
2)      Lingkungan Nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.  
           
4.      Prinsip-prinsip Belajar
Proses belajar kompleks sekali, tetapi dapat juga dianalisis dan diperinci dalam bentuk prinsip-prinsip atau hasil belajar. Hal ini perlu diketahui agar terdapat pedoman atau teknik belajar yang baik. Prinsip-prinsip belajar itu adalah:
a.       Belajar itu harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntunnya dalam belajar untuk mencapai harapan-harapannya.
b.      Belajar merupakan bimbingan, baik bimbingan dari guru maupun pelajaran itu sendiri.
c.       Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian.
d.      Belajar memerlukan latihan dan ulangan, agar apa yang telah dipelajari dapat dikuasai
e.       Belajar adalah suatu proses aktif yang didalamnya terjadi saling berpengaruh secara dinamis antara murid dengan lingkungannya.
f.       Belajar harus disertai keinginan atau kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan.
g.      Belajar dianggap berhasil  apabila telah sanggup menerapkan ke dalam bidang praktek sehari-hari.

5.      Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi berarti hasil usaha. (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2000: 6)
Prestasi berhubungan dengan masalah keterampilan, pengetahuan, dan sikap seorang dalam menyelesaikan suatu hal. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang olah raga, sosial budaya, dan pendidikan. Dalam bidang pendidikan dikenal dengan prestasi belajar yakni kemampuan seorang siswa sebagai hasil belajarnya. Kehadiran prestasi belajar dengan kemampuan tertentu dapat memotivasi siswa untuk mempertahankan dan meningkatkan kegiatan belajar sehingga siswa merasa puas.
Menurut Djalal ( 1986: 4) bahwa “ Prestasi belajar siswa adalah gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran”. Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia ( 1976: 768) “ Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau dilakukan, dan dikerjakan”. Prestasi belajar menurut Humalik (1994: 45) adalah prestasi belajar yang berupa adanya perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu.
Berdasarkan pengertian di atas maka yang dimaksudkan dengan prestasi belajar adalah hasil belajar atau nilai pelajaran sekolah yang dicapai oleh siswa berdasarkan kemampuannya atau usaha dalam belajar.
Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai dari suatu proses belajar mengajar yang telah dilakukan, sehingga untuk mengetahui sesuatu pekerjaan berhasil atau tidak diperlukan suatu pengukuran.
“Pengukuran adalah proses penentuan atau kuantitas sesuatu”.(Nurkancana, 1986: 2) dalam kegiatan pengukuran hasil belajar, siswa dihadapkan pada tugas, pertanyaan, atau persoalan yang harus dipecahkan atau dijawab. Hasil pengukuran tersebut masih berupa skor mentah yang belum dapat memberikan informasi kemampuan siswa. Agar  dapat memberikan informasi yang diharapkan tentang kemampuan siswa maka diadakan penelitian terhadap keseluruhan proses belajar mengajar sehingga akan memperlihatkan banyak hal yang dicapai selama proses belajar mengajar. Misalnya pencapaian aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Prestasi belajar menurut Bloom meliputi tiga aspek yaitu” kognitif, afektif, dan psikomotorik.”  Dalam penelitian ini yang ditinjau adalah aspek kognitif yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.
Prestasi belajar ditunjukkan dengan skor atau angka yang menunjukkan nilai-nilai dari sejumlah mata pelajaran yang menggambarkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa, serta untuk dapat memperoleh nilai digunakan tes terhadap mata pelajaran terlebih dahulu. Hasil tes inilah yang menunjukkan keadaan tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh siswa.

6.      Fungsi Prestasi Belajar
Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fungsi utama antara lain:
a.       Prestasi belajar sebagai indikator dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
b.      Prestasi belajar sebagai lembaga pemusatan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia ( Abraham H. Moslow, 1984), termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.
c.       Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
d.      Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.
e.       Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (keselarasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.
Jika dilihat dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, maka betapa pentingnya kita mengetahui prestasi belajar anak didik, baik secara perorangan maupun kelompok, sebab fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Di samping prestasi belajar juga berguna sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar sehingga dapat menentukan apakah perlu mengadakan diagnosis, bimbingan atau penempatan anak didik. Sebagaimana dikemukakan oleh Gronbach, kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya, tergantung kepada ahli dan versinya masing-masing. Namun di antaranya adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar.
2.      Untuk keperluan diagnostik.
3.      Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan.
4.      Untuk keperluan seleksi.
5.      Untuk keperluan penempatan dan kejujuran.
6.      Untuk menentukan isi kurikulum; dan
7.      Untuk menentukan kebijaksanaan sekolah ( Gronbach, dalam Arifin 1998: 2-4).

B.     Kerangka Pikir
Dengan memperlihatkan uraian pada bagian terdahulu , maka pada bagian ini diuraikan beberapa hal yang dijadikan penulis sebagai landasan berfikir  dalam melaksanakan penelitian ini. Landasan berpikir  yang dimaksud itu akan mengarahkan penulis dalam memperoleh  data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini guna memecahkan masalah yang telah dipaparkan. Untuk itu, penulis menguraikan secara rinci landasan berpikir yang dijadikan pegangan dalam penelitian ini. Adapun landasan yang dimaksud, yaitu:
1.      Catatan siswa merupakan indikator keberhasilan dalam menghadapi ujian.
2.      Catatan siswa erat hubungannya dengan prestasi belajar atau dengan kata lain catatan siswa sangat menunjang prestasi belajar.

3.      Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas  pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
4.      Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap ( kecerdasan) anak didik dalam proses belajar mengajar.





BAGAN KERANGKA PIKIR
Pembelajaran Bahasa Indonesia
 
 

  
 

Prestasi
 
Catatan Siswa
 
 
 

 
Korelasi
 
 
 




     






C.   Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini “Ada Korelasi Catatan Siswa dengan Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar”. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1)      Hipotesis dinyatakan diterima apabila terdapat korelasi antara catatan siswa dengan prestasi belajar siswa.
2)      Hipotesis dinyatakan ditolak apabila tidak terdapat korelasi antara catatan siswa dengan prestasi belajar siswa.













D. Penyajian Hipotesis
       Dinyatakan ada kolerasi karena hasil analisis data menunjukkan 1. Hal ini berarti bahwa angka analisis lebih besar dari pada angka tabel dari taraf signifikan 5% atau 0,361.








 
BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Variabel dan Desain penelitian
1.      Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi. Menurut  Arikunto (1992: 89) gejala adalah objek penelitian. Dengan adanya Variabel, akan mempermudah untuk menganalisis objek yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan variabel ganda, yakni catatan siswa sebagai variabel bebas  dengan simbol (x), Prestasi belajar bahasa Indonesia sebagai variabel terikat dengan simbol (y).
2.      Desain Penelitian
Desain atau rancangan penelitian  adalah strategi mengatur latar penilaian agar peneliti dapat memperoleh data yang tepat (valid) sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian (Saukah, 1993: 13).
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif korelasi. Maksudnya penulis hanya mendekripsikan fenomena saat sekarang sesuai dengan apa adanya dan berusaha menemukan hubungan (korelesi) antara dua variabel yang diamati yakni catatan siswa dengan peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia.

B.     Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Catatan siswa dalam penelitian ini adalah buku catatan siswa yang berisi materi pelajaran Bahasa Indonesia yang telah disajikan oleh guru maupun yang ditugaskan oleh guru dengan memperhatikan, kerapian, kelengkapan, ejaan, dan , kosakata.
2.      Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar atau nilai hasil belajar yang menunjukkan tingkat penguasaan materi atau prestasi belajar bahasa Indonesia berdasarkan hasil tes.
            Mengacu dari pengertian tersebut, defenisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah keterkaitan catatan siswa ketika pelajaran bahasa Indonesia berlangsung dengan hasil belajar yang menunjukkan tingkat penguasaan tes

C.    Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi dalam penelitian ini sejumlah siswa kales XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar berjumlah 30 orang. Untuk lebih jelasnya keadaan populasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.


Tabel I
Deskripsi keadaan populasi
Kelas
Jumlah siswa
Jumlah
Laki-laki
perempuan
XII IL. Alam
6
9
15
XII IL. Sosial
8
7
15
Total
14
16
30

2.      Sampel
Adapun cara pengambilan sampel mengacu pada pendapat Arikunto ( 1992: 105) bahwa apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil keseluruhan. Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang. Karena jumlah populasi tidak terlalu banyak atau masih dapat dijangkau peneliti, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total, artinya jumlah seluruh populasi dijadikan sampel.

D.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan langkah berikut ini:
1.      Teknik pengumpulan data untuk variabel (x) dilakukan dengan cara memeriksa catatan siswa. Komponen-komponen yang dinilai adalah kerapian, kelengkapan, ejaan, dan kosakata. Tiap komponen diberi bobot masing-masing 1-10 skor maksimal diperoleh siswa adalah skor 40 apabila sempurna pekerjaannya.
2.      Teknik pengumpulan data dari variabel (y) adalah pemberian nilai terhadap hasil pekerjaan siswa. Apabila jawaban benar diberi skor 1 dan apabila jawaban salah diberi skor 0. Skor maksimal adalah 20.


E.     Teknik Analisis Data
Teknik analisis data untuk menguji kebenaran penelitian yang diajukan berdasarkan variabel yang diteliti. Untuk itu data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment dengan rumus berikut ini:
           
                       

Keterangan:
rxy       : Angka indeks “r” product moment
N         : Jumlah responden
        : Jumlah seluruh skor x (catatan siswa)
Y          : Jumlah seluruh skor y (prestasi belajar siswa)
        : Jumlah seluruh skor x yang dikuadratkan
Y          : Jumlah seluruh skor y yang dikuadratkan
Xy                    : Jumlah hasil penelitian antara skor x dan y
                                                                        (Hadi, 1990; 249).



















                               BAB IV
  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Penelitian
Bagian ini dicantumkan pengolahan data dan analisis data penelitian tentang kolerasi catatan siswa dengan peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia sisiwa kelas XII SMA Muhamaddiyah 6 Makassar. Sesuai dengan tehnik dan prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini, maka telah diperoleh data sebagaimana yang tergambar dibawah ini.
Tabel 2 skor dari catatan siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar.
No.
Kode
Kerapian
Kelengkapan
Ejaan
Kosakata
Jumlah
1.
001
7
8
7
7
29
2.
002
8
8
8
8
32
3.
003
7
8
8
8
31
4.
004
8
8
7
8
31
5.
005
7
8
7
7
29
6.
006
8
8
8
7
31
7.
007
7
8
8
8
31
8.
008
8
8
8
8
32
9.
009
8
8
8
8
32
10.
010
8
8
8
8
32
11.
011
8
7
8
8
31
12.
012
8
7
8
8
31
13.
013
8
8
8
8
32
14.
014
7
8
8
8
31
15.
015
8
7
8
8
31
16.
016
8
7
8
7
30
17.
017
8
8
8
8
32
18.
018
8
8
8
8
32
19.
019
7
7
7
7
28
20.
020
7
8
7
8
30
21.
021
7
7
7
7
28
22.
022
8
7
7
7
29
23.
023
8
7
7
7
29
24.
024
7
8
7
7
29
25.
025
7
8
7
7
29
26.
026
7
7
8
8
30
27.
027
8
8
7
8
31
28.
028
7
7
8
7
29
29.
029
7
8
8
8
31
30.
030
8
7
8
8
31

Tabel di atas memperlihatkan keadaan skor dari  gambaran catatan siswa. Selanjutnya, digambarkan keadaan skor dari tes yang diajukan.  Untuk lebih jelasnya lihat table berikut ini.
Tabel 3. Skor tes Bahasa Indonesia Siswa Kelas Kelas  XII SMA
    Muhammadiyah  6  Makassar.
No.
Skor
No.
Skor
No.
Skor
1.
14
11.
16
21.
13
2.
17
12.
16
22.
14
3.
16
13.
17
23.
14
4.
16
14.
16
24.
14
5.
14
15.
16
25.
14
6.
16
16.
15
26.
15
7.
16
17.
17
27.
16
8.
17
18.
17
28.
14
9.
17
19.
13
29.
15
10.
17
20.
15
30.
16

Berdasarkan kedua tabel di atas, dapat diketahui apabila ada kolerasi catatan siswa dengan prestasi belajar bahsa Indonesia Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar, maka kedua nilai tersebut ditabulasikan. Untuk lebih jelasnya lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. Kolerasi Catatan Siswa dengan Prestasi Belajar  Bahasa Indonesia
Siswa Kelas VII  SMA Muhamaddiyah 6 Makassar.

No.
Catatan (x)
Prestasi (y)
X2
Y2
xy
1.
29
14
841
196
406
2.
32
17
1024
289
544
3.
31
16
961
256
496
4.
31
16
961
256
496
5.
29
14
841
296
406
6.
31
16
961
256
496
7.
31
16
961
256
496
8.
32
17
1024
289
544
9.
32
17
1024
289
544
10.
32
17
1024
289
544
11.
31
16
961
256
496
12.
31
16
961
256
496
13.
32
17
1024
289
544
14.
31
16
961
256
496
15.
31
16
961
256
496
16.
30
15
900
225
450
17.
32
17
1024
289
544
18.
32
17
1024
289
544
19.
28
13
784
169
364
20.
30
15
900
225
450
21.
28
13
784
169
364
22.
29
14
841
196
406
23.
29
14
841
196
406
24.
29
14
841
196
406
25.
29
14
841
196
406
26.
30
15
900
225
450
27.
31
16
961
256
496
28.
29
14
841
196
406
29.
31
15
961
256
496
30.
31
16
961
256
496
Jumlah
914
464
27894
7224
14184

Untuk mengetahui apakah ada kolerasi catatan siswa dengan peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII SMA Muhammadiayah 6 Makassar, berikut digambarkan analisis data.

B. Pembahasan
            Hasil analisis data yang telah dikemukakan di atas, tampak bahwa untuk mengetahui gambaran catatan siswa digunakan criteria: kerapian, kelengkapan, ejaan, dan kosakata. Selanjutnya, untuk mengetahui prestasi belajar bahasa Indonesia digunakan tes yang mengacu pada pemahaman siswa.
            Skor yang diperoleh dari catatan siswa, tampaknya bervariasi. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5. Frekuensi Perolehan Skor dari catatan Siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar
No.
Skor
Frekuensi
1
28
2
2
29
7
3
30
3
4
31
11
5
32
7

Dari tabel 5 di atas, tampak bahwa dengan jelas bahwa jumlah siswa yang memperoleh  skor 28 sebagai skor terendah adalah 6 orang, skor 29=7 orang, skor 30=3 orang, skor 31=11 orang, dan skor 32 sebagai skor tertinggi adalah 7 orang.
Selanjutnya, untuk mengetahui frekuensi tingkat prestasi belajar bahasa Indonesia  yang diperoleh dari tes yang diberikan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Frekuensi perolehan skor dari prestasi belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar
No.
Skor
Frekuensi
1
13
2
2
14
7
3
15
3
4
16
11
5
17
7

Tabel 6 di atas memperlihatkan frekuensi perolehan mulai dari prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar, yaitu sebagai skor terendah 13=2 orang, yang memperoleh skor 14=7 orang, skor 15=3 orang, skor 16=11 orang, dan skor 17=7 orang sebagai skor tertinggi.
Dari analisis data menunjukkan bahwa thitung=1. Apabila angka tersebut dibandingkan dengan tabel product moment taraf signifikansi 5%=0,361. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa thitung lebih besar dari pada ttabel atau 1>0,361. Oleh sebab itu, uraian hipotesis yang menyatakan, “Ada korelasi Catatan Siswa dengan Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar”.  Diterima.





BAB V
KESIMPULAN Dan SARAN

A. Kesimpulan
            Berdasarkan hasil analisis data, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Dari hasil analisis data, ada korelasi catatan siswa dengan peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa keas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar.
2.      Dinyatakan ada korelasi karena hasil analisis data menunjukkan angka 1. Hal ini berarti angka analisis lebih besar dari pada angka tabel dari taraf signifikan 5% yaitu 0,361.
3.      Hipotesis yang menyatakan ada korelasi catatan siswa denan peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 6 Makassar, diterima.

B. Saran
            Dari hasil analisis data, saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Diharapkan kepada guru Bahasa Indonesia agar catatan siswa lebih diperhatikan dan diberikan motivasi guna lebih meningkatkan prestasi belajar khususnya di SMA Muhammadiyah 6 Makassar.
2.      Hendaknya guru Bahasa Indonesia selalu memeriksa catatan siswa sebelum dan sesudah menjelaskan materi pelajaran Bahasa Indonesia agar siswa merasa lebih diperhatikan.
3.      Hendaknya guru selalu memberikan nilai pada catatan agar siswa merasa lebih diperhatikan sehingga buku catatannya dapat diperbaiki atau ditingkatkan.











CATATAN  SISWA

A.    Membedakan  antara Fakta dan Opini
            Fakta merupakan suatu informasi yang berkaitan dengan aspek kehidupan yang besifat nyata ( benar-benar terjadi).
            Opini merupakan pendapat yang bersifat pribadi atau mewakili suatu kelompok.
                         
            Perbedaan Fakta dan opini sebagai berikut:
1)      Karakteristik Fakta
a)      Berupa kenyataan atau faktual, artinya bahwa sesuatu hal yang diberikan memang benar-benar  ada atau nyata
b)      Konkret  artinya ada atau dapat dilihat
c)      Bersifat objektif artinya tidak memihak salah satu pihak atau bersifat sesuai dengan kenyataan yang ada
2)      Karakteristik Opini
a)      Berupa pendapat atau pendirian, artinya bahwa hal tersebut timbul dari hasil pemikiran gagasan seseorang
b)      Abstrak, artinya tidak terwujud/ berbentuk misalnya kebenaran dan kebaikan
c)      Bersifat subjektif, artinya sesuai dengan keinginan seseorang
B.     Surat Undangan Resmi dan Surat Lamaran Kerja
a.       Surat Undangan Resmi
Surat undangan  resmi haruslah mengikuti aturan surat menyurat bersifat resmi , mulai dari struktur surat,diksi,kejelasan kalimat, ejaan yang digunakan dan sebagainya.
Struktur surat undangan meliputi: kepala surat,tempat dan tanggal surat, nomor, lampiran dan hal, alamat, salam pembuka, tubuh surat ( pembuka,isi,penutup),salam penutup, dan tanda tangan yang disertai nama jelas. Tetapi dalam surat lamaran tidak menggunakan kepala surat karena pengirimnya bersifat priadi.
b.      Surat Lamaran Kerja
Surat lamaran kerja merupakan surat permohonan dari pelamar kepada pihak perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan atau jawaban tertentu.
Informasi mengenai lowongan kerja diperoleh melalui teman,iklan, surat kabar, dan media massa lain.

Contoh Surat Lamaran Kerja dan Bagian-bagiannya.
                                                                                                    Makassar, 8 Agustus 2009 } 1

Lampiran : 3 eksamplar  } 2
Hal            : Permohonan menjadi karyawan ] 3


Yth. Direktur Personalia
PT Harya Santosa                3
Jalan Nuri No. 38
Makassar


Dengan hormat, ] 5
         Berdasarkan lowongan pekerjaan yang dimuat di Harian Fajar, PT Harya Santosa memerlukan karyawan bidang produksi. Sesuai dengan jenis pekerjaan     6 tersebut, dengan ini saya:

Nama                                   :  Elin Covalen, S.E.
Tempat dan Tanggal Lahir : Bulukumba, 25 November 1985            7
Pendidikan Terakhir            : Sarjana Ekonomi
Alamat                                 : Jalan Sultan Alauddin II Makassar

Mengajukan permohonan untuk menjadi karyawan dibidang produksi di PT Harya Santosa.
     Saya mempunyai  yang memadai sesuai dengan persyaratan yang telah disebutkan untuk mengenai pekerjaan tersebut. Bersama ini saya lampirkan beberapa berkas yang menunjukkan kualifikasi saya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan.
1.      Foto copy ijazah pendidikan terakhir                              8
2.      Surat keterangan pengalaman kerja
3.      Daftar riwayat hidup
Atas pertimbangan dan perhatian Bapak/ Ibu, saya ucapkan terimah kasih.

       
                                                                                                          

                                                              Hormat saya, 9

                                                                        Elin Covalen,S.E. 10
                        

                          Keterangan :
1)      Tempat dan tanggal pembuatan surat
2)      Jumlah berkas
3)      Perihal ( isi pokok)
4)      Alamat surat
5)       Salam pembuka
6)      Dasar  melamar
7)      Identitas pelamar
8)       Isi surat
9)      Salam penutup
10)  Tanda tangan pelamar atau pengirim






Tes prestasi pelajaran Bahasa Indonesia
 Petunjuk !
1.      Tulislah nama dan nim pada lembar jawaban anda !
2.      Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang paling benar !
3.      Dilarang  bekerjasama dan apabila ada soal  yang kurang jelas tanyakan kepada guru !
1.      Contoh kalimat berupa fakta adalah.....
a.       Pemerintah terkesan lamban menangani korban banjir
b.      Pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 23,9%
c.       Pilih produk kami yang lebih bermutu
d.      Nilai rupiah terus melemah
e.       Harga jual itu terlalu tinggi

2.      Fakta bersifat........
a.       Subjek
b.      Logis
c.       Statis
d.      Objektif
e.       Faktual

3.      Opini adalah........
a. Sesuatu yang masih  ada dalam angan-angan
b. Kenyataan yang sudah terjadi
c. Sesuatu yang haru yang  dijalankan
d. Sesuatu yang sudah menjadai kenyataan
e. Sesuatu kritikan yang bersifat membangun

4.      Opini bersifat........
a. Subjektif
b. Logis
c. objektif
d. statis
e. faktual



5.      Contoh kalimat yang  berupa opini adalah
a.       Program  KB digalakkan pemerinta
b.      Harga BBM naik per tanggal 15 januari
c.       Tanaman padi membutuhkan banyak air
d.      Kenyataanya pemerinta tidak mempunyai solusi yang tepat untuk mengatasi kalangkaan BBM
e.       Dokter spesialis itu sedang memeriksa pasien
6.       Menurut pak Hery, sudah saatnya petani mulai mengatur perencanaan dalam menanam padi sehingga stok beras lebih banyak ,pernyataan diatas merupakan
a.       Kritik
b.      Saran
c.       Opini
d.      Fakta
e.       Usul  

7.      Bioktonologi pertanian moderen dikembangkan melalui dua kegiatan dasar, yaitu kultur jaringan dan rekayasa genetika. Pernyataan tersebut merupakan............
a.Fakta
b. Kritik
c. Usul
d. Opini
e. Pernyataan

8.      Fakta adalah........
a.       Pendapat yang bersifat pribadi atau mewakili suatu kelompok .
b.      Sesuai dengan keinginan seseorang .
c.       Tidak terwujud / berbentuk kebenarang dan kebaikan
d.      Berupa pendapat atau pendirian dari hasil pemikiran gagasan seseorang
e.       Sesuatu yang benar- benar ada atau terjadi


9.      Pertanian yang dilakukan secara konvesional sudah ketinggalan zaman.kalimat tersebut berupa................
a.       Opini
b.      Usulan
c.       Fakta
d.      Saran
e.       Kritik

10.  Bencana banjir di jakarta dan sekitarnya menyebabkan kerungian yang tidak kecil bagi masyarakat dan industri,kalimat tersebut berupa........
a.Pernyataan
b.Opini
c. Fakta
d. Kritik
e. Saran

11.  Membuat surat lamaran yang baik dan benar harus ditinjau dari segi......
a.       Kalimat kata
b.      Hal –Struktur
c.       EYD – hal
d.      Diksi – EYD
e.       Kaitan antara kalimat –hal
12.   Hal yang perlu disebutkan dalam surat lamaran pekerjaan adalah.....
a.       Pengalaman kerja
b.       Ijasa terkhir
c.        Kualipikasi pendidikan
d.      Pengalaman hidup
e.       Identitas pelamar
13.  Dengan hormat,
      Bersama ini saya,elien covalen ,23 tahun,lulusan D3 Akuntansi Tahun 2006, mengajukan lamaran sebagai.....
pembukaan surat lamaran pekerjaan  di atas kurang tepat , perbaikannya adalah kata bersama.......
a.       ditamba dengan surat
b.      dinganti dengan melalui
c.       dinganti dengan yang bertanda tangan
d.      diubah menjadi dengan
e.       dingnti dengan tersebut

14.  Surat lamaran pekerjaan biasanya ditujukan kepada..........
a.       Kabag produksi
b.      Kabag keuangan
c.        Menejer produksi
d.      HRD / personalia
e.       Invenstor perusahaan tersebut




15.  Cermatilah iklan lowongan kerja berikut !

LOWONGAN KERJA

DIBUTUHKAN  segera seorang sales counter
Minimal tamat SMA / sederajat.
Lamaran dialamatkan ke PO BOX 102 Semarang
Paling lambat 1 minggu setelah iklan ini  diterbitkan
Jawa Pos,21 Juni 2009

Kalimat pembuka surat lamaran kerja berdasarkan iklan yang tapat             adalah..........
a.       Berdasarkan iklan Bapak, saya mengajukan lamaran pekerjaan untuk.....
b.      Sehubungan dengan iklan Bapak yang dimuat pada harian Jawa Pos,21 juni 2009, dengan ini saya mengajukan lamaran kerja...
c.       Melalui surat ini saya mengajukan lamaran  kerja untuk memenuhi...
d.      Saya tertarik akan iklan Bapak di harian Jawa Pos, karena sesuai dengan pendidikan saya.
e.       Memenuhi iklan Bapak ,saya barmasuk mengisi lowongan kerja tersebut.

16.  Cermatilah kutipan surat lamaran kerja tersebut !


 ................Saya yang bertanda tangan di bawa ini
-...............
-...............
-..............

  Menyatakan lamaran pekerjaan untuk mengisi lowongan tersebut.

  Penulisan pemberian identitas pelamar untuk melengkapi kutipan tersebut adalah.....
a.       Nama                             :   Andi herlambang
                   Tempat , tanggal lahir   :    Yogyakarta ,13 Mei 1978
                    Alamat                        :    Jalan samratulangi No.123
                                           Yogyakarta.
b.      Nama                                            :  Andi Herlambang
Tempat, tanggal lahir         :  Yogyakarta , 13 Mei 1978
Alamat                               :  Jalan Samratulangi No.123
                                              Yogyakarta
          
c.        Nama                                : Andi Herlambang
Tempat ,tanggal lahir         : Yogyakarta. 13 Mei 1978
Alamat                               : Jalan Samratulagi No.123.
                                             Yogyakarta

d.      Nama                                  : ANDI HERLAMBANG
Tempat , tanggal lahir        : Yogyakarta ,13 Mei 1978
Alamat                               : Jalan Samratulangi No. 123
                                           Yogyakarta.
e.       Nama                                  :         Andi Herlambang
Tempat, tanggal lahir    :    Yogyakarta, 13 Mei 1978
Alamat                               :          Jalan Samratulangi No. 123
                                           Yogyakarta


17.   Berikut ini isi surat lamaran pekerjaan, kecuali...

a.       Identitas pelamar
b.      Tujuan pelamar
c.       Syarat yang diperlukan
d.      Harapan
e.       Nama dan tanda tangan penerima berkas

18.   Bacalah iklan berikut !
Dibutuhkan segera staff  perpajakan dengan syarat- syarat: (1) pria/ wanita,max. 30 tahun, (2) Pendidikan minimal D3/S1 Ekonomi jurusan Akuntansi, (3) mau bekerja keras dan bisa bekerja dalam team work,dan (4) Diutamakan yang berpengalaman.
                                                                        Jawa Pos, 10 April 2009
 
           





 Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan yang sesuai dengan iklan tersebut adalah.....
a.       Setelah saya baca iklan Bapak dalam harian Jawa Pos,10 April 2009, dengan ini  saya yang mengajukan surat lamaran pekerjaan karena saya merasa dapat memenuhi persyaratan yang diminta.
b.      Sehubungan dengan iklan yang dimuat di harian Jawa Pos , 10 April 2009, dengan ini saya mengajukan lamaran kerja.
c.       Saya membaca iklan lowongan pekerjaan sebagai staf perpajakan, dengan beberapa syarat.karena saya merasa memenuhi persyaratan saya yakin, bahwa saya mampu.
d.      Karena saya merasa dapat memenuhi persyaratan yang diminta oleh perusahaan bapak sesuai dengan iklan pada harian Jawa Pos, 10 April 2009.
e.       Berdasarkan iklan yang bapak pasang di harian Jawa pos, dengan ini saya mengajukan surat lamaran pekerjaan pada perusahaan Bapak.






19.   
1.      Kepala surat

3.      Nomor,lampiran,hal                        2.Tanngal pembuatan surat
4.      ..............................
5.      ..............................
6.      ,7,8,9,....................                          10. Tanda tangan dan nama pengirim
Berdasarkan struktur surat undangan, nomor 4 dan 5 berisi........
a.       salam pembuka, alinea pembuka.
b.      alinea isi, salam penutup.
c.       nama yang dituju, salam pembuka .
d.      salam pembuka, nama yang dituju.
e.       nama yang dituju, alinea pembuka.

20.  Cermati struktur surat lamaran kerja berikut !
1)      Lampiran.....
2)      Perihal : ......
3)      Malang, 5 Juni 2005
4)      Kepada
Yth. Bapak Direktur P.T. Garuda Bakti
Jln. Sidomuncul 80 Surabaya
5)      Dengan hormat,
6)      Dedngan ini.......
7)                                          Hormat saya 
Pada struktut lamaran pekerjaan di atas nomor perbaikan yang tepat pada bagian (4) dan (7) adalah......
a.       (4) Kepada yth. Direktur PT Garuda Bakti
     Jln. Sidomuncul 89, Surabaya
(7) hormat saya.
b.      (4) Yth, Bapak Direktur Pt Garuda Bakti
      Jln Sidomuncul 89, Surabaya
(7) Hormat Saya.

c.       (4) Yth. Direktur P.T. Garuda Bakti
      Jln Sidomuncul  89, Surabaya
(7) hormat saya.

d.      (4) Kepada yth. Direktur PT Garuda Bakti
     Jln  Sidomuncul 89 Surabaya
(7) Hormat Saya,

                          e.(4) Yth.
                                  Direktur PT Garuda Bakti
                                  Jln. Sidomuncul 89, Surabaya 
                                  (7) Hormat saya,

                                     SELAMAT BEKERJA !!!   

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,H.Abu.1994. Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: Rineka Cipta.
Ali, Muhammad.2002. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Alwi,Hasan,. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen penelitian. Jakarta; Rineka Cipta.
Arikunto,Suharsimi.1992 Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:               Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Kurikulum 1994. Jakarta: Depdikbud.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Garis-Garis Besar Program Pengajaran bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Halim, Amran.1998. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Moeliono, Anton. 1991. Santun Berbahasa. Jakarta: Gramedia.
Moeliono, Anton.1997. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka.
Pateda,Mansoer. 2003. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Gorontallo: Viladon.
Syafi’ie. 1990. Bahasa Indonesia. ( Profesi ). Tim Dosen Bahasa Indonesia. Malang: FPBS.
Sutisno, Had.1990. Statistik. Yogyakarta: UGM.
Syafi’ie, Imam.1997. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen pendidikan dan kebudayaan.
Qohar, Abdul (Tanpa tahun). Kamus Ilmiah Populer. Jakarta: Bandung pelajar.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo persada.
The Liong Gie.1998. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Gajah Mada University prees.
Yandhianto, Drs. 2000. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: M2S.

















KORELASI CATATAN SISWA DENGAN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XII SMA MUHAMMADIYAH 6 MAKASSAR

UNISMUH
 






Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar


Oleh:
RUBIYATI
10533 3107 05


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2009